Saat ini,Rara tengah diturunkan dari mobil jeep tersebut. Ia masih belum sadarkan diri. Hal itu sangat membantu orang orang berbadan besar tersebut untuk lebih mudah menurunkan Rara dari mobil tersebut.
Rara dimasukan kedalam sebuah gudang lama yang bentuknya sudah tak ter-urus lagi. Rara didudukan diatas sebuah bangku kayu. Kaki dan tangannya diikat ke bangku tersebut dan juga badannya. Mulutnya di plester dengan lakban berwarna hitan serta matanya ditutup dengan sebuah kain.
"Kerja bagus! Sekarang tugas kalia lebih berat! Kalian harus menjaga dia agar dia tidak bisa kabur dari tempat ini! Awas saja kalau dia kabur kalian akan mati ditangan gue!"Kata orang tersebut.
Ia mengenakan boomber berwarna hitam,penutup kepala berwarna hijau serta masker. Tangannya ia masukkan kedalam saku jaket tersebut. Tak lupa,ia juga memakai kacamata hitam.
Tujuannya berpakaian seperti itu supaya saat Rara sadar nanti ia tidak mengenali siapa dirinya.
Sedangkan disisi lain,semua sahabat sahabat Rara dan juga anggota keluarganya menunggu kepulangan Rara. Langit yang tadinya terang berubah menjadi gelap. Itu menandakan bahwa hari semakain malam.
"Ya tuhan,Rara dimana sayang?"Rintih Ghina-Mamanya Rara.
"Tante,Tante yang sabar ya. Semuanya lagi usaha buat nyari Rara. Kita semua pasti bakalan nemuin Rara kok Tan"Jawab Reina menenangkan Ghina.
"Tante nggak bakalan bisa tenang kalau Rara belum ada didepan Tante saat ini juga Rei,Tante takut. Tante cemas"Kata Ghina lagi.
"Ma,Mama lebih baik kekamar aja ya. Mama istirahat. Biar kami semua yang nyari Rara nya ya?"Bujuk Rado.
"Aku temenin kok Tan"Tambah Reina.
"Tapi Rara bagaimana?"Tanya Ghina.
"Tante tenang aja,kita semua bakalan nemuin Rara secepatnya. Ya? Sekarang Tante istirahat dulu ya"Jawab Reina. Ghina akhirnya mengangguk pasrah.
Kemudian,Reina membawa Ghina kedalam kamarnya
"Duhh gimana nih? Udah gelap!"Kata Vanilla panik.
"Gimana kalau kita cari Rara kemakamnya Deriel? Soalnya Rara pernah cerita sama gue kalau ada masalah besar pasti dia kemakamnya Deriel"Jawab shellyne.
"Ide yang bagus!"Kata Daniel.
Lalu,mereka pun keluar dari rumag. Vanilla,Shellyne,Sheila dan Fani masuk kedalam mobilnya Vanilla. Sedangkan Rado,Daniel dan Rafa mengendarai motor mereka.
Mereka beriring iringan menuju makam tersebut.
Ra,kamu dimana? Gue cemas sama lo! Kenapa lo kabur kaya gini sih Ra?! Kalau lo kenapa napa gimana?! Cuman lo wanita yang bisa buat gue tersenyum selalu! -Batin Daniel.
Dan tak terasa,air matanya menetes. Secepat mungkin dia menghapus air mata tersebut.
Setibanya di TPU,mereka memarkirkan kendaraan mereka tepat didepan sebuah warung yang ada di TPU tersebut.
"Yuk"Ajak Daniel.
Mereka semua mengangguk. Mereka berjalan masuk kedalam pemakaman tersebut dan mereka berhenti tepat didepan makamnya Deriel.
"Ini tas nya Rara!!! Berarti bener! Tadi Rara kesini! Terus sekarang Rara kemana dong?"Tanya Sheila panik.
"La,lo tenang dulu ya? Jangan nething dulu"Kata Rafa menenangkan Sheila.
"Gue bakalan nanya sama penjaga warung itu. Semoga kita bisa mendapatkan informasi keberadaan Rara"Kata Daniel dan berlari menuju warung tersebut.
"Buk,permisi tadi Ibuk ngeluat anak perempuan pake baju SMA sama kaya saya,terus rambutnya diikat kucir kuda,tingginya kira kira sebahu saya. Kulitnya putih,bola matanya agak coklat?"Tanya Daniel.
![](https://img.wattpad.com/cover/124223872-288-k346268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...