Sore maaf sebelumnya,Raquella part 24 sebelumnya dihapus karna gaje banget jadi hari ini aku perbaiki lagi dengan part baru..
***
Keesokan harinya,Rara bersiap siap menuju sekolahanya. Hari ini mood Rara sangat buruk saat mengingat kejadian kemarin.Saat Rara hendak menyisir rambutnya,ada sebuah pesan masuk.
From:0812********
Pagi Ra! Maaf banget kemarin gue nggak bisa munculin diri gue dihadapan lo. Gue juga udah liat lo berdebat dengan Daniel. Lo yang sabar ya,mungkin ini semua adalah takdir buat loBegitulah isi pesanya. Rara tersenyum kecut dan melanjutkan menyisir rambutnya.
"Raa sarapan!!"Pekik Mama nya dari lantai bawah. Rara pun langsung menyandang tas nya menuju lantai bawah dan duduk dibangku meja makan.
"Buruan Sheila udah nunggu"Kata Rado memperingatkan Rara yang makan dengan sangat lama.
"Gak sama Rafa?"Tanya Rara dingin. Suaranya sangat kecil. Rado pun mengerenyitkan dahinya. Si Rara kenapa sih? Kenapa Shellyne kagak ngasih tau gue ya? Batin Rado sambil terus memperhatikan mata Rara siapa tau ada yang disembunyikannya.
"Kalau orang nanya dijawab!"Tajam Rara lagi. Rado kaget bukan mainnya. Sebisa mungkin,Rara menelan salivanya yang tiba tiba tersangkut begitu saja. Kenapa Rara sangat menyeramkan?
"Hm..it..itu Shei..la hari ini kagak diantar sama Rafa"Jawab Rado sangat gugup.
"Alasanya?"Tanya Rara dengan nada yang sedikit lebih lunak dari yang sebelumnya.
"Ngg..nggak tau juga"Jawab Rado. Rara hanya mengangguk sekali dan melanjutkan sarapanya.
Rado pun memilih berjalan menuju mobil disusul dengan Sheila. Mereka akan menunggu Rara di mobil.
"La,lo tau si Rara kenapa? Menakutkan banget tau! Kaya setan aja!"Tanya Rado saat mereka sudah didalam mobil.
"Gue juga gak tau kenapa Bang. Kemarin pulang sekolah dia langsung kekamar dan ngunci pintu kamarnya. Gue ketokin dia malah nggak mau ngebukainnya"Jawab Sheila.
"Apa dia lagi dapet?"Tanya Rado sembarangan.
"Kayanya enggak deh Bang,tapi---"
"Jalan!"Perintah Rara tiba tiba saat masuk kedalam mobil. Sheila dan Rado sangat terkejut akan kehadiran Rara yang sangat tiba tiba.
Rado pum mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya. Disepanjang perjalanan,Rara sama sekali tidak bersuara padahal sedari tadi Rado dan Sheila terus mengajak Rara berbicara. Namun Rara hanya menjawab sangat singkat,Rado dan Sheila pun memilih untuk diam daripada nanti Rara malah ngamuk siapa juga yang bakalan repot?
"Ra udah samp---"
"Gue tau"Jawab Rara dan langsung turun dari mobil. Rara pun berjalan malas menuju kelasnya.
"Buset dah tuh anak! Kagak ada angin kagak ada hujan tiba tiba jadi dingin aja"Keluh Rado saat melihat Rara berlenggang berjalan menuju kelasnya.
"Gue juga kaget banget Bang! Biasanya Rara ngoceh mulu lah sekarang? Malah dingin banget ngeri. Ya udah gue bakalan nyari tau kenapa Rara kaya gitu,gue masuk dulu"Jawab Sheila.
Rado hanya mengangguk. Kemudian,Sheila turun dari mobil dan berjalan menuju kelasnya. Rado pun meninggalkan area sekolahan.
Setibanya di kelas,Rara langsung duduk dibangkunya dan membuka handphonenya. Dia memilih untuk membuka aplikasi instagramnya.
"Pagi Ra!!"Sapa Fani saat baru masuk kedalam kelas.
"Hm,"Jawab Rara dingin dan matanya masih fokus menatap layar handphonenya. Fani pun dibuat bingung dengan sikap Rara yang sangat aneh ini.
"Lo kenapa Ra? Diapain Oliv lagi?"Tanya Fani. Rara menggelengkan kepalanya. Sangat dingin,cuek dan tentunya jutek!
"Kenapa sih Ra?! Kenap lo tiba tiba jutek sih?!"Tanya Fani dengan nada sedikit meninggi.
"Gue lagi males bicara Fan,please lo ngetiin keadaan gue! Gue kepengen ngelupain masalah kemarin!"Jawab Rara tak kalah tingginya.
"Oke,terserah lo aja deh Ra. Tapi pesen gue cuman satu! Lo jangan terlalu mikirin kejadian kemarin! Biarin aja Daniel! Toh lo kan nggak suka sama dia? Kenapa harus dimasukin ke hati"Kata Fani mulai menasehati Rara.
Bener juga apa yang dibilang sama Fani. Toh gue juga nggak suka sama Daniel jadi apa masalahnya sekarang? Batin Rara didalam hatinya
Kring!!!
Bel tanda masuk pun berbunyi. Semua siswa dan siswi duduk dibangku masing masing dan menunggu kedatangan guru."Woii ada pengumuman penting! Sekarang sampai jam istirahat jam kosong karna guru lagi rapat"Teriak Leo,sang kelas. Semuanya bersorak gembira mendengarkan jam kosong.
Rara pun bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi kelas.
"Ra mau kemana?"Tanya Fani saat melihat Rara berjalan meninggalkan kelas.
"Rooftop,gue pengen sendiri"Jawab Rara dan terus berjalan meninggalkan kelas. Fani pun mendengus dan geleng geleng kepalanya sendiri.
Rara pun terus berjalan menuju rooftop. Dia membutuhkan tempat yang bisa membuat pikiranya tenang.
"Rara pasti mau ke rooftop lagi!"Kata Daniel saat melihat Rara berjalan menuju rooftop. Daniel pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas.
"Niel! Lo mau kemana?"Tanya Rafa saat melihat Daniel berjalan keluar kelas.
"Nyusulin Rara ke rooftop"Jawab Daniel.
"Jangan! Jangan susulin dia untuk saat ini. Dia kepengen sendiri,dia nggak mau diganggu"Tahan Sheila saat mendengar Daniel akan pergi ke rooftop.
"Kenapa?"Tanya Daniel sambil menaikan alisnya.
"Gue udah denger semuanya dari Fani. Dia pasti sangat terpuruk! Kalau lo temuin dia dia bakalan ngelakuin hal yang nekat! Gue mohon jangan temuin Rara dulu"Jawab Sheila dengan tampang memelas. Daniel pun mengusap gusar frustasi rambutnya. Kenapa jadi rumit seperti ini?
"Niel,lo sebaiknya dengerin usulannya Sheila. Sheila lebih tau tentang Rara karna dia sepupunya"Kata Rafa,siapa tau Daniel mau mendengarkan ucapanya.
"Oke"Jawab Daniel dan duduk lagi ketempat duduknya.
Sementara Rara,kini telah sampai di rooftop. Dia menjuntaikan kakinya kebawah dan mendengarkan musik lewat earphone.
Rara menerawang langit dengan tatapan kosong dan tak bermakna. Kenapa gue rapuh saat Oliv nyuruh gue buat ngejauhin Daniel? Apa gue udah suka sama dia? Tapi gue belum siap buat kehilangan lagi. Sudah 2 kali gue kehilangan laki laki yang gue sayangi. Pertama Papa,Papa meninggal karna kecelakaan pesawat. Kedua Deriel,dia juga meninggal karna kecelakaan. Kalau gue suka sama Daniel bisa bisa Daniel juga kecelakaan karna gue! Gue nggak mau! Cukup 2 kali itu aja gue merasa kehilangan,kehilangan untuk selama lama nya. Batin Rara didalam hatinya.
Tiba tiba,ada seseorang yang menyekap mulut Rara dengan sapu tangan yang sangat sangat bau.
"Tolonggg!!!!"Pekik Rara saat dirinya diseret turun dari lantai atas. Namun,perlahan namun pasti,penglihatan Rara mulai mengabur dan tiba tiba semuanya menjadi gelap...
***
Pada penasaran nggak Rara diapain? Kalau penasaran jangan lupa terus lanjut buat ngebaca cerita ini. Makasihh
![](https://img.wattpad.com/cover/124223872-288-k346268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...