[31] : Midnight War

90 7 2
                                    

Sebelumnya

"Rad! Lo cewe kuat! Lo bisa ngehadapin semua ini, kita semua ada di samping lo," ujar Nindia mengenggam tangan Radinka, mencoba menguatkan sahabatnya

"Thanks Nin, lo sahabat terbijak gue," jawab Radinka memberikan seulas senyum pada Nindia

"Kita kan emang harus menguatkan sesama kaan? Lagi pula, gue sama kaya kalo," ujar Nindia

"Gue juga takut, gue gak jauh beda sama lo yang mentalnya masih sedikit lemah," lanjut Nindia

"Kita lawan bareng-bareng Rad," ujar Nindia mengenggam hangat tangan Radinka, pernyataan tersebut disambut anggukan oleh Radinka

◾◾◾

Matahari perlahan-lahan mulai hilang dari pandangan, awan-awan mulai mengisi langit yang kosong. Angin berhembus dengan kencang. Dingin, itulah yang sekarang Radinka rasakan.

Seluruh prajurit yang beragama islam, baru saja menyelesaikan ibadah sholat magrib, mereka mulai memanjaatkan doa kepada sang pencipta.

Memohon atas izinnya untuk kelancaran apa yang akan mereka lakukan malam ini. Memohon lindungan, agar apa yang mereka lakukan akan berhasil untuk kelangsung hidup para warga negara.

🔫🔫🔫

Satu kata.

Misterius.

Saat Radinka melihat dirinya di cermin, seragam hitam dari atas sampai bawah, sepatu boat hitam.

Seragam ini tidak pernah dipajang di ruang teknologi. Intinya, Radinka baru pertama kali ini melihat seragam ini.

Seragam ini dilengkapi dengan pelindung di bagian kaki dan tangan, juga dibagian perut dan punggung, dan penutup atau pelindung wajah dan kepala.

Radinka segera mengingat hitamnya, menarik nafasnya dalam-dalam, dan menghembuskannya dengan perlahan.

"Udah siap girls?" tanya Radinka menengok ke arah teman-temannya

"Gue udah siap kok, tinggal pake sepatu bentar," jawab Nadine bergegas mengenakan sepatunya

Setelah semuanya siap, mereka pun bergegas menuju kantin asrama untuk menyantap makan malam.

Saat mereka sampai di kantin asrama, suasana di sana sudah sangat ramai.

"Kita duduk dimana ini Rad?" tanya Chintya melihat keadaan sekitar

"Dimana aja yang penting duduk Chin," jawab Radinka melihat keadaan sekitar

Perasaan gua gak liat Raka dari tadi. Batin Radinka melihat keadaan sekitar

"Mau makan dimana niih?" tanya Raka yang ternyata sudah berada di samping Radinka

"Lo ngagetin aja kenapa siih!" jawab Radinka kesal

"Lo kali yang lagi ngelamun mangkanya kaget," ujar Raka memutar bola matanya malas

"Tuh-tuh kosong, cepet udaahlaah keburu ditempatin yang lain," ujar Nindia berlari mendahului teman-temannya

"Semangat banget perasaan tuh anak mau makan," jawab Chintya menggelengkan kepalanya

Radinka dan yang lainnya pun menyusul Nindia yang sudah berada di tempat duduk yang ingin mereka tempati itu.

🔫🔫🔫

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang