📍DELAPAN📍

5.1K 252 7
                                    

1 minggu sudah,siswa dan siswi baru SMA Garuda melaksanakan kegiatan MOS. Semuannya berlangsung dengan lancar walaupun,yaa begitulah,masalah masih menghampiri kegiatan mereka.

Rara kini sudah siap untuk berangkat kesekolahnya. Hari ini,pelajaran pertama di SMA akan dimulai. Rara,sangat optimis dan sangat bersemangat untuk hari ini. Chella,Kakaknya sudah kembali lagi ke Jerman,karna masa cutinya telah usai.

Rara sudah berjanji untuk menjemput Fani kerumahnya. Persahabatan antara Rara,Vanilla dan Shellyne mulai merenggang pasalnya,Shellyne terus saja menghindar dari Rara,entah apalah penyebabnya.

Setelah dirasa siap,Rara langsung menuju lantai bawah untuk segera sarapan pagi.

"Pagi!!"Sapa Rara saat sampai dimeja makan.

"Pagi"Jawab Mama dan Rado. Kemudian,Rara duduk dibangkunya dan mengambil sarapan paginya.

"Ra,nantik kamu pulang sekolah bisa ke butiq nggak?"Tanya Mama disela sela sarapan.

"Bisa kok Ma,nantik pulang sekolah Rara langsung ke butiq"Jawab Rara.

"Baguslah kalau begitu. Dan kamu Rado,pulangnya jangan sore banget"Kata Mama lagi.

"Kapan sih Rado pulang sore?"Tanya Rado lagi.

"Sering lah! Jarang banget lo langsung pulang kerumah"Jawab Rara.

"Enak aja! Emang pulang kuliahnya udah sore kali!"Kata Rado membela dirinya.

"Hah,palingan lo nongkrong sana sini dulu,kagak percaya gue"Jawab Rara lagi.

"Udah udah,kalian jangan berantenlm mulu. Sekarang cepat kalian habiskan sarapan kalian"Kata Mama menengahi perdebatan antara Rado san Rara. Mereka berdua mengangguk dan melanjutkan makan mereka.

Setelah siap,Rara mengambil kunci mobilnya dan berpamitan kepada Mamanya. Setelah itu,Rara masuk kedalan mobilnya dan mengendarainya menuju rumah Fani. Jarak antara rumahnya dan juga rumah Fani hanya 3 KM.
Diperjalanan,Rara menghidupkan musik.

"Mm,gue kayaknya udah jarang ke makam nya Deriel deh"Kata Rara saat menyadari dirinya tidak kemakamnya Deriel selama 1 minggu. Biasanya,setiap hari Rabu Rara sangat rutin ke makamnya Deriel karna Deriel meninggal hari Rabu.

"Mm ya udahlah nanti pulang sekolah aja deh ke makamnya Deriel"Kata Rara lagi.

Tak lama kemudian,Rara sampai dirumahnya Fani. Rara pun turun dari mobilnya dan memencet bel rumahnya Fani. Fani itu tinggal bersama asisten rumah tangganya,kedua orangtuanya berada di Singapura dan Fani adalah anak tunggal.
Setelah memencet bel,ada seorang wanita paruh baya membukakan pintu.

"Ada yang bisa saya bantu?"Tanya perempuan tersebut.

"Mm Fani nya ada?"Jawab Rara.

"Ooh non Fani ada. Sebentar Bibik panggilin dulu"Kata Bibik tersebut dan masuk kedalam rumahnya lagi. Dan tak lama kemudian,Fani keluar dari rumahnya.

"Yuk Ra"Ajak Fani. Rara mengangguk dan berjalan menuju mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju sekolahan.

Setibanya disekolah,Rara memarkirkan mobilnya di basement dan berjalan bergandeng dengan Fani menuju kelas.

"Hai Van! Hai Lyne"Sapa Rara saat melihat Vanilla dan Shellyne.

"Hai Raa!!"Jawab Vanilla tapi tidak dengan Shellyne.

"Lyne.. Lo kenapa?"Tanya Rara.

"Hah pake nanya segala! Seharusnya gue yang nanya kenapa! Kenapa lo berubah?!"Jawab Shellyne dengan nada yang tinggi. Rara memejamkan matannya sejenak dan membukannya.

"Lo nggak tau apa alasan gue berubah Lyne. Lo nggak tau"Jawab Rara lirih

"Makannya sekarang gue tanya!"Kata Shellyne lagi.

"KARNA ITU PERMINTAAN DERIEL! Lo nggak tau apa aja amanat dari Deriel Lyne. Gue berubah karna permintaan Deriel Lyne,gue nggak mungkin ngebantah itu karna gue sayang Deriel"Jawab Rara dan kini meneteskan air matannya. Shellyne kaget mendengarkan penjelasan Rara dan perlahan Shellyne memeluk Rara.

"Ra,maafin gue gue nggak tau"Kata Shellyne tulus.

"Iya Lyne,gue maafin ini semua bukan sepenuhnya kesalahan lo. Gue juga salah karna dari awal gue nggak ngasih tau kejadiannya"Jawab Rara. Shellyne mengangguk dan melepaskan pelukan mereka.

"Uugh Nila baper"Kata Vanilla saat melihat adegan pelukan tersebut.

"Udahh jangan baper baper. Sekarang yang terpenting kita bisa nyatu lagi. And gue boleh kan ngajak Fani?"Kata Rara.

"Boleh dongg!! Kita kan jadi rame"Jawab Shellyne.

Lalu,merekapun berpelukan layaknya theletabis,mereka tidak menghiraukan pandangan orang lain.

~~~
Sorry partnnya pendek dan juga gantung. Ini buatnnya cepet cepet soalnya besok masih uts dan insyaallah kalau udah selesai uts partnnya aku panjangin oke???? Jangan lupa vote and comment yahhh

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang