[20] : Reports Of Overnight Terror

94 10 0
                                    

Piket pun selesai, Raka dan teman-temannya barusm saja sampai di latihan dua tempat kamar asrama mereka berada.

Saat Lift terbuka, Raka melihat seseorang berhodie sedang membelakangi mereka.

"Lo siapa?!" tanya Raka dengan suara yang keras

Lelaki tersebut sama sekali tidak menjawab pertanyaan Raka.

"Ngapain lo ada disini?" tanya Raka

Tidak ada jawaban dari lelaki tersebut, lelaki berhodie tersebut malah berlari menuju jendela lalu melompat keluar jendela tersebut, meninggalkan asrama tentara Remaja.

🔫🔫🔫

Ting!
Lift yang dinaiki oleh Radinka beserta prajurit putri lainnya, sudah sampai di lantai dua, menandakan Radinka dan beberapa prajurit lainnya keluar dari lift tersebut.

Lift pun terbuka, terlihatlah seseorang berhodie hitam berdiri ditepi jendela. Membuat Radinka dan yang lainnya sontak menjerit.

"Siapa lo? Ngapain lo ada disini?" tanya Radinka gemetaran, seseorang berhodie itu menampilkan senyum miring lalu melompat melewati jendela

Tapi sebelum itu Radinka menarik hodie dari seseorang tersebut, hodie itu pun lepas dan menampilkan rambut hitam sebahu menandakan bahwa seseorang itu adalah seorang perempuan.

"Heh siapa lo!"

Dengan cepat Nindia menekan alarm yang terpasang di samping jendela tersebut. Sontak seluruh alarm terdengar ke seluruh penjuru asrama tentara remaja.

Suara lift berbunyi menandakan seseorang berada di lift.

"Kenapa niih? Gue ngedenger alarm dari asrama putra," ujar Raka keluar dari lift

"Gue ngeliat seseorang pake hodie, sorry-sorry bukan gue, kita semua," jawab Radinka panik

"Ah yang bener lo?" tanya Azka menaikan alisnya

"Bener-bener gue juga liat."

"Gue berani sumpah, gue beneran liat tadi."
"Dia ceweek, tadi Radin sempet buka hodienya."

"Anjiir gue juga tadi liat orang pake hodie," ujar Raka

"Anjiir yang bener lo?" tanya Chintya melebarkan matanya

"Berani sumpah gue," jawab Raka

"Ih anjiir kok jadi serem sih," ujar Nadine mengusap lengannya

"Gue rasa sekarang udah aman deh, kita lapor besok ke komandan. Sekarang lo semua balik ke kamar masing-masing," ujar Raka

"Pasti endingnya ngomong gini, 'kalian tenang aja, kita jagain disini'," jawab Chintya menirukan suara lelaki

"Ih anjiiir males bet gue jagain lo, engga laah pinter. Mending molor di kamar masing-masing gue mah," ujar Abyan memutar bola matanya malas

"Terus ngapain lo pada masih di sini?" tanya Radinka sinis

"Elah ngusir bangeet sih lo, sabar ke. Untung sayang," jawab Raka, sontak seluruh prajurit garuda yang berada di situ menggoda Radinka

"Bodo amat Rak."Radinka langsung berlari menuju kamar asramanya

"Berhasil banget lo Rak, lo bikin baper si Radin," ujar Abyan menepuk pundak Raka

"Udahlah, kuuy balik ke asrama kita."Raka berjalan menuju lift lalu diikuti teman-temannya

🔫🔫🔫

Jakarta Pusat, 11 Agustus 3024
@Asrama Kemiliteran . . .
Pukul 06.30 WIB.

Seluruh prajurit garuda muda sudah siap dengan seragam sekolah mereka, yaitu kemeja putih, rok kotak abu-abu, dan rompi abu-abu. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, mereka segera menyantap sarapan di kantin asrama.

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang