PART 51 "PERPISAHAN"

411 15 0
                                    

Sinar mentari menusuk di kelopak mata Aya yang masih bergelayut di atas tempat tidur yang berukuran Queen size-nya, Aya enggan untuk bangkit sekarang karena ia masih libur sekolah dan kantuk masih menyelimuti dirinya. Hingga seketika ada saja yang mengganggu aktivitas nya saat ini.

"Mbak Aya!!" Pekik dari bawah. Yang Aya ketahui bahwa itu suara cempreng adiknya.

Aya bukannya bangun malah ia menutupi wajahnya dengan selimut yang ia gunakan, namun ada yang menggoyang kan tubuhnya di balik selimut tersebut Aya yang sangat yakin itu adalah adiknya yang terbilang cukup jahil langsung berdalih.

"Dek!! Mbak ngantuk!! Udah ah, lagian kan libur kenapa sih ganggu Mulu!! Sana pergi!!!" Ucap Aya masih di balik selimut tersebut, namun Aya yak mendapati jawaban dari adiknya dan ia yakin bahwa adiknya telah pergi dari kamarnya.

Seperkian detik kemudian tubuhnya kembali di goyangkan hingga Aya yang merasa naik pitam tersebut langsung keluar di balik selimut dengan mata yang setia terpejam.

"Ihh!! Kamu ganggu!!!" Pekiknya masih dengan mata terpejam.

Disisi lain Arthur yang memajukan wajahnya dekat dengan Aya yang bisa dihitung hanya berapa Senti saja jarak mereka kini.

"Pagi princess" ucap Arthur yang membuat Aya mendadak membelalakkan kedua matanya karena kaget.

Aya terdiam melihat pria yang di hadapannya kini, ia sangat kaget bahwa Arthur lah yang membangunkan dirinya dan yang terlebih kaget lagi bahwa wajah Arthur kini sangat dekat dengan wajahnya itulah salah satu alasan yang membuat Aya hingga membelalakkan matanya. Jantungnya kembali tak bekerja secara normal, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Arthur yang sedari tadi yakin bahwa wanita di depannya ini sedang menahan nafas akhirnya memutuskan untuk menjauhkan wajahnya dari wanita di hadapannya. Dan benar saja saat Arthur menjauhkan wajahnya, Aya dengan nampak menghela nafas panjangnya meskipun Arthur berpura-pura tidak mengetahui nya.

"Mandi gih, bau" suruh Arthur.

Dan ntah kenapa Aya langsung menuruti perintah Arthur tanpa bantahan, namun setibanya Aya di kamar mandi Aya baru menyadari bahwa ia seakan tersihir oleh tatapan mata Arthur. Ya tatapan mata elang.

Sekitar 20 menit di kamar mandi, Aya keluar dari kamar mandi yang sudah lengkap dengan pakaian santainya. Saat Aya keluar Aya mengalami syok ringan lagi, karena Aya melihat sosok Arthur tengah duduk di single chair kamarnya dengan memainkan ponselnya.

Apa? Ponsel? What?

Secepat kilat Aya berlari mengambil ponselnya dari tangan Arthur namun Arthur yang mengetahui hal tersebut langsung berdiri dan menaik-naikkan tangannya ke atas alhasil Aya yang tingginya tidak setara dengan Arthur merasa frustasi karena tidak bisa menggapai nya. Meskipun Aya tidak tinggi banget, namun tingginya juga seperti perempuan di luar sana sekitar 170cm itu kan tidak pendek-pendek banget.

Akhirnya Arthur yang berbaik hati memberikan ponsel itu kepada pemiliknya.

"Emang ada apaan sih di situ?" Goda Arthur.

"Gak ada apa-apa!" Bantahnya.

"Yakin?" Ucap Arthur memastikan.

"Yakin lah, hp hp gue kenapa lo yang sewot!"

"Terus si eagle eyes siapa?" Goda Arthur menyenggol lengan Aya.

"Ngapain kesini?!" Elak Aya.

"Eagle eyes, boleh juga. Emang benar kata nyokap gue mata gue emang mata elang" goda Arthur menyimpul senyumnya.

"Apaan sih!" Pekik Aya kini menghentakkan kakinya ke lantai.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang