Sementara disekolahan...
"Fan.."Kata seseorang yang datang menemui Fani. Fani sendiri tidak tau siapa orang tersebut.
"Lo..Lo siapa?"Tanya Fani mulai ketakutan.
"Jangan takut,gue nggak bahaya. Gue cuman nanya alamat rumahnya Rara dimana ya?"Jawab orang tersebut.
"Untuk apa? Nama lo siapa sih?"Tanya Fani.
"Lo nggak perlu tau siapa nama gue. Jawab! Dimana rumah Rara?"Jawab orang tersebut penuh penekanan.
"Lo siapa?! Ngapain sih nanya nanya alamat orang?!"Tanya Fani lagi.
"Itu bukan urusan lo! Lo harus kasih tau gue! Atau? Foto ini beredar diseluruh sekolahan!"Jawab orang tersebut dan memperlihatkan sebuah foto. Fani sangat kaget. Dari mana dia dapet foto itu?! Atau? Dia ada kaitannya sama Jason? Batin Fani.
"Jawab!"Kata orang itu lagi.
"Oke fine! Gue bakalan SMS in alamatnya"Jawab Fani menyerah.
"Nggak perlu pakai SMS an! Lo tulis aja! Buruan!!"Tegas orang tersebut.
Maafin gue Ra,gue nggak tau harus bagaimana Batin Fani sambil menuliskan alamatnya Rara. Setelah itu,Fani memberikannya kepada orang tersebut.
"Lo! Jangan pernah macem macem sama gue! Atau? Foto ini bakalan beredar disekolahan!"Tegas orang tersebut dan melenggang pergi begitu saja. Fani mengangguk lemas dan Fani pun teruduk. Bagaimana bisa dia tau tentang foto itu?! Batin Fani dan perlahan air matannya pun mulai turun.
"Hai Fan!!"Sapa Shellyne dan Vanilla masuk kedalam kelas. Fani pun kaget dan langsung menghapus air matannya.
"Fan,lo kenapa? Lo nangis?"Tanua Vanilla.
"Iya Fan. Lo nangis?"Tanya Shellyne.
"Nggak kok guys,gue nggak kenapa napa"Jawab Fani.
"Jangan bohongin kita Fan,lo itu udah bagian dari kita kita! Lo harus jujur"Kata Shellyne. Kalau gue cerita yang sebenarnya sama kalian,gue yakin kalian bakalan ninggalin gue. Gue nggak mau. Batin Fani.
"Gue nangis cuman gara gara keinget Rara aja kok"Jawab Fani berdusta.
"Udah lo tenang aja Rara pasti baik baik aja! Gimana kalau nantik pulang sekolah kita kerumahnya?"Usul Vanilla.
"Boleh juga tuh. Kebetulan gue memang mau kerumahnya mau nganterin tas dia"Jawab Fani.
"Oke gue juga ikut"Kata Shellyne.
"Ya udah kekantin yuk"Ajak Shellyne. Vanilla dan Fani mengangguk lalu mereka berjalan bersama menuju kantin.
Namun,diperjalanan menuju kantin Fani masih belum bisa melupakan kejadian tadi. Dia takut. Apa yang harus dia lakukan?
Setibanya dikantin...
"Fan,lo mau pesen apa?"Tanya Vanila.
"Batagor aja"Jawab Fani singkat
Vanilla mengagguk."Mas pesen batagornya 3 jus jeruknya 3"Kata Vanilla kepada penjaga kantin yang bernama Mas Anwar. Mas Anwar mengangguk dan pergi meninggalkan meja mereka.
"Hm,kasian banget ya Rara. Gue jadi penasaran deh siapa sih pelakunya?"Kata Vanilla.
"Tau tuh! Kurang ajar banget! Rara kan anaknya baik baik! Kenapa dicelakain sih?"Kata Shellyne.
"Guys,bukannya gue sok tau tapi firasat gue ngatain kalau yang ngelakuin itu tu Kak Oliv"Jawab Fani.
"Maksud lo?"Tanya Vanilla."Gini ya. Selama di SMA ini Rara cuman punya masalah sama Kak Oliv. Masalahnya Rara itu dituduh sebagai perusak hubungannya dengan daniel sehingga Daniel mutusin dia. Dan karna dia dendam sama Rara jadi dia lakuin hal ini"Jawab Fani mulai menjelaskan.
"Gue nggak yakin deh"Kata Shellyne.
"Kenapa?"Tanya Fani.
"Soalnya waktu kejadian itu,Oliv lagi nggak sekolah. Dia pergi ke Bandung"Jawab Shellyne.
"Terus siapa dong?"Tanya Vanilla.
"I dont know"Jawab Shellyne.
Apa mungkin,orang yang nemuin gue tadi? Apa mungkin dia yang ngelakuin itu? Batin Fani didalam hatinnya.
"Gue curiga kalau---"
"Pesananya datangg"Kata Mas Anwar memorong peembicaraan Fani.
"Makasih Mas"Jawab Vanilla. Mas Anwar mengangguk lalu pergi.
"Lo curiga sama siapa Fan?"Tanya Vanilla.
"Nggak kok,gue nggak curiga sama siapa siapa lagi"Jawab Fani. Nggak mungkin gue kasih tau sama mereka! Kalau gue kasih tau pasti mereka nanya alasan gue! Dan kalau gue jawab sama aja gue nyerahin diri gue! Batin Fani dan memilih untuk memakan makanannya.
Dirumah...
"Ma.."Kata Rara memanggil Mamanya.
"Iya sayang"Jawab Mamanya
"Rara laper"Kata Rara.
"Bentar ya,Mama siapin dulu"Jawab Mama. Rara mengangguk. Kemudian,Mamanya keluar dari kamar Rara dan Rado masuk kedalam kamar Rara.
"Bang,kira kira suster Reina nanti sore bakalan kesini nggak ya?"Tanya Rara.
"Ya pasti datanglah tapi dia bakalan bawa dokter"Jawab Rado.
"Dokter yang tadi?"Tanya Rara.
"Nggak,dokter yang lebih muda"Jawab Rado
"Suster Reina cantik ya Bang,Rara suka ngeliat dia. Suster Reina juga lembut banget"Kata Rara. Rado terdiam mendengarkan kata kata Rara.
Sama Ra,gue juga mikir kayak gitu. Andaikan aja lo tau kalau gue sama dia pernah pacaran pasti lo bakalan nyuruh gue buat balikan sama dia. Batin Rado.
"Dia udah punya tunangan Ra"Jawab Rado.
"Siapa?? Yahhh"Kata Rara kecewa.
"Dia dokter yang bakalan periksa kamu nanti"Jawab Rado.
"Kok abang tau?"Tanya Rara.
"Suster Reina itu mantan pacarnya gue. Kita pacaran 4 tahun tapi karn dia ambil kuliah di Amerika kami putus dan tiba tiba dia balik lagi kesini. Waktu gue mau minta balikan ternyata dia udah tunangan sama Dokter itu. Dokter itu namanya Dokter Rangga"Jawab Rado menjelaskan kepada Rara.
"Kenapa nggak lo kejar sih?! Lo kan masih bisa minta balikan!"Kesal Rara.
"Percuma Ra,dia udah ada yang punya. Dia nggak bakalan nerima gue lagi"Jawab Rado.
"Jangan pesimis dong! Gue yakin Suster Reina masih sayang sama lo! Please perjuangin dia"Kata Rara. Rado hanya diam. Dia mencerna baik baik kata adeknya. Tapi... Dia tetap tidak bisa.
"Nggak Ra,gue nggak mau ngerusak hubungan dia sama tunangannya. Yaa mungkin jodohnya sama dokter itu bukan sama gue'"Jawab Rado.
"Jarak umur abang sama dia berapa sih?"Tanya Rara.
"2 tahun"Jawab Rado.
"Tapi Bang.."
"Udahlah Ra,gue nggak mau ngebahas Reina lagi. Gue udah terlanjur sakit Ra"Jawab Rado dan pergi meninggalkan Rara. Rara hanya mendengus kesal. Pupus sudah harapannya memiliki seorang Kakak seperti suster Reina,yaa meskipun Chella ada.
"Ra,ayo makan dulu"Kata Mama.
Rara mengangguk. Mamanya pun mulai menyuapi Rara.
"Ma,Bang Rado sama Suster Reina pernah pacaran ya?"Tanya Rara.
"Rara tau darimana?"Tanya Mamanya.
"Dia udah cerita. Sayang banget ya ma. Rara yakin seratus persen kalau suster Reina itu masih sayang sama Bang Rado tapi Bang Radonnya kalah cepat sama Dokter Rangga"Jawab Rara.
"Udah biarin aja dia nyelesain ini semua. Mungkin Suster Reina nggak berjodoh dengan Rado. Kalau memang dia berjodoh suatu saat nanti mereka bakalan dipertemukan kembali kok"Kata Mama.
Bang Rado enak ya,masih bisa ngeliat suster reina yaaa walaupun udah beda status sih. Kalau aku? Hhh hampa! Cuman bisa meratapi diri. Batin Rara
~~~
Yuhu!!! Kembali lagi!!! Hari ini insyaallah aku update banyak soalnya udah selesai UTS!!!!!! Jangan lupa vote and comment yahhh makazziiihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...