📍ENAM BELAS📍

4.2K 181 0
                                    

Keesokan harinya..

"Rara bangun!! Udah jam setengah tujuh!!"Teriak Rado. Rarapun terlonjak kaget dan langsung bangkit dari tempat tidurnya. Rara mengambil handuknya dan bergegas mandi. Setelah itu,dia mengambil seragamnya dan langsung menyisir rambutnya. Lalu,Rara langsung berlari menuju lantai bawah.

"Buruan Ra!! Udah jam tujuh!"Kata Mama dengan nada sedikit tinggi. Rara mengangguk dan menyalami tangan Mamanya.

"Rata sarapan disekolah aja byee"Kata Rara berlari keluar rumah dan naik keatas motornya Rado. Kemudian,Radopun mengendarai motornya menuju sekolahan.

"Peluk gue! Gue mau ngebut!"Teriak Rado. Rara mengangguk dan melingkarkan tangannya kepinggang Rado. Kemudian,Radopun menambah kecepatan motornya.

15 menit kemudian,merekapun sampai disekolahan. Rara turun dari motor dan berlari menuju kelasnya. Namun,bel sudah berbunyi. Saat berlari,kepala Rara tiba tiba sakit. Dia pun terduduk lemas dan memegangi kepalannya.

"Ra,Ra lo kenapa?"Tanya Daniel saat melihat Rara terduduk lemas dilantai. Dan seketika pandangannya menghitam.

Danielpun panik dan menggendong Rara ke UKS. Setibanya di UKS,Daniel membaringkan tubuh Rara dan memberikannya minyak angin.

"Nih anak kenapa bisa pingsan ya?"Tanya Daniel didalam hatinya.

"Apa kepala dia sakit lagi? Atau dia nggak sarapan? Atau dia sakit?"Teka teki pun mulai terlintas dipikirannya.

Dan beberapa menit kemudian,Rara sadar dan memegangi perutnya.

"Lo kenapa Ra?"Tanya Daniel.

"Lo belum sarapan?"Tanya Daniel lagi. Rara menggeleng lemas.

"Makanya lain kali kalau mau pergi sekolah itu sarapan!"Tegas Daniel sambil mengambil roti yang ada di UKS dan memberikannya kepada Rara.

"Iya bawel"Jawab daniel.
Kemudian,Rara pun memakan roti yang diberikan oleh Daniel.

"Eh bay the way makasih ya waktu gue ketimpa pot lo udah nolongin gue"Kata Rara saat mengingat bahwa waktu itu Daniel menolongnya.

"Iya sama sama. Makanya lain kali harus hati hati!"Tegas Daniel lagi.

"Ya gue mana tau ada yang ngelempar pot dari lantai atas! Untung aja gue nggak amnesia! Coba kalau gue amnesia kan semuannya jadi repot!"Jawab Rara tidak mau malah.

"Lo imut kalau lagi marah"Kata Daniel tiba tiba dan seketika membuat pipi Rara merona merah.

"Emang dasarnya itu gue imut tau!"Jawab Rara berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Eh lo suka nggak dibilang cantik?"Tanya Daniel.

"Gak,gue nggak suka dipanggil cantik. Gue lebih suka dipanggil imut
gitu"Jawab Rara.

"Satu satunnya wanita yang gue temuin yang milih dibilang imut daripada cantik"Kata Daniel.

"Iya dong secara gue kan limited edition!"Jawab Rara. Daniel hanya geleng geleng mendengarkan jawaban dari Rara.

Ternyata Rara tidak se jutek yang dia pikirkan. Rara baik,imut,lucu dan ceplas ceplos.

"Ra gue mau nanya boleh?"Tanya Daniel.

"Boleh dong"Jawab Rara.

"Apa sih rasanya waktu ketimpa pot?"Tanya Daniel. Rara mendengus. Dia kira Daniel akan menanyakan hal lain.

"Rasanya ya? Sakitttttt bangett! Gue aja nggak nyangka gue bisa sadar padahal waktu gue pingsan ada bayangannya Deriel. Ya terus gue pikir gue mau nyusul Deriel. Tapi semuanya berbanding terbalik. Tuhan masih sayang sama gue dan ngebiarin gue buat ngelanjutin kehidupan gue. Yaa awalnya kecewa,gue pengen akhiri semuanya tapi mau bagaimana lagi?"Jelas Rara mulai menceritakannya kepada Daniel. Daniel terdiam mendengrkan penjelasan dari Rara.

"Kenapa lo ngotot banget pengen nyusul Deriel? Apa lo pikir dengan lo nyusul Deriel lo bisa ngejalin hubungan lagi sama Deriel?"Tanya Daniel.

"Yaa gue tau kok gue nggak bisa ngejalin hubungan lagi sama dia. Tapi yah gitu,harapan demi harapan terus datang"Jawab Rara.

"Gue saranin,berhenti nyakitin diri lo karna bukan berarti dengan lo nyakitin diri lo,lo bisa ketemu dan bahagia selamanya di surga"Kata Daniel.

"Makazih"Jawab Rara dan turun dari kasur.

"Mau kemana?"Tanya Daniel.

"Pengen ke rooftop"Jawab Rara.

"Dilarang! Ini masih jam pelajaran!"Tegas Daniel

"Please Kak,sekali ini aja gue pengen nenangin diri gue"Jawab Rara memohon.

"Tapi---"

"Please Niel,gue butuh ketenangan"Mohon Rara lagi dan memasang puppy eyes nya.

"Ya udah"Jawab Daniel tidak tega melihat Rara.

"Tapi harus sama gue"Kata daniel lagi. Rara mendengus dan menganggukan kepalannya.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju rooftop.

"Daniel?! Rara?! Mau kemana?!"Tanya Mister El. Mereka berdua kaget dan berlari dan Mister El terus berlari mengejar mereka. Daniel pun menggenggan tanganya Rara supaya Rara tidak tertinggal jauh.
Awalnya Rara kaget melihat tersebut,namun Rara langsung tersenyum dan lanjut berlari.

Dan kini,sampailah mereka di rooftop. Mereka langsung duduk dan mengatur pernapasan mereka.

"Arghh cape bangett"Kata Rara menjuntaikan kakinya. Daniel pun melakukan hal yang sama.

"Lo seneng banget ya kalau ada dirooftop?"Tanya Daniel saat
pernapasan mereka sudah lancar.

"Seneng banget. Kakak gue yang Chella itu nyaranin buat kesini kalau gue lagi bete,badmood"Jawab Rara.

"Gue minta maaf ya"Kata Daniel tiba tiba.

"Buat?"Rara menanya balik.

"Karna gue udah ngebentak lo dan karna gue usah ngingetin lo tentang masa lalu lo. Gue bener bener minta maaf"Kata Daniel dengan tulus. Rara tersenyum dan menganggukan kepalannya.

"Tenang aja udah gue maafin kok tenang aja"Jawab Rara.

"Lo pemaaf banget sih jadi orang"Kata Daniel.

"Iya dong! Jadi orang itu nggak boleh menahan dendam sama orang lain. Ya kitakan sama sama tau kalau manusia itu pasti pernah melakukan kesalahan"Jawab Rara bijak. Daniel tersenyum.

"Lo bijak,gue suka"Kata Daniel.

"Ini semua berkat sepupunya Deriel. Berkat dia gue bisa tabah ngehadapin ini semua,dia orang yang paling baikk banget"Jawab Rara dan menerawang langit.

"Lo jangan sedih. Gue janji gue bakalan ngejagain lo"Janji Daniel dan memberikan jari kelingkingnya.

"Janji"Jawab Rara dan menunjukan juga kelingkingnya. Setelah itu,mereka berdua menikmati indahnya pemandangan di rooftop ini.

"Lo beneran udah sepenuhnya maafin gue kan?"Tanya Daniel.

"Sepenuhnya dong Kak,gue nggak pendendam"Jawab Rara.

"Nggak usah manggil Kakak panggil Daniel aja biar lebih akrab"Kata Daniel.

"Oke sipp"Jawab Rara.

~~~
Holla!! Ini lagi semangat 45 banget buat cerita ini. Part ini nggak ada peristiwa nangis nangisan karna semua orang berhak bahagia😅😅 Ada kalanya Rara itu harus bahagia guys!! Sekian dan terimakasih guys?!

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang