[34] : Thanks Raka

84 4 0
                                    

Kharisma pun menyerang Radinka terlebih dahulu, namun tangannya ditahan oleh Radinka. Radinka balik menyerang namun Kharisma terlebih dahulu mempertahankan diri, dia pun menendang perut Radinka, sehingga Radinka jatuh dan berteriak.

"Kharisma kamu boleh duduk," Kharisma pun mengangguk lalu kembali ke tempatnya

"Radinka! Ada apa denganmu? Beberapa hari ini kamu mengalami penurunan yang sangat drastis. Berkonsentrasilah! Kau memalukan! Berlatihlah dengan keras!" bentak komandan sambil menatap Radinka tajam

"Maafkan penurunan saya komandan, saya akan berlatih dengan keras." ujar Radinka menunduk lalu berjalan meninggalkan pasukan garuda muda

Raka yang melihat itu segera berdiri,"Komandan, saya mohon izin untuk menyusul Radinka."

"Silahkan, sadarkanlah dia!" Raka pun mengangguk

Raka pun menyusul Radinka yang sebenernya dia tidak tahu dia pergi kemana. Tempat pertama yang ria tuju adalah taman komplek IOG.

Bisa banget sih dia bikin gue khawatir. Batin Raka melihat ke arah sekitar mencari Radinka

Akhirnya padangannya tertuju pada sati titik, kepada seorang perempuan yang terduduk di sebuah kursi taman dengan rambut yang terkuncir. Dengan segera Raka mendekati perempuan itu.

"Lo ngapain disini sendiri heh," ujar Raka di depan Radinka yang sedang menunduk

"Udah gue bilang berapa kali, jangan ngelamun jangan ngelamun jangan ngelamun. Lo ngeyel banget sih kalo dibilangin!" bentak Raka

"Bisa gak? Kalo lo ada masalah atau ada beban pikiran, gak usah dibawa bawa ke sekolah atau tempat latihan. Profesional dikit bisa gak?!" Raka menatap Radinka dingin, Radinka masih menunduk entah dia merasa bersalah atau apa

"Gini deh gini, kalo lo ada beban pikiran, lo bisa ceritain ke gue atau seengganya temen-temen lo lah," ujar Raka mulai tenang

"Bilang sama gue, apa yang lagi lo pikirin, gue setuju sama komandan saat bilang lo turun sangat drastis."

"Lo gak bisa kalah secepat kemarin, lo selalu merhatiin guru pas belajar."

"Lo boleh mikirin sesuatu Rad, tapi gak saat lo sedang beraktivitas. Itu jelas menganggu aktivitas lo Rad."

"Jangan kaitkan aktivitas lo sama beban pikiran yang lagi ngeganggu lo."

"Gue kepikiran soal sandaraan Dangerious Fire itu Ka, kejadian itu selalu gue mimpiin udah tiga malam ini." Radinka mengangkat kepalanya

"Gue gak bisa tidur dengan tenang karena gue selalu mimpiin itu Ka," ujar Radinka frustasi, dia mengacak rambutnya hingga berantakan

"Ya tapi harusnya lo gak mikirin itu saat belajar atau latihan, itu jelas jelas menganggu semua kegiatan lo."

"Pokoknya abis ini selesai latihan pasgarda, kita latihan beladiri berdua. Gue gak mau tau, lo harus bisa ngalahin gue," ujar Raka menatap Radinka, Radinka hendak protes dengan apa yang Raka katakan, namun Raka sudah melangkah pergi

Setelah pasgarda selesai berlatih, seluruh prajurit garuda muda kembali ke kamar asrama mereka masing-masing, kecuali Raka dan Radinka.

"Rakaa gue pengeen ke kamar asrama ajaa," ujar Radinka malas

"Lo ngalahin gue dulu, baru lo bisa balik ke kamar," jawab Radinka menatap Radinka intens

"Gue pasti kalah siih inii."

"Coba dulu laah anjiir."

Akhirnya dengan langkah tegap, Radinka menyerang Raka dengan cepat. Namun serangan itu dapat ditangkis oleh Raka, kemudian Raka hendak meninju perut Radinka, namun dengan cepat Radinka menelintir tangan Raka.

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang