"Yang aku pengen resmiin hubungan kita"Jawab Daniel.
Rara pun terdiam mendengarkan jawaban dari Daniel. Ia tidak menyangka bahwa Daniel akan berkata seperti itu.
"Tapi aku nggak suka sama kamu"Kat Rara. Entah kenapa bibirnya sangat ingin berkata seperti itu. Ia hanya ingin ada kejujuran yang disampaikan oleh Daniel.
"Seriusan? Kayaknya bohong deh"Jawab Daniel san tersenyum jahil.
"Siapa bilang aku bohong? Aku beneran kok!"Kata Rara tak ingin kalah.
"Tapi kata ibuk ibuk warung yang ada didekat pemakaman Deriel ngomong kayak gitu. Kamu sering nyeritain aku sama Ibuk itu"Jawab Daniel.
Seketika pipi Rara langsung memanas dan memerah. Entah kenapa jawaban dari Daniel sangat membuatnya gugup. Bibirnya seakan akan terkunci oleh ribuan gembok yang kuncinnya telah dibuang entah kemana.
Bagaimana bisa sih Ibuk itu ngomong semuanya sama Daniel? Ya ampun!! Kan aku jadi malu! Terus sekarang aku harus ngapain? Pura pura pingsan? Ahh nggak mungkinlah! -Batin Rara.
Ia jadi salah tingkah sendiri. Pandangannya entah kemana dan gerak gerik tubuhnya sangat gelisah.
"Kenapa? Nggak usah salting gitu dong! Sama calon pacar nggak boleh salting entar calon pacarnnya makin cinta!"Kata Daniel.
"Iih! Apaan sih Niel!"Jawab Rara dan memukul lengannya Daniel.
"Awh Ra! Itu bahu aku yang luka!"Kata Daniel meringis.
"Bodo amat!"Jawab Rara.
"Sama calon pacar nggak boleh galak! Ini seriusan sakit Ra"Kata Daniel sambil memegangi lengannya.
Rarapun merasa bersalah dan memperhatikan Daniel.
"Seriusan sakit? Yang mana?"Tanya Rara sedikit cemas.
"Yang ini"Jawab Daniel sambil menunjuk lengannya.
Rara pun memegangi lengan Daniel. Dengan cepat,Daniel menarik Rara kedalam pelukannya. Rara pun terdiam. Ia tidak tau harus bereaksi seperti apa.
"Satu hal yang perlu lo inget Ra,gue nggak pernah main main sama omongan gue. Sekali gue jujur maka ucapan itu emang benar adannya"Kata Daniel dan mengelus lembut rambutnya Rara.
Rara tak tau harus berbuat apa. Disatu sisi ia sangat nyaman dan hangat didalam pelukan Daniel. Pelukan yang selama ini sangat jarang ia dapatkan.
"Gue mungkin emang nggak sama kayak Deriel yang romantis,dan sangat perhatian. Gue kesannya lebih nggak romantis dan gue kaku sama cewek. Tapi,gue janji sama lo kalau gue bakalan ngebahagiain lo dengan cara gue sendiri,cara yang bakalan memuat lo nyaman sama gue"Kata Daniel.
Mata Rara pun memanas. Ia sudah tidak tahan menahan air matannya. Ada rasa bahagia dan ada rasa kangen yang terbesit didalam hatinnya.
"Gue bakalan ngejagain lo selama hidup gue,bahkan sebagai nyawa taruhannya. Gue janji gue bakalan ngebahagia in lo seperti Deriel membahagiakan lo"Kata Daniel lagi.
Rara semakin tidak tahan. Ia pun membalas pelukan Daniel dan menumpahkan air matannya didada bidang milik Daniel. Rara tidak tau apa yang ia tangisi. Ia sangat bingung. Hatinya sangat tersentuh mendengarkan pernyataan dari Daniel.
"Maaf kalau sekarang gue belum bisa nembak lo supaya lo jadi pacar gue karna gue tau,perasaan lo masih bimbang. Lo pasti mikir kalau lo nerima gue berarti lo udah ngehianatin cinta lo ke Deriel. Tapi,pemikiran lo itu salah. Lo sama sekalo nggak ngehianatin,tapi lo cuman butuh ketenangan dan kemantapan hati untuk berpaling dari deriel"Kata Daniel.
"Gue bakalan berjuang untuk cinta gue sama lo. Gue bakalan berusaha supaya lo bisa berpaling dari Deriel. Gue pengen perjuangin cinta kita. Tapi,gue juga pengen kalau lo perjuangin cinta kita"Tambah Daniel.
"Gue bakalan berusaha untuk melakukan itu Niel,gue juga bakalan berjuang untuk cinta kita. Makasih karna lo udah perhatian dan pengertian banget sama gue. Makasih atas semua perlakuan lo ke gue selama ini. Gue berasa beruntung karna memiliki lo"Jawab Rara.
Daniel pun tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Ia sangat senang mendengarkan jawaban dari Rara yang sangat membahagiakan dirinya.
"Baru kali ini gue ngerasain cinta yang sebenarnya Ra,baru kali ini gue langsung luluh sama seorang wanita yang baru beberapa bulan ini kita deket"Kata Daniel.
Mereka pun melepaskan pelukannya. Daniel meletakkan tangannya dikedua pipi Rara.
"Gue harap lo nggak ngecewain gue ya Ra,gue takut kalau lo ngecewain cinta gue ke lo dan lo ninggalin gue"Kata Daniel.
"Gue janji untuk ngelakuin permintaan lo Niel. Dan gue juga berharap kalau lo juga ngelakuin hal itu demi gue"Jawab Rara
"Ekhemmm... Pacarannya di skip bentar boleh nggak mas?"Tanya seseorang.
Daniel dan Rara pun langsung menoleh dan mendapati Rafa,Redit,Sheila,dan Vanilla berada didalam kamarnya.
"Lo pada ngapain sih disini? Ngerusak suasana aja!"Ketus Daniel.
"Ya elah bro! Santai man! Kita kesini itu mau ngejengukin lo!"Jawab Redit dan duduk dibangku meja belajarnya Daniel.
"Lo apain si Rara? Kenapa matannya sembab?"Tanya Vanilla.
"Nggak gue kenapa napain kok! Buktinya dia nggak teriak!"Jawab Daniel.
"Dasar otak mesum!"Kata Vanilla.
"Eh! Lo dulu ya yang mulai!"Jawab Daniel.
"Whatever!"Kata Vanilla.
Rara yang memperhatikan mereka pun terkekeh dan melihat semuanya. Ia pun mengernyitkan dahinnya.
"Shellyne dimana guys?"Tanya Rara saat menyadari bahwa Shellyne tidak ada ditengah tengah mereka semua.
"Tadi katanya sih masih mau istirahat,katannya masih capek. Tapi kayaknya lebay deh ya,kejadiannya kan udah lama banget"Jawab Sheila.
"Mmm nggak bisa dikatain lebay juga sih La,tapi kayaknya sih itu bukan alasan deh"Kata Vanilla.
"Maksud lo?"Tanya Rara.
"Gue ngerasa kalau Shellyne itu menghindar dari kita kita. Bukti pertama adalah,ketika gue telfon dia nggak jawab,gue sms dia nggak bales,gue dateng kerumahnya alesannya pasti pengen istirahat mulu"Jawab Vanilla.
"Tapi Shellyne menghindar karena apa? Apa kita buat salah sama dia? Nggak kan?"Tanya Sheila.
"Itu dia pertanyaannya! Gue juga bingung kenapa Shellyne berubah kayak gitu"Jawab Vanilla.
"Apa perlu kita telusuri?"Tanya Rafa.
"Kita positive thinking dulu,siapa tau Shellyne emang butuh istirahat dan nggak kepengen diganggu. Kita hargai dulu keputusan dia,nanti kalau dia semakin menghindar barulah kita telusuri"Jawab Sheila.
"Kalau Fani dimana?"Tanya Rara.
"Dia lagi dirumah Oma nya,di Bandung. Ia masih pengen nenangin dirinya karna masalahnya dengan Jason"Jawab Vanilla.
"Apa Jason masih nyariin dia?"Tanya Rara.
"Ya begitulah,Jason pantang mundur banget. Makannya Fani mutusin untuk ke Bandung dulu,dia pengen nenangin diri dan mencari solusi yang tepat untuk masalahnya. Mungkin aja dia lagi butuh tempat curhat,dia kan biasa banget curhat ke Oma nya"Jawab Vanilla.
"Ooh gitu,semoga masalahnya cepet seleaai ya"Kata Sheila.
"Guys ada berita baru!"Kata Redit.
"Apaan sih Dit?"Tanya Daniel.
"Tentang Shellyne!"Jawab Redit.
"Shellyne kenapa Dit?"Tanya Rara panik.
"Dia masuk rumah sakit! Sekarang lagi di ICU! Abangnya ngehubungin gue!"Jawab Redit.
"Kita kerumah sakit sekarang!"Kata Daniel.
Mereka pun bangkit dari duduk mereka dan bergegas menuju alamat rumah sakit yang telah diberikan oleh Redit.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...