📍TIGA PULUH SEMBILAN📍

2.9K 121 3
                                    

Tak lama kemudian,pelajaran pun telah usai. Semua siswa dan siswi pun bersorak riang dan keluar dari kelas tersebut.

"Ra,kita kemana?"Tanya Fani.

"Kemana? Maksudnya?"Tanya Rara tak memgerti.

"Kita mau kemana sekarang? Kekantin kah? Keperpus kah atau--"

"Hai Ra! Hai Fan!"Sapa Daniel memasuki kelas Rara dan Fani.

"Hai juga Kakk"Jawab Fani riang.

"Hai juga Niel"Jawab Rara sedikit canggung.

"Ra,lo mau kemana?"Tanya Daniel.

"Oohh gue mau nemenin Fani kekantin"Jawab Rara.

"Nggak kemana mana kok Kak! Lagian sejak kapan gue ngomong minta ditemenin kekantin Ra? Wahhh lo ngada ngada ya!! Inget Raa bohong itu dosa! Inget! Dosa kita itu udah banyak jadi jangan ditambah lagi!"Kata Fani dengan nada sok ceramah.

Rara pun menatap tajam kearah Fani. Dia sangat kesal kepada Fani. Ingin rasanya dia menjambak rambut Fani saat ini juga,tolong garis bawahi SAAT INI JUGA. Namun,Rara tidak mau image nya jatuh didepan Daniel. So,dia harus menahan amarahnya.

"Ooh gitu,bener juga kata Fani Ra,kita sebagai manusia itu nggak boleh bohong,apalagi nutup nutupin masalah kita. Padahal kita dekeett banget sama tuh orang."Jawab Daniel.

Deg!

Jantung Fani rasanya berhenti berdetak. Darahnya seketika berasa tidak mengalir lagi.

"Iya Niel,gue paling benci banget sama orang yang suka nutupin masalah apalagi kalau masalah itu besar. I hate it! Apalagi kalau orangnya itu bersangkutan banget sama kita! Sumpah. Gue benci akan hal itu"Kata Rara.

Ya tuhan! Apa yang gue lakuin selama ini salah? Nutupin semuanya rapat rapat dari Rara? Tapi sampai kapan juga gue nutupin semua ini? Kan ujung ujungnya Rara bakalan tau! Gue takut Rara ninggalin gue! Gue takut! Ya tuhan,tolong Fani ya tuhan! -Batin Fani.

"Ya udah,kalau gitu lo ikut gue yuk Ra,"Ajak Daniel.

"Kemana?"Tanya Rara.

"Ke kantinlah"Jawab Daniel.

"Tapu Fani---"

"Udah,lo tenang aja Ra! Gue bisa kok kekantin sama Shellyne dan Vanilla. Lo kekantin barengan aja sama Daniel"Potong Fani.

"Beneran Fan?"Tanya Rara.

"Benerann. Ya udah,tuh Vanilla sama Shellyne udah nunggu gue keluar dulu byeee"Jawab Fani dan meninggalkan Rara dan Fani.

"Yuk"Ajak Daniel. Rarapun mengangguk. Daniel pun langsung menggengam erat tangan Rara. Rara terkejut dengan hal tersebut namun sebisa mungkin Rara tidak salting didepan Daniel.

Sedangkan disisi lain,Fani kini tengah menemui Shellyne dikelasnya. Ada suatu hal yang ingin ia katakan.

"Lyne..."Kata Fani memasuki kelas Shellyne.

"Iya Fan ada apa?"Tanya Shellyne.

"Bisa ngomong 4 mata?"Tanya Fani. Shellyne pun melirik Vanilla yang kini tengah tidur dibangkunya. Mungkin saja dia kelelahan karna semalam ada acara pertemuan keluarga dirumahnya.

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang