📍EMPAT PULUH DELAPAN📍

2.8K 127 2
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Daniel dari rumah sakit. Rara sangat bahagia dan tenang mengetahui kabar tersebut.

Sekarang,Rara tengah membantu Reina memasukkan semua perlengkapan Daniel kedalam tasnya. Sedangkan Daniel,ia tengah menonton TV sambil memperhatikan Kakak dan sahabatnya tersebut membereskan perlengkapannya.

"Yuk Niel,semua perlengkapan udah,tinggal administrasi aja. Kamu kemobil aja dulu sama Rara,nanti Kakak nyusul"Kata Reina.

Daniel mengangguk. Kemudian,Rara membantu Daniel untuk berdiri dan sedikit membopongnya keluar dari kamar tersebut.

Mereka pun berjalan menuju mobil yang sudah terparkir didepan rumah sakit tersebut.

"Hahhhh akhirnya gue keluar dari tuh kamar!"Kata Daniel saat ia sudah keluar dari rumah sakit tersebut.

"Makannya jangan jadi sok pahlawan! Sok sok nyelamatin segala lagi!"Jawab Rara dan membukakan pintu untuk Daniel. Daniel pun masuk kedalam mobil,begitupula dengan Rara.

"Sok sok-an gimana sih? Lo kan sahabat gue dan udah sepantasnya gue itu nyelamatin lo! Kalau ada orang yang ngelakuin sesuatu buat diri lo jangan lupa buat bilang makasih dong!"Jawab Daniel.

"Yeeee ngarep banget sih kalau gue ngucapin makasih!"Kata Rara.

"Ya haruslah! Kan gue udah nyelamatin lo!"Jawab daniel.

"Ya udah makasih Danielll"Kata Rara sedikit menjengkelkan.

"Sama sama"Jawab Daniel tenang. Kemudian,mereka berdua saling menutup mulut. Tidak ada lagi perbincangan yang terjadi diantara mereka.

"Lo nggak apa-apa?"Tanya Daniel memecahkan suasana.

Rara yang tengah menghadap keluar pun langsung menoleh kearah Daniel.

"Seperti yang lo liat. Gue nggak apa apa"Jawab Rara.

"Jangan ngambek dan pergi lagi kayak kemarin marin ini! Gue takut tau!"Kata Daniel.

"Takut? Takut kenapa? Kan seharusnya lo bahagia kalau gue itu mati! Nggak ada lagi dong orang yang ngomelin lo"Jawab Rara.

"Gue nggak bisa hidup tanpa lo,dan gue rasa,lo juga pengen tetap hidup"Jawab Daniel.

Rara seketika terdiam mendengarkan penjelasan dari Daniel. Perkataan tersebut dengan cepat langsung menusuk hatinnya.

"Jujur Ra,gue nggak mau kehilangan lo. Gue nggak mau lo pergi dan ninggalin gue. Gue nggak mau kalau lo pergi jauh dari gue. Gue disini,sayang sama lo,sayang gue melebihi seorang sahabat. Gue udah nganggap lo lebih dari sahabat. Hal itu yang membuat gue ingin sekali untuk menyelamatkan lo"Tegas Daniel dan menatap serius kearah Rara. Rara pun membernikan dirinya untuk kembali menatap Daniel.

"Apa sekhawatir itu kah lo ke gue?"Tanya Rara.

"Gue sangat sangat sangat khawatir Ra. Gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayangi dan gue cintai untuk yang kedua kalinnya. Jadi gue mohon jangan tinggalin gue dan jangan coba coba untuk lakuin hal itu"Jawab Daniel.

Mata Rara seketika langsung memanas. Kata kata Daniel sangat menyentuh hatinnya. Dengan cepat,Daniel mendekap tubuh Rara. Rara pun membalas pelukan dari Daniel.

"Gue nggak mau lo kenapa napa Ra,gue nggak mau terjadi sesuatu sama lo,gue sayang sama lo"Kata Daniel.

"Lo juga jangan pernah buat ninggalin gue. Gue juga sayang sama lo,dan gue harap. Lo juga nggak ninggalin gue kayak Deriel"Jawab Rara.

"Gue bakalan berusaha buat pengganti Deriel. Gue bakalan usaha sekuat tenaga gue buat bantu lo supaya lo perlahan lahan bisa ngelupain Deriel. Bukan berarti melupakan segala galannya"Kata Daniel.

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang