📍EMPAT PULUH📍

2.8K 117 0
                                    

"Ra... Gue minta maaf ya sama lo. Gue nggak ada maksud buat bikin lo sedih begini. Gue tau rencana gue ini sangat fatal akibatnya. Gue mohon,maafin gue ya Ra."Keluh Shellyne saat Rara sudah duduk dibangku tersebut.

Rara menatap dalam dalam kearah Shellyne dan Fani secara bergantian. Ia tak menyangka bahwa sahabat dan abangnya sendiri merencanakan hal tersebut.

"Kalau gue maafin lo semua apa semuanya bakalan baik baik aja? Apa Fani nggak bakalan di teror lagi dengan membawa bawa keluarganya? Iya?! Kalian pikir kaya gitu?!"Jawab Rara dengan nada sedikit meninggi di ujung kalimatnya.

Dia tidak menyangka bahwa semuanya menjadi seperti ini. Seharusnya masalah ini tidak perlu diselidiki sedalam ini.

"Tapi Ra---"

"Selama ini lo tau kan Lyne kalau gue paling benci sama orang yang rahasia rahasiaan sama gue? Apalagi itu menyangkut tentang gue? Lo tau kan?"Tanya Rara.

Shellyne hanya diam. Dia merasa sangat bersalah. Apa yang dilakukannya ternyat tidak diterima dengan baik oleh Rara.

"Kenapa lo diem? Lo tau kan?"Tanya Rara dengan penuh penekanan.

"Iya gue tau"Jawab Shellyne dan menyeka air matanya.

"Terus kenapa lo lakuin itu semua ke gue? Apa lo nggak nganggep gue sebagai sahabat lo lagi? Iya?!"Tanya Rara.

"Ra,kita bicarain ini baik baik. Tolong jangan pake emosi"Jawab Vanilla.

"Tapi gue paling benci dibohongin Van!"Ketus Rara.

"Bukan lo sendiri yang dibohongin Ra! Gue juga dibohongin! Tapi please,kita dengerin dulu penjelasan dari mereja"Jawab Vanilla.

Rarapun memejamkan matanya sejenak. Mencerna baik baik perkataan Vanilla. Memang benar. Bukan hanya dirinya yang dibohongi. Vanilla juga dibohongu. Vanilla juga tidak tau sama sekali dengan semua ini.

"Oke silahkan kalian jelaskan!"Kata Rara.

"Oke Ra. Gue akuin gue salah. Ini semua adalah rencana gue dan Bang Rado. Kami berdua nggak tega ngeliat lo diteror kaya gitu! Gue sama Bang Rado yakin banget kalau yang jatuhin pot dari lantai atas itu adalah orang yang neror lo. Oleh maka dari itu,kami berdua mencari tau semuanya. Ternyata,Fani dibalik semua ini. Fani lah yang memberikan alamat lo kepada orang tersebut. Orang tersebut mengancam Fani dengan menyebarkan foto dia waktu jadi penari di sebuah club malam. Tapi lo tenang aja Ra,Fani nggak kaya gitu lagi kok."Kata Shellyne menjelaskan.

"Semakin hari orang tersebut semakin melunjak. Dia terus terusan nyuruh gue buat ngancurin kehidupan lo,ngancurin semuanya. Gue nggak mau melakukan hal itu karna gue udah nganggap lo sebagai sahabat gue sendiri"Kata Fani angkat bicara. Dia tidak tega melihat Shellyne dipersalahkan dalam masalah ini.

"Karna gue nggak mau ngikutin perintahnya,setiap hari ada paket teroran yang datang kerumah gue. Isinya adalah pisau berdarah dan foto keluarga gue. Gue sedih,gue takut. Dan kemarin dia datang. Dia iket gue disofa. Gue takut Ra! Disatu sisi gue nggak mau khianatin lo! Dan disatu sisi gue nggak mau terjadi apa apa dengan keluarga gue!"Kata Fani dan meneteskan air matanya.

Hati Rara seperti diiris iris ribuan pisau. Ditusuk dengan ribuan jarum.

"Kalian kenapa terlalu membesarkan masalah ini sih? Gue cuman beberapa kali dapet teror an dari dia! Gue juga nggak mati karna teror an mereka! Gue nggak kenapa napa! I am okey! Emang kepala gue waktu itu ketimpa pot tapi gue juga nggak amnesia tuh? Gue nggak mati! Kenapa kalian membesarkan masalah ini?! Dan liat?! Liat apa efeknya! Keluarga Fani jadi terancam! Kalian seharusnya mikir panjang dan---- akhhh!!!"Pekik Rara dan memegangi kepalanya.

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang