PART 14 "PERASAAN INI"

474 19 0
                                    


"Gue" jawab seorang cowok.







Dita yang merasa kebingungan saat itu menoleh ke asal suara tersebut yang berada tepat di belakang nya, Dita sangat kaget melihat pria yang tidak di harapkan nya yang datang.

"Kenapa?" Heran Dita.
"Kenapa harus lo?" Pekik Dita.

Yusuf dengan langkah cepat langsung memeluk Dita yang saat ini yang sedang meneteskan buliran air matanya.
Yusuf dengan sedikit keraguan dia memberanikan dirinya untuk mengelus pucuk rambut Dita.

"Kenapa harus lo" ucap Dita di dekapan Yusuf sambil memukul pelan dada Yusuf.

Yusuf yang saat itu sedang menenangkan Dita pun akhirnya melepaskan pelukannya, Yusuf heran kenapa gadis ini harus menangis? Apa ia telah melakukan kesalahan?

"Kenapa lo nangis? Hey? Lihat mata gue?!" Ucap Yusuf dengan nada pelan dan lembut.

Yusuf memeberanikan diri memegang kedua pipi Dita menggunakan telapak tangannya dengan lembut dan Dita pun mulai luluh, ia melihat lekat mata cokelat milik Yusuf yang begitu damai.

"Gue mau minta maaf sama lo. Gue tau tadi pas pulang sekolah mungkin gue udah kasar sama lo udah ngebentak lo dan mungkin udah nyakitin perasaan lo, tapi itu semua karena gue 'care' sama lo" ucap Yusuf dengan tulus.
"Dan satu hal lagi, kenapa lo malah nangis gaje gini. Dita yang gue kenal ga kek gini?" Lanjut Yusuf.

Dita terdiam dan menepis tangan Yusuf yang sedang menyentuh kedua pipinya.

"Gue bingung" jawab Dita.
"Bingung kenapa?" Tanya Yusuf.
"Kenapa rasanya aneh banget kalo gue ada di dekat lo dan lo ga perlu minta maaf sama gue, karena lo ga pernah salah sama gue. Justru gue yang Salah, gue selalu berpikiran 'neting' terus sama lo Yusuf" jawab Dita.
"Gue mau Tanya satu hal sama lo" Tanya Dita.
"Perasaan apa yang kini menimpa gue?" Tanya Dita.

Tiba-tiba saja hp Yusuf berbunyi dan ada yang menelpon nya, Yusuf pun meraih hp yang berada di saku celananya. Ia melihat nama yang tertera di layar hp nya ternyata 'Arthur'.

Ngerusak moment banget kan?😂

"Iya, apaan?" Tanya Yusuf.
"..."
"Harus skrg? Knp ga besok aja" ucap Yusuf.
"...."
"Iya oke" jawab Yusuf.

Yusuf pun melirik Dita yang saat ini sedang duduk di kursi sambil memainkan jari nya.
"Dita? Gu....." ucap Yusuf terpotong.
"Ya gak papa, pergi aja" sahut Dita memotong ucapan Yusuf.
"Ga bukan gitu, maksud gue.." ucap Yusuf lagi lagi terpotong.
"Iya gak papa kok, udah mau malam. Gue masuk duluan" ucap Dita langsung masuk ke dalam rumahnya.

Yusuf kebingungan melihat tingkah laku Dita, ia pergi dari rumah Dita dan langsung menuju ke base camp nya yaitu rumah Ranan. Dalam perjalanan ia tidak ingin menghiraukan kenapa Dita menangis tapi pertanyaan itu selalu menghantui dirinya dan bahkan selalu mengusik pikiriannya.

'Perasaan apa yang kini menimpa gue?'

Pertanyaan Dita itu yang hanya sepenggal kalimat selalu menjelma dan berputar di pikiran Yusuf namun ia mengencangkan volume musik yang diputarnya dan menancapkan gas lebih kencang dari biasanya, ia pun tiba di rumah Ranan dan ia melihat Ranan sedang duduk di taman yang ada di rumahnya.

"Assalamualaikum, ada apaan sih?" Bete Yusuf.
"Waalaikumsallam, bete banget lo?" Tanya Ranan balik.
"Au ah pusing gue" jawab Yusuf.
"Dita lagi?" Tanya Ranan.
"Yaelah bro, kalo suka yaudah tembak aja tuh orang. Gengsi banget lo jadi cowok, emang sih sahabat pacar gue itu rada gengsian tapi gue yakin 100% dia juga mulai ada rasa sama lo bro. Seorang Yusuf yang playboy kelas kakap jatuh hati sama cewek yang lumayan alim hahaha" lanjut Ranan sambil tertawa.
"Lagian tuh cewek ga peka! Males gue, tadi pulang sekolah gue udah nyatain perasaan gue dan dia malah ahhh tau deh. Pusing!" Jawab Yusuf.
"Udah deh kenapa lo yang curhat?" Tanya Ranan.
"So, ngpain lo nyuruh gue kesini?" Tanya Yusuf.
"Tau tuh sih Arthur dia yang ngajakin ngumpul"jawab Ranan.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang