📍DUA PULUH SATU📍

4K 157 4
                                    

Setibanya dirumah Fani,merekapun langsung turun dari mobilnya Shellyne dan masuk kedalam rumah Fani.

"Hai Shil!"Sapa Fani saat melihat adik perempuan satu satunya tengah duduk didepan pintu rumah.

"Hai Kak!"Jawab Shilla.

"Bibik udah masak?"Tanya Fani.

"Udah"Jawab Shilla. Fani hanya mengangguk dan mengajak Vanilla,Shellyne dan Sheila masuk kedalam kamarnya.

"Buset dah kamar lo banyak poster boy band korea semua!"Kata Rara saat masuk kedalam kamarnya Fani. Kamarnya luas dan dipenuhi oleh poster poster boy band Korea.
Sepertinya Fani seorang fangirl.

"Hehehe iya,kebetulan gue fangirl sejati. Gue suka banget sama EXO,BTS,Wanna One dan NCT tapi gue lebih suka EXO sih"Jawab Fani menjelaskan.

"Ya ya ya terserah lo lo mau suka sama apa gue gak ngerti sama sekali"Jawab Shellyne

Sementara Sheila terus melihat poster poster yang tertempel didinding kamarnya Fani.

"Lo suka korea juga La?"Tanya Fani menghampiri Sheila yang kini sedang melihat album album yang dibeli oleh Fani.

"Lumayan sih tapi nggak seheboh lo banget sampai sampai lo punya semua album boy band korea"Jawab Sheila.

"Itu masih belum lengkap kali La gue sekarang lagi pesen album yang lain juga sih tapi belum dateng"Kata Fani.

"Udah stop Fan nggak usah
ngomongin tentang Korea lagi kita semua nggak ngerti"Kata Vanilla saat Fani akan membuka mulutnya untuk menjelaskan album yang dimilikinya.

"Oke oke"Jawab Fani dan merapikan kembali album albumnya.

"Non Fani,makan siangnya udah siap"Kata Bi Ratih dari luar.

"Iya Bik makasih ya"Jawab Fani.

"Cuss"Kata Fani mengajak teman temannya menuju meja makan.

Kemudian,mereka berjalan menuju meja makan untuk segera makan siang.

"Yukk dimakan jangan sungkan sungkan ya guys"Kata Fani.

"Siapp"Jawab mereka semua.

Lalu,mereka mengambil nasi secukupnya. Menu makan siang saat ini sangat banyak. Ada ayan bakar,sate kuah kacang,mie goreng,udang goreng tepung, dan ayam kecap duhh jadi ngilerr.

Setelah mengambil makanan,mereka langsung memakan makanan mereka tersebut sampai habis. Minumanya ada jus jeruk. Sungguh menyegarkan untuk udara yang sangat panas saat ini.

"Setelah ini kita ngapain?"Tanya Shellyne saat mereka telah usai makan siang.

"Ngapain ya?"Pikir Fani dan mereka semua.

"Kak,Shilla berangkat les piano dulu byee"Kata Shilla.

"Iya hati hati"Jawab Fani.

"Adek lo mau kemana?"Tanya Vanilla.

"Dia mau les piano. Biasalah Shilla setiap hari jadwalnya padet banget. Nanti malam dia bakalan kursus juga"Jawab Fani enteng.

"Lo nggak kesepian Fan? Cuman berdua aja gituu sama adek lo kesini"Tanya Vanilla. Fani hanya mendengus.

"Ya gitulah Van. Udah biasa udah lama gue sama Shilla kayak gini. Hidup cuman berdua di rumah segede ini dan juga tinggal sama pembantu pembantu gue. Awalnya sih emang sepi banget kaya kuburan tapi lama kelamaan gue sama Shilla jadi terbiasa. Kalau Shilla itu tipe orang yang nggak bisa diem dirumah makanya dia mutusin buat banyak ikutan kursus dimana mana. Kalau gue mengisi kekosongan gue dengan menyaksikan korea dilaptop gue"Jawan Fani mulai curhat kepada teman temanya.

"Sabar ya Fan! Gue dulu di Singapur juga ngerasain hal yang sama kayak lo. Tapi lo mendingan masih punya adek. Gue memang punya Kakak sih tapi dia udah kuliah. Kalau Bokap sama Nyokap ya gitu sibuk sama kerjaan"Kata Sheila.

"Nasib kita sama banget ya La"Jawab Fani.

"Udahlah guys jangan melow melow kayak gini jadi keinget Melly Goeslow"Kata Vanilla.

"Apa hubunganya melow sama Melly Goeslow Van?"Tanya Shellyne.

"Hal itu masih diselidiki oleh Victor Papanek,lo tenang aja sebentar lagi dia bakalan ngeluncurin teori baru yaitu hubungan antara melow dengan Melly Goeslow"Jawab Vanilla asal.

"Aaahhh gaje nya Vanilla kumat!!"Kata Rara saat mendengarkan penjelasan Vanilla yang sangat sangat sangat aneh.

"Itulah kelebihan gue daripada lo semua. Gue bisa membuat kalian semua bingung! Bukan cuman kalian aja yang bingung gue sebenarnya juga bingung kok guys. Entah hidayah apa yang datang untuk menyuruh gue berkata seperti itu"Kata Vanilla lagi.

"Van,stop jangan ngomong lagi kita semua pusing dengerin ocehan lo yang sangat sangat tidak bermutu"Jawab Shellyne.

"Oke,demi elo gue bakalan diem kok Lyne"Kata Vanilla.

"Bagus!"Jawab Shellyne.

Lalu,mereka lanjut berbicara tentang hal apa saja yang terlintas dipikiran mereka. Entah itu aneh atau nyambung.

"Oh ya Van,nama kucing lo siapa?"Tanya Fani.

"Namanya? Lo yakin bakalan inget sama namanya?"Tanya Vanilla.

"Yakin"Jawab Fani.

"Keylo Reynandio Sayangnya Vanilla"Jawab Vanilla.

"What?! Itu nama kucing atau apaan sih?"Tanya Fani bingung
mendengarkan jawaban dari Vanilla. Sangat sangat sangat aneh!

"Gak kok. Kan lo tadi nanya nama kucing gue ya gue jawab sejujurnya. Kan Mama gue ngajarin buat selalu berbuat jujur sekalipun jujur itu pahit"Jawab Vanilla. Haduhh sudah melenceng kemana sih pembicaraan mereka?

"Gue tanya serius ya Van. Siapa nama kucing lo?"Tanya Fani lagi. Dia tidak yakin bahwa nama kucing Vanilla adalah Keylo Reynandio Sayangnya Vanilla.

"Kan udah gue jawab Van. Namanya Keylo Reynandio Sayangnya Vanilla dan panggilannya Keylo"Jawab Vanilla. Mungkin untuk nama panggilanya masuk akal namun nama kepanjanganya sangat tidak masuk akal.

"Arghhh pusing gue dengerin jawaban lo Van! Aneh bangett"Kata Fani.

"Udah Fan nggak usah nanya nanya lagi sama Vanilla ntar lo pusing sendiri"Jawab Rara. Rara dan Shellyne sudah terbiasa dengan sikap Vanilla yang sangat sangat aneh.

"La,lo kok diem aja sih dari tadi?"Tanya Shellyne

"Gue sama sekali nggak ngerti sama ucapan Vanilla. Daripada gue tambah pusing mendingan gue diem aja"Jawab Sheila.

"Pilihan yang sangat tepat La! Gue suka gaya lo!"Kata Fani. Sheila hanya menyengir malu.

Sekarang sudah jam 4 sore. Mereka semuapun memutuskan untuk pulang kerumah masing masing menggunakan taksi.

"Byee thanks ya atas kunjungan kalian"Kata Fani.

"Emangnya tadi kami kunjungan ya? Bukannya pergi main?"Tanya Vanilla.

"Sssttt udah jangan ngomong lagi sekarang masuk taksi cepet"Jawab Shellyne. Vanilla hanya mengangguk dan masuk kedalam taksi dan taksi tersebut berjalan menuju rumahnya. Sedangkan Shellyne memutuskan untuk dijemput oleh Mamanya. Kalau Rara dan Sheila mereka akan pulang dengan taksi.

~~~

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang