Setibanya dirumah,Rara masuk kedalam kamarnya. Setibanya dikamar,Rara mengganti bajunya.
"Mmm perasaan tadi pagi gue dapet banyak coklat. Gue bukak aja ya? Siapa tau ada surat gitu?"Kata Rara pada dirinya sendiri. Lalu,Rara mengambil tas nya dan mengambil semua coklat coklat tersebut.
Setelah itu,Rara membukanya satu persatu. Hingga pada coklat yang terakhir ada sebuah surat. Rarapun langsung membukanyaHai Rara! Selamat pagi! Semoga kamu suka ya sama coklatnya. Semoga dengan lo memakan coklat dari gue,lo bisa ngilangin rasa sedih yang ada dihati lo. Gue paham banget kok kalau lo pasti sedih banget karna tingkah laku Daniel yang udah ngebuat lo inget lagi sama Deriel,cowo lo yang meninggal. Gue turut berduka cita,jujur gue juga merasa kehilangan atas kematian Deriel. Deriel adalah adek sepupu gue satu satunya. Dia adalah panutan bagi gue,yaa semenjak bokap gue meninggal. And pertamanya gue nggak nyangka kalau Deriel bakalan ninggalin kita semua secepat ini. Walau bagaimanapun ini adalah takdir tuhan dan lo nggak boleh ngehindar dari takdir tuhan ini. Lo harus tetap kuat,harus tetap ceria,seperti Rara yang gue kenal. Yaa meskipun kita belum pernah ketemu sih karna gue ada program study ke Jerman waktu itu. Waktu Deriel meninggal,gue baru bisa pulang 1 minggu setelahnya. Gue hancur,nggak bisa ngeliat adek kesayangan gue dimakamkan bahkan gue nggak bakalan ketemu lagi sama dia kecuali kalau tuhan juga manggil gue. Dan,lo jangan lupa makan coklatnya ya Ra jangan sedih lagi jangan murung lagi! Lo harus buktiin ke Daniel kalau lo itu kuat! Lo bukan cewe lemah!
Begitulah isi suratnya. Perlahan lahan air mata Rara bercucuran lagi. Dia tidak menyangka bahwa ada orang yang memperhatikannya dari kejauhan. Meskipun mereka belum pernah bertemu.
Rara mencoba untuk menghapus air matanya dan mulai memakan coklat tersebut."Kok coklatnya mirip yang dikasih sama Deriel ya? Apa dia tau coklat kesukaan gue?" Batin Rara dan terus memakan coklat tersebut.
Setelah merasa kenyang,Rara menyimpan kembali coklat tersebut. Rara memutuskan untuk kesekolah lagi. Dia harus buktikan bahwa dia itu kuat! Bukan cewek yang lemah.
Rara mengambil tas nya dan bergegas menuju garase mobil. Setibanya digarase,Rara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karna saat ini semangatnya untuk melawan Daniel sudah sangat kuat.
Setibanya disekolah,Rara memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju kelasnya. Semua menatap heran kepada Rara,bagaimana bisa dia datang kesekolah jam 11 siang?
Setibanya dikelas,Rara masuk kedalam kelas. Semuanya menatap heran Rara termasuk Oliv dan Daniel.
Perasaan tadi gue liat Rara cabut pulang deh terus kenapa bisa sampai disini lagi? Batin Daniel aneh.
Dengan santainya,Rara duduk dibangkunya. Oliv tak ingin berdebat lagi dengan Rara dan ia memutuskan untuk melanjutkan pengenalan sekolah."Ra,bukanya lo sakit?"Tanya Fani.
"Gue udah enakan kok,daripada tiduran dirumah mendingan gue balik lagi kesekolah"Jawab Rara.
"Tapi nyali lo tinggi juga Ra,dateng kesekolah terus pulang terus dateng lagi kayak jailangkung tau nggak"Kata Fani.
"Udah jangan bahasin ini lagi and kayaknya lo kebanyakan nonton film deh"Jawab Rara cuek dan memperhatikan Oliv dan Daniel.
Jujur,Daniel sedikit lega melihat Rara sudah seperti biasa lagi. Daniel bertekad dalam dirinya untuk selalu menjaga perasaan Rara.
"Baiklah semuanya kalian boleh istirahat. Jam setengah satu semuanya masuk lagi"Kata Daniel.
Semuanya mengangguk dan pergi meninggalkan kelas.
"Fan,lo kekantin?"Tanya Rara.
"Nggak gue mau ke perpus aja"Jawab Fani.
"Widih rajin banget"Kata Rara
"Gue mau minjam novel bukan buku pelajaran. Lo mau ikut?"Jawab Fani. Rara mengangguk dan mengikuti Fani. Sudah lama sekali dia tidak ke perpustakaan.
Setibanya diperpus,mereka masuk dan mulai mencari buku. Namun,saat mencari buku ada sebuah pesan masuk ke hp Rara.
From:0812********
Hai Rara! Selamat siang,gue senang ngeliat lo bangkit lagi setelah baca surat dari gue. Semoga lo kembali menjadi Rara yang dulu ya.. And jangan kebanyakan baca novel mendingan baca buku pelajaran biar bisa banggain DerielBegitulah isi pesanya. Rara tersenyum dan melanjutkan mencari buku buku yang ingin dibacanya. Setelah didapatkanya,dia dan Fani mencari tempat duduk yang strategis.
"Fan dipojok sana aja yuk"Kata Rara menunjuk sebuah meja osin bundar yang kebetulan kosong.
"Yuk"Jawab Fani.
Lalu,mereka berjalan menuju meja tersebut dan mulai membaca novel yang mereka ambil. Kalau bercerita tentang novel,Rara sangat ingin membacanya bersama Deriel. Karena Deriel selalu menjelaskan suatu novel kepada Rara jadi Rara tidak perlu membaca novel tersebut. Namun,ya sudah lah ya yang berlalu biarlah berlalu.
30 menit sudah Rara dan Fani berada diperpus. Mereka memutuskan untuk menuju kelas karna bel sudah berbunyi.
Setibanya dikelas,mereka langsung duduk dan memasukkan novel yang mereka pinjam kedalam tas. Setelah,itu mereka mulai mendengarkan penjelasan dari Oliv dan Daniel yang baru saja masuk kedalam kelas.
Rara mencoba untuk fokus mendengarkan penjelasan dari Oliv,karna walau bagaimanapun dia masih sakit hati akibat perlakuan Oliv dan Daniel.Jam pulang pun tiba.. Semuanya diperbolehkan pulang ke rumah masing masing.
"Fan lo mau gue anterin pulang gak?"Tanya Rara.
"Nggak usah Ra gue dijemput sama Kakak gue"Jawab Fani.
"Ooh gitu"Kata Rara. Lalu,mereka berdua berjalan meninggalkan kelas.
"Rara!!!"Pekik seseorang dari kejauhan. Rara hanya mendengus pasti itu Shellyne dan Vanilla.
"Apa?"Tanya Rara saat Shellyne dan Vanilla sudah didekatnya.
"Kita ke mall yuk,cuci mata"Ajak Vanilla.
"Mm kayaknya nggak deh guys,soalnya Kakak gue lagi dirumah jadi gue nggak boleh keluyuran"Jawab Rara.
"Yahhh lo kok gitu sih Ra? Kan kita udah lama nggak shopping,nggak ke salon,"Kata Shellyne lagi.
"Guys,kan udah gue bilang gue nggak mau pergi karna Kakak gue ada dirumah. Kalau kalian mau ke mall pergi aja kan biasanya kalian juga berdua ke mall"Jawab Rara.
"Tapi Ra..."Kata Vanilla.
"Udah lah Van,mungkin Rara lagi males jalan sama kita. Yuk Van"Jawab Shellyne sinis. Lalu Vanilla dan Shellyne pergi meninggalkan Rara dan Fani.
"Kok lo nggak ikut aja Ra?"Tanya Fani.
"Sebenarnya bukan gara gara Kakak gue alasan gue nggak mau ikutan. Gue kalau udah ke mall lupa diri. Gue mau berubah jadi pribadi yang lebih baik seperti yang diharapakan Deriel"Jawab Rara.
"Deriel?"Tanya Fani.
"Ya Deriel. Dia pacar gue mm ralat dia mantan pacar gue. Deriel meninggal satu bulan yang lalu gara gara kecelakaan dan dia tewas ditempat. Awalnya gue terpuruk,hancur dan gue lupa diri. Kemudian tadi ada sepupu Deriel gue nggak tau juga siapa dia,dia semangatin gue buat balik jadi Rara yang dulu"Jawab Rara menjelaskan sambil berjalan menuju basement. Rara menerawang langit langit koridor. Gue masih kangen sama lo Riel,tapi gue bakalan bikin bangga diri lo. Tenang di surga Riel. Batin Rara.
"Ooh gitu. Lo yang sabar ya Ra,mungkin ini semua yang terbaik buat lo dan Deriel"Kata Fani.
"Iya Fan"Jawab Rara.
Tak lama kemudian,mereka berpisah karna Rara harus ke basement sedangkan Fani menunggu jemputanya.
~~~
Siang menjelang sore!!! Kok nggak ada readers nya ya😰 Mm ya udah lah ya.. Mungkin besok besok banyak readers juga..
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...