"Dita!! Awas!!!" Teriak Yusuf sambil menarik pinggang Dita.
Mereka bertatap mata dengan jarak 5cm.
Alhasil membuat Dita melting, kaget, takut, rasanya campur aduk dan pipinya merah merona seperti udang di rebus.
Tapi bagi Yusuf ini suatu moment yang sangat dinantikan.
"BETAH NIH" ucap Yusuf penuh penekanan.Dita pun kaget dan langsung menjauhkan diri dari Yusuf, kali ini Yusuf berhasil membuatnya melting. Tanpa basa basi Dita pun langsung berjalan dengan cepat meninggalkan Yusuf sendirian.
"Dit!! Wait me!! Gue ga tau dipanggil siapa?" Tanya Yusuf.
Dita pun memperlambat jalannya, sehingga Yusuf dapat berjalan seirama dengan Dita. Mereka pun tiba di ruang guru.
"Tuh bu Sistah cariin, oke gue pergi dulu. Bye maksimal!!" Ucap Dita lantang.
"Etttt ntar dulu!" Sahut Yusuf menarik lengan baju Dita.
"Ih!! Apaan sih!" Bentak Dita.Yusuf mendekatkan wajahnya ke wajah Dita.
Dita mulai diam bak di sambar petir, tapi sayangnya Yusuf hanya menjahilinya. Yusuf beralih ke telinga Dita."Pulang sekolah tunggu gue di kelas lu" ucap Yusuf berbisik di telinga Dita.
Dita pun tersadar, ia langsung bilang
"Tap...." ucap Dita terpotong.
"Sttttt, ga ada penolakan! Bye honey!! Muachh" ucap Yusuf dengan melambaikan kecupan ke arah Dita.Dita pun tidak ingin membuat kericuhan di kantor guru, jadi ia kembali ke kelas nya.
*****
Bel pulang sekolah pun berbunyi Dita tiba-tiba teringat pesan Yusuf saat di depan kantor guru. Apa ia harus menunggu Yusuf atau tidak?
Dita pun masih bingung dengan sikap si playboy kelas kakap itu."Dit, yuk pulang. Bengong aja lu" sahut Aya.
"Hmm?" Celetuk Dita membuyarkan lamunannya.
"Yuk pulang ditaaaa" rengek Cahya.Akhirnya mereka bertiga keluar dari kelas untuk pulang. Di lain sisi, Yusuf buru-buru menuju kelas Dita tapi saat Yusuf tiba di kelas Dita yaitu kelas XI MIPA 2 kelas itu sudah sepi tidak ada penghuninya. Akhirnya Yusuf merasa kecewa dan dicampakkan ia pergi meninggalkan kelas Dita.
Tapi Dita tidak enak dengan Yusuf akhirnya ia meminta temannya pulang duluan."Guys, barang gue ada yg ketinggalan. Kalian duluan aja" sahut Dita kepala media temannya.
Tanpa ba bi bu tanpa basa basi lagi, Dita pun berlari melewati koridor. Sesampainya Dita di kelasnya ia tidak melihat sosok siapa pun, ia berpikir bahwa Yusuf telah menjahili dirinya.
"Gila! Gue ditipu nih? Sama tu cowok playboy! Kamvret!!" Teriak Dita di kelasnya.
Saat Dita berteriak seperti itu, ada sesorang yang berbicara kepada Dita.
"Ga kok, lu ga ditipu" ucap Yusuf sambil tersenyum.Dita pun menoleh ke belakang (slow motion😂) ia melihat senyuman sang playboy tanpa berkedip. Yusuf pun melangkahkan kakinya mendekati Dita, Dita pun masih terdiam menatap Yusuf yang di kala itu sungguh sangat tampan dimatanya.
"Gue tau lu bakal balik nunggu gue. Tebakan gue berhasil! Yesss gue menang!!!" Senang Yusuf membuyarkan lamunan Dita.
"What??" Kaget Dita.
"Iya gue tau elu pasti bakalan balik nunggu gue Dita" ucap Yusuf kedua kalinya.
"Dihh, GR banget jd manusia! Gue cuma mo ambil botol gue yang ketinggalan" jawab Dita sedikit terbata-bata.
"Serius? Aduhh gue dicampakkan" rengek Yusuf.
"Ih apaan si lu, malu tu sama umur!" Bentak Dita.
"Biarin, yang penting gue ganteng" ejek Yusuf.
"Trs ada apaan nyuruh-nyuruh gue nunggu?" Tanya Dita.
"Gue cuma mau ajak lu pulang bareng aja" pinta Yusuf.
"What? Lu kesambet apaan?" Tanya Dita.
"Serius" jawab Yusuf.Dita pun terdiam ia bingung harus menjawab Iya atau Tidak?
(Yakali masa gue pulang jalan kaki, sendirian lagi? Kelihatan banget jonesnya-_-) ucapnya dalam hati."Gimana? Sekolah udah sepi nih" sahut Yusuf.
"Oke deh, tapi ga boleh pegang atau sentuh gue!" Bentak Dita.
"Iyaa, udah ayok jalan ke parkiran" balas Yusuf.Mereka berdua pun berjalan beriringan melewati koridor seperti sepasang kekasih jika orang lain yang melihatnya akan merasa iri. Mereka pun tiba di parkiran, Dita bahkan lupa kalau Yusuf menggunakan motor cabe-cabean maksudnya motor yang jok dibelakangnya itu lebih tinggi. Dita melongo saat Yusuf menyuruhnya naik ke atas motor.
"Naik buruan" ucap Yusuf.
"Lu nyuruh gue naik motor yang begini? Ihh ga jadi deh mending gue pake taksi" balas Dita melambaikan tangannya yang berarti menolak ajakan Yusuf.
"Tenang aja, kan ada tas gue jadi ga bakal nempel lagian lu juga tepos" ejek Yusuf.Dengan berat hati Dita menaiki motor Yusuf, dari pada ia pulang jalan kaki sendiri mending sama Yusuf aja. Di perjalanan pulang Dita pun menunjukkan arah menuju ke rumah nya, dan Dita pun sampai dengan selamat tanpa lecet sedikit pun.
Yusuf pun pamit pulang dan langsung menancapkan gas motor nya.Di lain sisi, Aya dan Cahya pun sudah tiba di rumah mereka masing-masing sekitar 10 menit yang lalu. Aya pun melirik jam di nakas nya ternyata sudah jam setengah empat hari ini ia sangat lelah dan langsung beristirahat. Namun, saat ia ingin memejamkan matanya ada suara bell rumahnya berbunyi.
"Ya ampun, apa ga bisa gue istirahat bentak aja" omel Aya menggeliat di atas tempat tidur.
Aya pun membukakan pintu rumahnya namun nihil tidak ada siapa pun di depan rumahnya, Aya pun celingak celinguk mencari sesorang tapi ia hanya mendapatkan sebaket bunga dengan pesan yang terdapat di Surat kecil.
*MAAF*
Begitulah isi surat yang terdapat di surat kecil tersebut. Dita merasa heran dan bingung bermacam pertanyaan keluar dari pikiran nya.
Dari siapa bunga ini?
Kenapa dikirim ke gue?
Kenapa ada tulisan maaf?
Dimana dia tau alamat gue?
Apa Salah kirim?
Tapi kenapa?
Apa alasannya?Aya bingung dan langsung masuk ke kamarnya dengan membawa bunga tersebut, Aya ingin mencari tau semuanya tapi tidak sekarang karena sekarang dia sedang lelah. Ia pun mencampakkan dirinya di atas kasur queen size miliknya yang bewarna ungu. Saat ia ingin memejamkan Matanya, ada saja lagi dan lagi yang mengganggu dirinya yaitu bunyi pesan LINE.
Dengan malas ia membaca pesan LINE tersebut betapa kagetnya ia membaca pesan LINE itu yang bertuliskan.*MAAF*
******
Penasaran siapa yang kirim pesan dan bunga? Simak terus cerita gue yaa.Don't forget to comment and vote guys😊
Thank u for reading about my story😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...