Bel tanda masuk pun berbunyi. Rara dan Fani pun langsung bergegas menuju kelas mereka,takut kalau nantinya terlambat masuk apalagi sekarang adalah jam mata pelajaran Bu Lalisa,yang garangnya mengalahkan singa.
Setibanya didepan kelas,mereka pun langsung masuk dan duduk karna Bu Lalisa tengah berjalan menuju bangku guru.
"Hampir saja!"Gerutu Rara dan meneguk air minumnya.
"Telat dikit,tamat riwayat kita Ra"Jawab Fani.
"Iyah"Kata Rara.
Setelah itu,Bu Lalisa pun mulai menerangkan pelajarannya dengan mimik wajah yang sangat datar dan terkesan sangat sombong.
"Sumpah,gue bete banget kalau Bu Lalisa yang masuk!"Gerutu Rara dan memukul mejanya. Setelah itu,semua tatapan pun mengarah kepada Rara.
"Heh! Yang disana!"Tunjuk Bu Lalisa sambil menunjuk Rara dengan tatapan sadisnya.
"Mampus gue Fan"Bisik Rara.
"Lo sih! Ngapaian pake mukul mukul meja segala?!"Jawab Fani dan menyubit lengannya Rara.
"Nama anda siapa?"Tanya Bu Lalisa dan sekarang ia menunjuk Rara dengan rol panjang kebanggaannya.
"Nama saya Rara Bu"Jawab Rara.
"Lari keliling lapangan! 10 putaran!"Ketus Bu Lalisa.
Rara pun melongo mendengarkan perkataan Bu Lalisa. Apa?! 10 putaran?! -Rara membatin.
"Cepat!"Kata Bu Lalisa lagi sambil memukuli mejanya dengan rol panjangnya.
"I...Iya Buk"Jawab Rara.
Lalu,Rara pun bangkit dari duduknya dan berjalan gontai kearah lapangan. Ia melihat lapangan dengan tatapan sendu. Disana terlalu banya senior seniornya. Ia sangat malu jika harus berlari ditengah keramaian seperti itu.
"Harus ya gue lari ditengah tengah keramaian kayak gini? Ya tuhann,apes banget sih nasib gue hari ini!"Keluh Rara.
Setibanya dilapangan,Rara pun mulai berlari,dimulai dari lari kecil kecil saja,ia ingin menghemat tenagannya.
"Njirr,semua tatapan kok mengarah kegue sih?!"Gerutu Rara dan menundukkan kepalanya. Mungkin berlari sambil menundukkan kepalanya tidak masalah.
Brukkk....
"Aaww,kepala gue!"Rara memegangi kepalanya yang tadinya menabrak tiang basket. Semuanya pun tertawa saat melihat Rara kejedot.
"Aduhh,perih banget"Keluh Rara dan memegangi kepalanya.
Daniel yang sedang keluar dari ruangan OSIS pun melihat kejadian tersebut. Ia melihat Rara terduduk dilantai dan memegangi kepalanya. Dengan cepat,Daniel pun berlari kearah Rara dan membantunya berdiri.
"Kenapa bisa jatoh?"Tanya Daniel.
"Kejedot!"Jawab Rara. Semuanya masih menertawakan Rara. Air mata Rara pun sudah berkumpul dipelupuk matanya. Ia sangat sangat malu.
"Gue malu Niel"Lirih Rara.
"Jangan nangis,ada gue. Sekarang kita ke UKS yuk"Ajak Daniel dan menggendong Rara.
Rara pun menutup nutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Gue makin malu!"Kata Rara.
"Jangan malu,woles"Jawab Daniel.
"Nggak bisa"Keluh Rara.
"Udah nggak apa apa kok,palingan besok mereka nggak bakalan inget sama kejadian tadi,jangan cemas"Jawab Daniel.
![](https://img.wattpad.com/cover/124223872-288-k346268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Novela JuvenilProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...