📍DUA BELAS📍

4.5K 212 0
                                    

Sorepun tiba...

"Hai Rara!!"Sapa Shellyne,Vanilla dan Fani masuk kedalam kamar Rara.

"Haii"Jawab Rara.

"Gimana keadaan lo? Udah mendingan?"Tanya Fani.

"Udah kok Fan,kepala gue nggak terlalu sakit banget kok"Jawab Rara.

"Lo udah makan?"Tanya Shellyne.

"Udah kok. Kalian udah makan?"Jawab Rara.

"Udah kok"Kata Shellyne. Rara hanya menganggukan kepalannya. Sedari tadi,Rara terus menunggu kedatangan Suster Reina. Dia ingin curhat. Entah kenapa,rasannya Rara sangat tenang dan bahagia saat berada didekat Suster Reina.

"Bye The Way yang gendong gue ke UKS siapa sih?"Tanya Rara. Semua pandangan tertuju kepada Fani.

"Yang gendong lo ke UKS itu Daniel Ra. Dia rela ngasih baju seragam putihnya buat nampung darah lo supaya darah lo nggak bercucuran dilantai"Jawab Fani. Rara terdiam mendengarkan penjelasan Fani. Dia sangat tidak menyangka bahwa Daniel lah yang membantunnya.

"Ra,ini ada paket buat lo"Kata Rado masuk kedalam kamar.

"Dari siapa?"Tanya Rara.

"Gatau. Tadi dia ngetokin pintu depan terus waktu gue buka cuman ada nih paketan"Jawab Rado. Rara mengangguk dan menerima paketan tersebut.

Lalu,Rara membuka paket tersebut.

"Aaaaaa!!!!!!"Pekik Rara saat membuka paketan tersebut. Ternyata isinya sebuah pisau berdarah dan..foto Deriel!.

"Ra,lo kenapa?"Tanya Fani.

"Isinya pisau berdarah sama foto Deriel"Jawab Rara dengan berlinang air mata. Apa maksud dari paketan tersebut.

Vanilla pun memeluk Rara dengan eratnya. Dia khawatir Rara akan terpuruk pagi.

Ini semua gara gara gue!! Kenapa gue harus ngasih alamat Rara sama dia?! Batin Fani didalam hatinnya. Dia sangat menyesal.

"Rara kenapa Lyne?"Tanya Mama.

"Dia abis nerima paketan ini terus dia teriak Tante"Jawab Shellyne.

"Astaga!!!"Kata Mamanya panik. Dia pun membuang kotak tersebut dan menenangkan Rara.

"Ra,udah jangan nangis! Gue janji gue bakalan cari tuh orang!"Kata Rado.

"Gue takut Bang"Jawab Rara.

"Lo jangan pernah takut sama ini semua! Lo harus lawan!"Kata Rado.

"Sekarang lo tidur,gue temenin lo disini"Timbal Rado.

"Ya udah Ra kalau gitu kita pulang dulu. Lo nggak usah takut! Kita semua bakalan berusaha buat nyari orang tersebut!"Kata Fani geram.

Rara mengangguk dan menghapus air matannya. Lalu,Rara memejamkan matannya. Deriel,aku takutt!! Kamu dimanaa? Batin Rara dalam keadaan mata terpejam. Dia masih takut dengan teroran tersebut.

3 jam kemudian...

"Rara,Suster Reina dateng"Kata Rado berusaha membangunkan Rara. Rara pun berusaha mengumpulkan nyawannya. Setelah cukup,Rara pun membuka matannya.

"Hai Rara"Sapa Suster Reina saat Rara sudah membuka matannya secara sempurna.

"Hai Suster"Jawab rara.

"Suster mau ganti perbannya dulu boleh?"Tanya Suster Reina. Rara pun mengangguk. Lalu,Rara dibantu oleh suster Reina untuk duduk dikasurnya. Setelah itu,perbannya perlahan dibuka dan dibersihkan. Lalu,dipasang lagi dengan perban yang baru.

"Suster,Rara nggak mau pake infus"Kata Rara saat Suster Reina sudah selesai mengganti perbannya.

"Sabar ya Rara,Suster janji besok Rara udah bisa lepas infus kok"Jawab Suster Reina

"Suster nggak sama dokter?"Tanya Rara.

"Nggak Rara,dokternya lagi ada kerjaan di Bandung"Jawab Suster Reina.

"Rara udah makan?"Tanya Suster Reina.

"Tadi siang udah"Jawab rara.

"Sekarang kita makan malam ya"Kata Suster Reina.

"Iya tapi suster juga ikut makan"Jawab Rara.

"Kalau dirumah,Rara bisa manggil Kakak kok nggak perlu panggil suster"Kata Kak Reina. Rara mengangguk paham. Kemudian,Reina keluar dari kamar Rara untuk mengambil makan malamnya Rara.

"Rei.."Kata Rado memanggil Reina yang hendak berjalan menuju dapur.

"Makasih,lo udah mau dateng kesini dan nggak ngebawak Rangga"Kata Rado. Reina terdiam. Reina memikirkan sampai kapan Rado bersikap dingin kepadannya?.

"Iya sama sama"Jawab Reina.

"Ya udah nantik pulangnya gue anterin please"Kata Rado.

"Tapi aku nggak bisa"Jawab Reina.

"Sekali ini aja kok,bulan depan kan lo mau nikah kan? Yaa gue cuman mau nganterin lo buat yang terakhir kalinya kok kan setelah itu lo bakalan dianter jemput sama suami lo"Jawab Rado getir. Hatinnya sangat sakit,pedih.

Lo harus kuat Do! Jangan lemah didepan Reina!. Tekad Rado.
Reina yang mendengarkan ucapan Rado menunduk dan meneteskan air matannya.

"Do,sebenarnya aku nggak mau nikah sama Rangga! Aku masih sayang sama kamu! Tapi.. Aku nggak bisa nolak amanat Mama! Aku takut Do!!" batin Reina. Reina pun langsung menghapus air matannya dan menatap rado.

"Oke"Jawab Reina singkat lalu pergi kedapur.

"Makasih Rei"Jawab Rado saat Reina sudah pergi kedapur. Setibannya didapur,Mamanya Rara memberikan piring makan untuk Rara. Reina pun mengambilnya dan membawanya kekamar.

"Yuk kita makan dulu"Kata Reina sambil menyuapi Rara makan.

"Rara harus banyak makan supaya tenaganya ada terus bisa sekolah deh"Timbal Suster Reina disela sela makan. Rara hanya mengangguk dan terus mengunyah makanannya itu.

"Yee abis"Kata Reina saat suapan terakhir berhasil masuk kedalam mulut Rara.

"Kakak mau nikah ya bulan depan?"Tanya Rara.

"Rara kok tau?"Jawab Reina.

"Kakak nggak perlu tau darimana aku tau. Jawab Kak,Kakak mau nikah?"Tanya Rara. Reina mengangguk lesu.

"Kayaknya Kakak nggak seneng"Timbal Rara.

"Am..anu..itu.. kakak seneng kok iya Kakak seneng"Jawab Reina terbata bata.

"Kakak jangan bohongin Rara"Kata Rara lagi.

"Udah ngobrolnya? Udah malem Rei,besok lo harus kerja. Yuk gue anterin"Kata Rado tiba tiba.

"Udah duly nanya nya ya Ra,Susternya mau pulang"Kata Mama. Rara hanya mendengus dan menganggukan kepalannya.

"Ya udah Kakak pulang dulu ya,Rara cepet sembuh"Kata Reina. Rara mengangguk dan menatap kepergiannya Reina.

"Rara mau Mama temenin tidurnya?"Tanya Mama.

"Boleh"Jawab Rara. Mamanya mengangguk lalu menutup pintu kamar. Kemudian,Mamanya berbaring disamping Rara dan mulai mengelus elus Rara supaya tidur.

"Kak Reina sama Bang Rado kenapa putus Ma?"Tanya Rara.

"Mama juga nggak tau
alasannya"Jawab Mama.

"Mama nggak bohong kan?"Tanya Rara menyelidiki.

"Nggak kok Ra,Mama nggak bohong. Sekarang Rara tidur ya"Jawab Mamanya sambil menaikan selimut Rara. Perlahan,Rara pun tertidur dalam pelukan Mamannya.

~~~
Yuhuuu!!! Beberapa part kedepan kayaknya ceritain tentang hubungannya Rado sama Reina.. Oke segitu dulu byeeeeee

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang