PART 35 "AUVAN"

326 9 0
                                    

"Astaga!! Minuman gue!!! Nyebelin banget" gerutunya kesal.

Namun tiba-tiba saja ada yang memberikan dirinya botol yang berisi air mineral dengan cepat Aya mendongak melihat orang yang memberikannya botol air mineral.

Ia melihat pria yang memberinya air minuman tanpa berkedip wajahnya seperti tidak asing baginya ia pernah melihat pria ini tapi dimana? Aya terus melamun melihat wajah pria itu. Namun pria itu menyadarkan Aya, pria itu berjalan duduk di sebelah Aya.

"Hai?" Sapanya.

Pria itu menoleh ke Aya sambil melayangkan sebuah senyuman, dan senyuman itu sangat mematikan sangat tampan apalagi saat tersenyum. Aya juga kembali tersenyum kepada pria yang kini sudah duduk di sampingnya, tanpa Aya sadari ternyata ia kini melihat lekuk wajah pria itu. Wajah yang sangat adem, dengan mata cokelat hidung yang mancung dan bibir itu sangat tipis. Aya langsung memikirkan pikiran gilanya kenapa ia bisa menikmati pemandangan ini sekarang.


Astaga!! Batin Aya.



Aya kembali memakan makanan nya tanpa melihat pria itu sama sekali karena ia takut melihatnya, ya takut akan jatuh kedua kalinya. Namun sang pria itu yang mengenakan seragam sekolah yang berbeda dengan Aya membuka suara.

"Kelas berapa?"

Aya sedikit kaget mendengar pria itu berbicara "ahh, keelass XI MIPA 2" Jawabnya gelagapan.

"Oh, Destine Ayara dari kelas XI MIPA 2"

"Kokk ta--hu?" Heran Aya masih setia gelagapan dan juga jantungnya berdetak sangat cepat.

Batin Aya.
Mungkin dia fans gue...


"Itu name tag" jawabnya mengeluarkan senyuman mematikan itu lagi.

BUSHHH

Batin Aya.
Name tag sialan, gue kira nih cowok naksir gue!


"Ahahaaa" tawa Aya salah tingkah.

"Santai aja dek, ga usah salting"

"Dek?" Bingung Aya akhirnya melihat wajah pria itu lagi.

"Ga liat? Kerah baju gue ada list hitam, oke. Gue Auvan Dale Putra XII MIPA 1" ucapnya sembari mengulurkan tangannya ke depan.

"Ha, kakak kelas ya. Sorry gue ga liat kerah baju lo. Lagian ngapain juga mau lihat-lihat kerah baju, unfaedah"

Ya uluran tangan Auvan tidak di sambut oleh Aya, karena Aya tidak tertarik sedikit pun dengan kakak kelas yang satu ini. Aya bangkit dan pergi meninggalkan Auvan sendirian dengan tangan yang masih terulur ke depan. Auvan menarik tangannya dan menarik sudut bibirnya, terkekeh pelan.

Aya terus berjalan menyusuri koridor sekolahnya dan ia juga mendapati tatapan tajam dari kakak kelas karena ia sekarang melewati koridor para kelas XII, Aya terus berjalan tanpa memperdulikan sorotan tajam dari senior nya. Hingga tiba-tiba ia di berhentikan oleh kakak kelas yang terkenal sangat bad boys nya, alhasil Aya berhenti tepat di depan kakak kelasnya itu.

"Berani lewat sini? Hah?" Ucap pria bad boys yang sudah ia yakini bahwa pria ini adalah Devanos sang bad boys yang selalu menganggu semua orang.

Aya hanya menunduk terdiam tidak menghiraukan bahkan menjawab pertanyaan yang dilayangkan kepada dirinya hingga saat tangan si bad boys tersebut ingin menyentuh tangan Aya, Aya diselamatkan oleh pria yang tadi ia tinggalkan. Ya Auvan Dale Putra.

"Bro? Lo pada bocah yaa, berani sama cewek. C'mon bro dia ini junior kita, tolong jaga etitude lo lo pada" bela Auvan sembari menarik tangan Aya menjauh dari kawasan kelas IPS tersebut.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang