[48] : Increasing Patrol Time

73 5 1
                                    

Dan malam ini dinding pelindung Indonesian Of Garuda mulai didirikan. Dinding pelindung ini adalah dinding tinggi berbahan besi. Dinding ini tertanam di bawah tanah. Dan saat dalam keadaan darurat, dinding itu akan dipergunakan untuk melindungi seluruh orang yang berada di dalamnya.

Dan malam ini seluruh Djenderal dari tiga angkatan memberi perintah untuk mendirikan dinding pelindung. Mereka juga menyuruh para tim medis IOG untuk mendirikan tenda pengungsian di salah satu lapangan di kawasan Indonesian Of Garuda. Kepala staff IOG juga bersedia jika kawasan IOG ini dipakai untuk tempat pengungsian.

Hal ini disetujui oleh seluruh prajurit dari ketiga angkatan dan tiap generasi. Mereka akan melindungi seluruh warga dengan jiwa dan raga mereka.

Kini status Jakarta berubah.

Menjadi.

Siaga 1.

◾◾◾

Jakarta Pusat, 13 September 3024
At Sekolah Menengah Atas Garuda
Pukul 07.16 WIB.

Sampai saat ini, bel SMA Garuda belum berbunyi. Mereka memang senang karena tidak belajar, karena mungkin mereka merasa jenuh dengan pelajaran. Tapi satu sisi mereka merasa aneh.

Radinka dan teman-temannya sedang berkumpul di depan kelas mereka, lebih tepatnya mereka sedang duduk lesehan. Beberapa juga duduk di bangku depan kelas.

"Tumben jam segini belum masuk, aneh gak sii bor?" tanya Abbyan

"Ada rapat kalii," jawab Azka mengidikan bahunya menandakan ia tak tahu

"Kalian harus tau betapa menyesalnya gue gak ikut shift dua," ujar Chintya mengacak rambutnya

"Nih anak napa yaaa? Dari tadi mencak-mencak aja heran gue," jawab Demartha menggelengkan kepalanya

"Dengerin aja Mar dengerin," ujar Nindia tertawa kecil menanggapi ucapan Demartha

"Tadi malem seru gaak?" tanya Chintya pada teman-temannya

"Iyaa seruu anjiir, tembak-tembakan," jawab Rama tertawa kegirangan

Plak!
Fadia memukul bahu Rama.

"Seruu palelu, ngeri anjiir baru gue ketemu makhluk gituan," ujar Fadia bergidik ngeri

"Pengeen ikutan gue," jawab Risa tertawa kecil

"Ris lo mau ikut yue gampar gak?" tanya Fadia menatap Risa tajam

"Eh sekarang Jakarta siaga 1?" tanya Nadine yang sedang memainkan ponselnya

"Hah? Seriuss?" tanya beberapa dari mereka bersamaan

"Iyaaa gue liaat dari google," jawab Nadine, membuat mereka membeku

Lambat laun Jakarta akan seperti kota lainnya, itu yang Radinka pikirkan sekarang. Apalagi degan keadaan Rumah Sakit Husada yang Radinka sendiri tak tahu apakah rumah sakit itu benar-benar sudah bersih dari keberadaan makhluk bernama zombie itu.

"Kalo ada waktu kita tengokin warga di pengungsian kuy," ajak Risa dan langsung disambut anggukan oleh teman-temannya

Pukul 11.11 WIB.

Sampai saat ini, sekolah benar-benar bebas. Tak ada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Siswa-siswa berpencar, ada yang berada di kantin, perpustakaan dan tempat-tempat lainnya di sekolah.

Sama halnya dengan Raka dan Radinka, mereka juga berpencar dengan teman-teman mereka. Raka ingin sendirian di rooftop dan Radinka mengikuti Raka.

Sekarang Radinka dan Raka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Raka sibuk mendengarkan lagu lewat ponselnya sedangkan Radinka sibuk dengan pikirannya.

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang