@Markas Pasukan Garuda Muda . . .
Pukul 13.45 WIB.Setelah berganti pakaian dengan pakaian latihan, melaksanakan sholat dzuhur dan menyantap makanan kini para prajurit garuda muda telah siap untuk berlatih.
Radinka dan Raka sudah berada di markas pasukan garuda muda, dari pukul 13.30 WIB.
Pak Dudi selaku komandan prajurit garuda muda memasuki markas pasukan garuda muda.
"Pak boleh minta waktunya sebentar?" tanya Raka
"Iyaa ada apa?" tanya komandan pasgarda dengan wajah bingung
"Saya dan Radinka mau melaporkan kejadian teror semalam yang terjadi di asrama putra dan putri," jawab Raka
"Tunggu teror?" tanya komandan pasgarda terkejut
"Jadi tadi malam setelah piket, kami semua kembali ke asrama masing-masing, saat saya dan prajurit putri yang lain sampai di lantai dua, tiba tiba saya melihat seorang perempuan memakai hodie berada di depan kami, saat saya keluar dari lift dan menanyakan dia siapa. Tiba-tiba di keluar lewat jendela, dan saya menarik hodienya, dari situ saya tau kalau dia seorang perempuan," jawab Radinka
"Sama seperti Radinka, ketika saya tiba di lantai dua, tiba-tiba dihadapan kami terlihat seseorang memakai hodie, saya lihat dari bentuk tubuhnya dia seorang lelaki, ketika saya mendekatinya dia segera berlari lalu melompat lewat jendela," jawab Raka
Ekspresi komandan pasukan garuda muda, terkejut bukan main.
"Baik, mari kita lihat di ruang cctv."Pak Dudi langsung bangkit dari duduknya, dan bergegas menuju ruang cctv, diikuti Raka dan Radinka
Mereka berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah ruang cctv yang posisinya berada dalam asrama tentara remaja bagian belakang.
Tok tok tok!
Komandan pasukan garuda mengetuk pintu ruang cctv.Pintu pun dibuka dengan pelan oleh tentara yang berjaga di ruang cctv.
"Bolehkah kami melihat rekaman cctv tadi malam di asrama putra dan putri?" tanya Komandan Pasukan Garuda Muda
"Sudah tentu boleeh, ayo masuk," jawab tentara itu
Lalu Pak Dudi, Raka dan Radinka pun masuk ke dalam ruang cctv. Mereka pun duduk di depan beberapa monitor yang di tempelkan di dinding ruangan.
Tentara tersebut mengotak-atik monitor lalu terpampanglah rekaman cctv saat kejadian tadi malam.
"Tuh pak, cewe yang pake hoddie itu," ujar Radinka menunjuk ke monitor, dengan segera Pak Dudi langsung mempertajam penglihatannya
"Coba putar cctv di asrama putra," ujar Pak Dudi, rekaman cctv pun berjalan di asrama putra
"Tuh tuh pak," ujar Raka menunjuk ke monitor
"Oke ini sudah kejadian yang serius, saya minta copyan cd rekaman cctv tadi malam di area asrama putra dan putri lantai dua," ujar Pak Dudi, dan disambut angguka oleh tentara tersebut
"Oke nanti saya akan laporkan ini ke atasan, sekarang kalian boleh kembali ke markas pasgarda yaa, latihan jam pelajaran pertama kalian akan mengerjakan soal tentang kemiliteran, saya sudah mengirimkannya ke pesan eye one kalian berdua."
"Jam pelajaran kedua, kalian akan latihan menembak, di ruang tembak. Kalian akan di pimpin oleh pak Geri."
"Siap, komandan," jawab Raka dan Radinka serempak, mereka pun keluar dari ruang cctv, lalu kembali ke markas pasgarda
"Gue bener-bener berharap semuanya gak ada masalah sampe hari h, hut kemerdekaan," ujar Radinka
"Sama gue juga berharap," jawab Raka menatap intens Radinka
"Tapi kenapa yaa Rak, beberapa hari ini, feeling gue tuh selalu gak enak," ujar Radinka, kalau boleh jujur dia takut dan khawatir saat ini
"Buang jauh-jauh feeling gak enak lo itu, okee? Insya allah gak akan terjadi apa-apa," jawab Raka merangkul dan menguatkan Radinka
Sesampainya di markas, mereka memulai jam pelajaran pertama dengan mengisi soal yang telah diberi oleh komandan mereka.
🔫🔫🔫
2 jam pelajaran kemiliteran telah selesai, jam sudah menunjukan pukul 16.30 WIB. Seluryh siswa berjalan menuju kamar mereka masing-masing.
Kini Radinka dan prajurit putri lainnya masuk lift dan menuju lantai dua.
"Gue kok trauma gara-gara kejadian tadi malem yaa," ujar Radinka memecah suasana
"Ah Din, jangan gitu donk."
"Aduub Din dibahas lagi."
"Didalam hati gue berusaha lupain, lah kenapa diingetin lagi Radin."
"Sorry-sorry," ujar Radinka, dan disambut anggukan oleh kawan-kawannya
Lift pun berhenti di lantai dua, Radinka dan yang lainnya pun, berjalan menuju kamar masing-masing.
Sesampainya di kamar, Radinka segera membuka sepatunya, dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
"Radin lo lagi mikirin apa siih?" tanya Nindia melihat Radinka yang terlihat lelah
"Gue masih kepikiran aja tentang teror itu," jawab Radinka
"Udaah, lo jangan mikirin itu lagi okee?" ujar Nadine tersenyum, Radinka pun membalasnya dengan senyum dan anggukan
🔫🔫🔫
@Mesjid Indonesian Of Garuda . . .
Pukul 17.58 WIB.Sinar mentari pun perlahan-lahan hilang, suara adzan berkumandangan di komplek Indonesian Of Garuda. Mesjid IOG pun sudah cukup ramai, ada juga prajurit-prajurit yang mulai berdatangan, dan langsung mengambil wudhu.
Para prajurit yang beraga islam memang diwajibkan untuk melaksanakan sholat magrib dan isya di mesjid. Setelah adzan selesai, mereka pun sholat berjamaah.
Setelah selesai sholat magrib, mereka pun menunggu sholat isya.
Ketika jam sudah menunjukan pukul 19.25 WIB, dan sholat isya berjamaah pun selesai, para prajurit pun menyimpan alat sholat mereka ke kamar mereka masing-masing, setelah itu mereka menyantap makan malam di kantin.
Keadaan di kantin sudah ramai, saat Radinka dan kawan-kawan menginjakan kaki mereka.
"Anjiir kita mau makan dimana coba? Lesehan?" tanya Chintya melihat ke arah sekitar
"Matiii, penuh bangeet. Udah kek bazar ramadhan," ujar Abyan yang baru saja
"Terus kita mau duduk dimana nih?" tanya Nadine
"Disitu kosong nooh, ayo gece! Keburu ada yang nempatin," ujar Daffa, akhirnya Radinka dan Raka pun berjalan cepat menuju meja tersebut
"Anjiir kompak bangeet tuh anak dua, yaudah yoo cepet," jawab Nindia, mereka semua menyusul Radinka dan Raka
Mereka semua pun menyantap makan malam mereka dengan tenang, sampai suara speaker pun berbunyi.
"Mohon perhatian! Kepada seluruh prajurit pasukan tentara remaja. Sesudah makan malam, ditunggu di gedung utama paling lambat pukul 8 malam. Terima kasih."
"Bakal ada apa lagi ini teh??" tanya Nindia memutar bola matanya malas
"Jangan bilang rapat lagi," jawab Radinka melebarkan matanya
"Aduhaai rapat apa lagi?" tanya Nadine dengan malas
"Udaah, mending sekarang kita makan. Biar cepet-cepet ke gedung utama."
◾◾◾
Yeee gue datang membawa part baru, semoga suka dan garing yaaa.
Btw yang di mulmed itu Radinka yoo
Jangan lupa di vote dan comment
Sampai jumpa sabtu/minggu depaaan🙋🙋🙋🙋-Minggu, 29 Oktober 2017-

KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit! [END]
Science-Fiction─────── Part 1 - Tomorrow Never Dies Part 2 - Legends Never Die ─────── Menyerahkah kamu? Menyerahkah kamu pada situasi ini? Masa yang kian berubah Masa yang terus berkembang Kian canggih akan teknologi Yang mungkin akan menjadi penghancur Ayah. Ib...