Aya terdiam atas tindakan Arthur yang membukakan set belt nya.
"Kenapa diem?" Ucap Arthur memandang Aya dengan jarak yang bisa dibilang dekat.
"Ga" jawab Aya salah tingkah.
"Merah tu pipi" ejek Arthur.
"Dih, apaan sih" elak Aya sambil mendorong tubuh Arthur dari dirinya.
"Turun" pinta Arthur langsung turun dari mobil nya.Arthur berjalan menuju depan knap mobilnya dan Arthur duduk di bagian depan mobilnya. Aya yang melihat gerak gerik Arthur yang sedikit membingungkan menurutnya, mulai mendekati Arthur.
"Jangan lihat, ntar naksir" ungkap Arthur tanpa melirik Aya.
"Dih, pede banget" jawab Aya mengelak.Arthur menepuk tangan kirinya di atas knap mobilnya yang menandakan menyuruh Aya duduk di sebelahnya tanpa ragu Aya pun menuruti permintaan Arthur. Saat Aya meletakkan pinggulnya di atas mobil tersebut secara tiba-tiba Arthur memiringkan kepalanya untuk bersandar di pundak Aya. Aya yang merasa heran dengan tingkahnya pun mulai membuka suara.
"Lo kenapa? Tumben banget? Ga biasanya lo kek gini? Sumpah ini pertama kali gue liat lo kek gini. Gue terharu banget" ucap Aya.
Aya tidak mendapat jawaban yang keluar dari mulut Arthur.
"Adam Arthur Malik!" Pekik Aya.
"Gue bukan mannequin" lanjut Aya lagi.
"Lo kenapa sih? Jangan buat gue bingung" rengek Aya.
"Bawel" jawab Arthur.
"Lo kenapa ngajakin gue ke sini? Tempat apaan lagi ini? Danau? Sungai? Apaan gaje banget lo" ungkap Aya.
"Lo orang pertama yang gue ajak kesini" jawab Arthur.
"Berarti gue perdana dong? Wahh gue terharu, tersanjung banget gue" jawab Aya dengan raut wajah yang ceria.
"Seandainya bintang jatuh sekarang juga gue berharap banget gue bisa ngulang waktu, gue berharap gue ga bakalan pindah ga bakal ketemu lo ga bakal pernah pegang tangan lo ga bakal di pundak lo sekarang ini" ungkap Arthur sambil menatap langit yang begitu cerah malam ini.Aya mulai bingung dan menatap Arthur dengan tatapan bingung.
"Kenapa harus lo Aya!? Gue pingin banget Allah ngabulin permintaan gue sekarang juga" lanjut Arthur lagi.
"Kenapa permintaan lo kek gitu sih?!" Ucap Aya menjauhkan pundaknya.
"Arthur lihat gue! Gue pernah ngelakuin kesalahan sama lo? Oke kalo gue salah gue minta maaf tapi selama ini gue ga pernah ngelakuin hal yang sedikit pun yang dilarang sama Allah, gue ga sejahat itu! Lo kenapa sih!? Sumpah baru kali ini gue ketemu cowok yang permintaan nya kek gini. Gue awalnya seneng banget lo akhirnya bisa ngomong banyak tapi gue berharap detik ini juga lo berhenti ngomong!" Pekik Aya.Kok lo ngomong gitu sih Arthur?
Sakit sumpah.Mereka berdua saling bertatap mata yaa yang sedang sedikit emosi atas ucapan atau permintaan Arthur.
"Kenapa lo mesti minta permintaan konyol kek gitu?" Tanya Aya lembut sambil menyentuh lengan kiri Arthur.
"Gue di jodohin" jawab Arthur memalingkan tatapan nya ke danau.Detik itu juga Aya merasakan jantungnya berhenti berdetak, bahkan mendengar kalimat itu membuat hatinya serasa di sayat-sayat pisau yang baru saja di beli. Bayangkan betapa tajamnya pisau itu?
(Kenapa sakit banget ya denger nya?) Batin Aya dalam hati sambil memegang dadanya.
Aya yang mulai ingin mencairkan suasana mulai membuka suara.
"Bagus dong, berarti lo ga jomblo lagi" ucap Aya dengan senyum terpaksanya.
Meskipun terdengar munafik bagi dirinya tapi saat ia mengucapkan kalimat itu terdengar sakit banget, jujur ia tak pernah sesakit ini."Kenapa bagus menurut lo?" Tanya Arthur memandang kedua mata Aya.
"Lihat mata gue Aya!" Pekik Arthur.
"Gue ga bisa lihat mata lo" jawab Aya ragu.
"Gue laper" ucap Aya mengalihkan pembicaraan.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, gue mau lihat respon lo kalo gue di jodohin ternyata ini yang gue dapet?" Ucap Arthur.
"Dan kalo lo ga mau lihat mata gue itu artinya lo ga mau kehilangan gue" lanjut Arthur lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...