"My favorite place is inside your hug"Aya yang mendengar ucapan yang terlontar dari mulut mantan kekasihnya langsung melayangkan senyuman lebar ia berharap bahwa pelukan ini tak akan pernah berakhir.
Setelah cukup lama dengan posisi seperti ini, Arthur melepaskan pelukannya dan kembali menatap mata Aya. Begitu pula Aya yang kembali menatap mata hitam elang milik Arthur.
"Oh iya, besok gue jemput lo sekolah" Tutur Arthur kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi.
"Ah ga usah," tolak Aya secara halus.
"Gak ada penolakan" jawab Arthur fokus menyetir.Aya yang mengalah menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Arthur, mantan kekasihnya. Kini mereka kembali terjebak dalam keheningan hanya alunan musik piano yang mereka dengar di mobil ini. Sekitar 20 menit di perjalanan mereka tiba di rumah Aya, dengan cepat Aya turun sambil mengucapkan terima kasihnya agar Arthur tidak masuk ke rumahnya namun lain hal nya dengan Arthur, kini ia juga ikut turun dan mengambilkan tas Aya yang berada di bagasi Aya hanya mengangguk mengerti saja. Arthur meletakkan tas Aya di teras rumahnya Kini mereka berdua sedang berdiri di depan pintu sedikit canggung karena sekarang mereka sudah putus meskipun mereka tetap berteman ia juga tetap masih merasa canggung.
Mama Aya datang ke depan mengetahui anaknya sudah pulang dan memeluk Aya sangat erat sehingga membuat Aya sulit bernafas, sedangkan Arthur kini berdiri di belakang Aya yang masih setia dipeluk oleh orang tuanya. Jujur Arthur iri melihatnya ia juga menginginkan sebuah pelukan hangat dari kedua orang tuanya, sangat ingin.
Arthur berdehem karena dirinya disini di acuhkan. Mereka sadar dan melepaskan pelukannya."Hmm"
"Arthur, juga mau dipeluk" lanjut Arthur.
"Haha, manja banget sih pacar kamu Aya" goda mamanya.
"Ih Mama apaan sih" protes Aya karena mamanya masih menyebut Arthur kekasihnya karena keluarga bahkan sahabatnya belum ada yang tau tentang hubungan mereka yang telah berakhir 3 hari yang lalu.
"Masuk dulu?" Ajak Mama Aya kepada Arthur.
"Ah, Ma. Arthur besok kan sekolah, masih pake seragam juga. Ini juga udah sore, mending pulang gihh" ucap Aya mengusir Arthur sedikit canggung.
Arthur yang mengerti langsung menganggukkan kepalanya "iya Tante, pulang dulu. Assalamualaikum" ucapnya langsung menuju ke mobilnya.
"Ah iya makasih ya, waalaikumsallam" jawab sang Mama.Saat Arthur baru saja masuk kedalam mobil Aya juga masuk ke dalam rumahnya karena beralasan dirinya sedang lelah, padahal kenyataannya ia ingin menjauhkan dirinya dari hadapannya nya dan di pikirannya. Ia ingin move on dari seorang pria dingin itu yang telah ia rubah menjadi orua yang lebih banyak tersenyum. Aya menghempaskan tubuhnya di tempat tidur nya yang berukuran Queen size-nya. Ia menghirup udara di kamarnya karena sudah 3 hari ia tidak menginjakkan kakinya di kamar nya, masih sama dan tanpa ada yang berubah seisi kamarnya masih pada tempat sebelumnya tapi tidak dengan seprai tempat tidurnya yang berubah karena di ganti Mama nya.
"Kangen banget sama kamar!" Ucapnya berbicara pada langit-langit di kamarnya.
"Oh iya besok Arthur mau jemput? Lebih baik gue besok berangkat pagi-pagi" timpalnya langsung duduk di tempat tidurnya.*****
Jam weker di nakas Aya berbunyi sangat nyaring sehingga membuat nya terbangun dari tidur nyenyak nya, ia mematikan alarm tersebut dan langsung duduk di sisi ranjang dengan memejamkan matanya karena masih mengantuk karena semalam ia tidur larut karena mengerjakan tugas yang tertinggal untungnya ia mempunyai sahabat yang baik mau mengirimkan tugas lewat aplikasi LINE. Jam masih menunjukkan pukul setengah lima, ia sengaja memasang alarm awal padahal ia sedang tidak boleh menjalani ibadah sholat karena sedang berhalangan. Alasannya hanya satu ia tidak ingin pergi sekolah bersama Arthur yang notabene nya sudah menjadi mantan kekasih. Memang tidak salah jika ia berangkat atau pergi bersama Arthur namun itu yang membuatnya tidak bisa move on dari Arthur. Ia hanya ingin hidupnya kembali tenang seperti sebelumnya tanpa mengenal sosok Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...