📍LIMA PULUH EMPAT📍

2.5K 121 6
                                    

Mereka semua masih menunggu Dokter selesai mengoperasi Shellyne. Tak henti hentinya,mereka terus mendoakan yang terbaik untuk kesembuhan Shellyne.

"Anak anak,sekarang udah sore,kalian pulang aja"Kata Reni merasa tak enak kepada teman teman Shellyne yang sudah menunggu lama.

"Nggak apa apa kok Tan,kita disini aja,siapa tau abis operasi Shellyne sadar"Jawab Vanilla.

"Tapi kalian belum makan"Kata Reni lagi.

"Masalah makan mah gampang kok Tan"Jawab Rara.

"Ya sudah,kalau kalian ingin makan,makan aja,kalau kalian ingin pulang,pulang aja ya"Kata Reni.

"Iya Tan"Jawab semuannya.

3 jam kemudian,barulah Dokter keluar dari ruangan operasi. Mereka semua langsung berdiri dan menghampiri Dokter tersebut.

"Dok,bagaimana?"Tanya Reni.

"Operasinnya berhasil,namun,tekanan darahnya menurun drastis dan juga detak jantungnya yang mulai melemah. Oleh karena itu,kami akan memasagkan alat di paru paru guna membantu pernafasan dari Shellyne"Jawab Dokter tersebut.

"Artinya,tanpa menggunakan alat tersebut,Shellyne tidak bisa tertolongkan"Tambah Dokter tersebut.

Semuanya membelalakan mata mereka tak percaya. Bagimana bisa keadaan Shellyne se-drop itu?

"Pasangkan saja Dok,saya setuju"Kata Reni.

"Baiklah. Setelah itu kami akan memindahkan Shellyne menuju ICU namun,Shellyne tidak bisa dikunjungi lagi seperti sebelumnya"Jawab Dokter.

"Tidak apa apa Dok,berikan yang terbaik untuk kesembuhan putri saya"Lirih Reni.

"Kami semua akan melakukan yang terbaik untuk Shellyne Buk,ibuk dan yang lainnya harap tabah dan selalu kirimkan doa yang terbaik untuk putri ibuk"Jawab Dokter.

Reni mengangguk dan mengusap air matannya. Berusaha tabah dengan semua yang terjadi padannya dan juga kepada keluargannya.

Setelah itu,Dokterpun kembali masuk kedalam ruangan operasi dan mengeluarkan Shellyne dari ruangan tersebut. Lalu,Shellyne dibawa keruangan ICU dan langsung dipasangkan alat bantu pernafasan tersebut. Setelah selesai,Dokter pun pamit untuk melanjutkan kegiatannya.

"Anak anak,kalian sebaiknya makan dulu ya"Kata Reni berusaha tegar.

"Tante juga harus ikut makan Tan,kalau nggak nanti Tante sakit"Jawab Sheila.

"Tidak usah,kalian saja yang makan,Tante baik baik saja"Kata Reni.

"Ayolah Tan,kita makan sama sama ya,atau kita beli terus kita makan disini bagaimana?"Tawar Rara.

"Tidak usah nak,kalian saja yang makan"Jawab Reni.

"Tante,jangan kaya gitu. Jangan nyiksa diri Tante sendiri,kita harus makan"Kata Vanilla.

"Yasudah terserah kalian saja"Jawab Reni.

"Oke deh. Kalau gitu biar Daniel sama Rafa aja yang beli makanan dikantin"Kata Daniel.

"Terimakasih banyak ya Nak"Jawab Reni.

"Sama sama Tante"Ujar semuannya.

Kemudian,Daniel dan Rafa pun berjalan menuju kantin rumah sakit untuk membeli makanan. Mereka membeli 6 bungkus nasi goreng dan juga minuman. Setelah selesai membelinya,mereka pun langsung kembali menuju ruangan ICU.

"Ini makananya"Kata Daniel sambil memberikan beberapa kotak yang berisikan nasi goreng.

"Ayo Tante dimakan,Tante juga butuh asupan"Kata Vanilla dan membukakan kotak makanan Reni.

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang