PART 32 "IG"

336 10 0
                                    


Matahari sudah muncul di ujung fajar tetapi Aya tidak terbangun dari tidur nyenyaknya karena semalaman ia terus mengeluarkan mutiara di balik bola matanya, sudah pukul 06:00 Aya masih berada di tempat tidurnya dengan selimut yang setia melingkari tubuh slimnya. Mamanya yang tahu bahwa anak pertamanya belum bangun membuat mamanya berusaha membangunkan Aya saat ia ingin membuka pintu ternyata pintu tersebut di kunci Aya dari dalam.

"Aya!! Bangun, udah siang!!" Pekik mamanya dari luar pintu.

Aya yang mendengar teriakan mamanya menggeliat karena merasa sangat lelah dan malas untuk bangun, tapi karena mamanya memekik sambil mengetuk pintu dirinya terus Aya pun bangun dan melihat jam ternyata sudah siang sekali baginya. Dan ia merasa sangat berat membuka matanya ia mencoba ke kamar mandi dan bercermin betapa kagetnya ternyata matanya kini sangat bengkak seperti Cece orang Chinese.

"Ya Allah, gimana nih? Gue ga sadar tadi malam gue nangis." Kesalnya di depan kaca.

Aya frustasi dengan cepat ia mandi dan turun ke bawah, Mamanya yang heran melihat perubahan anak nya yang tiba-tiba pergi ke sekolah menggunakan kaca mata dan rambut yang di biarkan bebas terurai.
"Aya, kamu kok beda?" Tanya Mamanya.
"Udah Ma, Aya telat. Makasih ya bekal nya bye Mama!!" Pekiknya mengambil tempat bekal dan berangkke sekolah.
"Assalamualaikum!!!" Pekik mamanya.
"Iya waalaikumsallam" jawab Aya yang lupa mengucapkan salam saat pergi.

Dirinya kini tiba di sekolah saat detik-detik dimana gerbang sekolah ditutup, Untung saja badannya slim jadi bisa melewati gerbang yang hampir tertutup tadi. Ia berlari sambil memegang kotak bekal makanannya, setibanya ia di kelas ternyata tidak ada guru. Ia merasa kesal buat apa dirinya berlari sekuat tenaganya untuk tiba di kelasnya yang hanya diisi oleh teman-teman nya.

Aya duduk dan teman-teman melihatnya dengan tatapan membaca isi dipikirannya, dengan cepat Aya duduk di kursinya dan ia yakini kini kedua sahabatnya pasti akan menanyakan berbagai macam pertanyaan kenapa ia menggunakan kaca mata ke sekolah? Kenapa rambutnya dibiarkan bebas terurai? Aya yang merasa jengah pun langsung menundukkan kepalanya di lipatan tangannya yang berada di atas meja agar kedua sahabatnya tidak bertanya kepada dirinya.

Sudah hampir 1 jam Aya dalam keadaan posisi seperti ini, ia merasa sedikit pegal dan lelah ia akhirnya memutuskan untuk menegakkan kembali kepalanya dan betapa kagetnya kedua sahabatnya menatapnya begitu tajam dan dekat.
"Astaghfirullah!!!" Kaget Aya saat terbangun melihat kedua sahabatnya di hadapannya dengan jarak terlebih Lewat dekat.

"Aya..." rengek mereka berdua, Cahya dan Dita.
"Hm" respon Aya mengucir rambutnya karena gerah.
"Lo kenapa sih? Dari kemaren kok beda?" Tanya Dita kepo.
"Iya lo beda, aneh banget. Kenapa coba pakek kacamata? Lo kan ga minus" sela Cahya.
"Oh iya dari kemarin Arthur telepon gue Mulu nanya lo, karena gue yakin lo lagi ada masalah jadi gue ga urusin si cowok lo itu" lanjut Cahya.
"Kok Arthur bisa nelpon lo?" Tanya Dita.
"Kata Ranan sih, Arthur nginep rumahnya" jawab Cahya.



Batin Aya.
Arthur nginep di rumah Ranan? Tapi kenapa?




"Aya, cowok lo kok nginep di rumah cowok gue?" Tanya Cahya.
Namun Cahya tidak mendapatkan jawaban dari Aya.

Saat mereka semua sedang asik berbincang ternyata Melsa memberikan pengumuman karena ia tadi disuruh untuk menghadap guru karena ia murid yang paling teladan jadi di percaya oleh para guru, "Guys!! Hot news!! hari ini kita ga belajar, karena guru rapat. Katanya Kita pulang jam 9!!" Ucap Melsa tersenyum manis dan hangat kepada semua siswa kelas nya. Ia juga tersenyum kepada Aya.

"YEAYYYY!!!!" Pekik mereka semua, begitu juga kelas sebelah yaitu kelas IPS yang sangat nyaring berteriak karena kegirangan.

"Oh iya, kita ngumpul aja. Kan masih awal, bentar lagi jam 9." Usul Cahya.
"Iya lo bener banget" sahut Dita setuju.
"Oke" jawab Aya mulai tersenyum kembali.
"Gimana kalau kita ajak mereka juga?" Usul Dita.
"Maksud lo?" Tanya Cahya bingung.
"Arthur, Yusuf sama Ranan lah" jawab Cahya memutar bola matanya.
"Okeee!!!" setuju Dita.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang