"RARA!!"Pekik Bu Lalisa saat melihat Rara tengah tatap-tatapan dengan Daniel. Mereka berduapun langsung melihat kearah Bu Lalisa.
"Saya kira kamu memang beneran sakit! Ehhh ternyata malah enak enakan pacaran ya?!"Ketus Bu Lalisa.
"Saya beneran sakit Bu,ini kepala saya di plester"Jawab Rara.
"Tidak ada alasan alasan lagi! Sekarang kamu lanjutkan lari kamu dan saya akan menambahnya 2 keliling lagi! Cepat lakukan!"Teriak Bu Lalisa.
"Dan kamu juga Daniel! Bukannya ikut rapat tapi malah pacaran sama Rara! Ikutan lari sama Rara!"Teriak Bu Lalisa.
"Iya"Jawab mereka berdua.
Kemudian,mereka berdua pun keluar dari ruangan UKS tersebut dan berjalan menuju lapangan
"Lo sih Niel!"Kata Rara sambil sedikit memukul kepala Daniel saat mereka sudah jauh dari Bu Lalisa.
"Ya ampun,kenapa gue yang salah sih?"Tanya Daniel sambil memegangi kepalanya.
"Coba aja lo nggak bawa ke UKS pasti dari tadi aksi lari gue udah kelar! Kenapa lo bantuin sih?!"Kesal Rara.
"Kan gue pacar lo!"Jawab Daniel.
"Ya...Iya sih,tapikan jadiannya setelah acara aku kejedot!"Kata Rara.
"Ish,sama cowok sendiri kasar banget sih yang!"Jawab Daniel dan memegangi lengannya yang dicubit oleh Rara.
"Udahlah,jangan cemberut begitu! Anggap aja kita lagi dapet kado atas jadian kita! Lagian kapan lagi gue bisa dihukum barenh cewek gue sendiri? Jarang lho Ra!"Kata Daniel.
"Ishh terserah deh! Sekarang buruan lari!"Jawab Rara. Daniel mengangguk dan mereka pun mulai berlari berkeliling lapangan. Semua tatapan pun mengarah kepada mereka berdua,jarang sekali Daniel yang notabenenya adalah ketua OSIS dan sekarang malah mendapatkan hukuman.
"Berapa putaran lagi sih yang?"Tanya Daniel yang mulai kelelahan.
"1 putaran"Jawab Rara yang sudah ngos ngosan dari tadi. Daniel pun mensejajarkan larinya dengan Rara.
"Cape banget ya?"Tanya Daniel.
"Jangan nanya nanya dulu!"Jawab Rara.
"Punya pacar garang banget sih yang"Kata Daniel.
Rara menghiraukan ucapan Daniel dan mempercepat larinnya karna hanya tersisa 1 putaran lagi.
"Aahhhhhh,capekk"Keluh Rara sambil terduduk dilapangan tersebut. Ia sudah menyelesaikan larinya,disusul oleh Daniel yang kini juga duduk disamping Rara.
"Kakinya jangan dilipat gitu yang,nanti varises"Kata Daniel sambil menjulurkan kaki Rara.
Rara tidak membantah sedikitpun karna masih kelelahan. Wajahnya sudah memerah dan penuh dengan keringat.
"Bentar ya"Kata Daniel dan bangkit dari duduknya. Ia pun berjalan menuju kantin dan membeli 2 botol air mineral dingin. Setelah selesai membayarnya,Daniel membawakannya kepada Rara.
"Minum dulu"Kata Daniel dan menyodorkan salah satu air mineral tersebut.
"Bukain"Jawab Rara. Daniel mengangguk dan membukakan tutup air mineral tersebut,setelah itu,Daniel memberiannya kepada Rara.
"Cari tempet yang adem dulu yuk"Ajak Daniel. Rara mengangguk dan bangkit dari duduknya. Daniel memegang pergelangan tangan Rara. Rara hanya mengikuti arah langkah Daniel.
Ternyata Daniel membawannya ke rooftop.
Setibanya di rooftop,mereka berdua pun duduk diujung rooftop dan menjuntaikan kaki mereka kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...