[33] : Drastic Decline Of Radinka

90 7 0
                                        

Tap tap tap!
Seorang lelaki berjalan seorang diri di koridor rumah sakit. Koridor rumah sakit mulai ramai, karena waktu menunjukkan pukul 04.57 WIB.

Akhirnya dia sampai di depan ruang klinik dokter umum. Dia pun menunggu seorang perempuan yang sedang berada di dalam. Dia mengintip lewat jendela yang berada di samping pintu masuk ruang periksa, gorden jendela tersebut terbuka sedikit.

Lelaki tersebut melihat perempuan yang sedang dia tunggu, rambut hitamnya tergerai indah, seragam perangnya sudah berganti menjadi training hitam dan baju putih sama sepertinya. Dia pun menunggu perempuan itu dalam diam.

Sementara keadaan di dalam. Perempuan tersebut duduk di sebuah belangkar, dengan kaki yang dia panjangkan di belangkar tersebut.

"Apakah tidak ada luka lain selain di lutut ini?" tanya dokter wanita tersebut

"Saya gak tau dok, tapi yang paling saya rasain di lutut dok," jawab seorang perempuan tersebut

"Coba gulung training kamu Radinka, saya mau liat lutut kamu," ujar sang dokter

Radinka pun melipat trainingnya hingga lutut, lalu terlihatlah luka memar berwarna keunguan  yang menonjol di lututnya.

"Kalau boleh tahu ini luka memar terkena apa Radin?" tanya dokter tersebut menyentuh luka memar Radinka

"Ada yang melempar bom ke arah squad saya dok, saya terlempar agak jauh dok, dan saya mendarat dengan keadaan tengkurep," jawab Radinka

"Saat kamu terlempar, apa yang kamu rasakan?" tanya dokter tersebut

"Sakit di lutut dan kepala saya pusing dok," jawab Radinka

"Saya akan kasih resep obat dan salep untuk kamu, jadi nanti kamu langsung tebus dari apotik rumah sakit," ujar dokter tersebut, Radinka pun mengangguk

"Ini resepnya, semoga kamu cepat sembuh yaa," lanjut sang dokter lalu memberikan resep obat kepada Radinka

"Terima kasiih dok," jawab Radinka lalu menyalami dokter wanita itu, lalu keluar dari ruang periksa tersebut

Saat Radinka keluar dari ruang periksa dokter, dia dikagetkan oleh Raka yang sudah berdiri dengan posisi miring di sebelah pintu,"Gimana kata dokter?"

"Lo bisa gak? Gak usah ngagetin gue?" tanya Radinka menatap Raka tajam

"Gue merasa gak ngagetin lo, gue udah berdiri disini dari tadi," jawab Raka santai

"Ya tapii kan gue baru keluar dari dalem, lo tiba-tiba udah di depan sinii aja bikin gue kaget," ujar Radinka kesal

"Udah lo tebus aja cepet obat lo, lo pulang bareng gue," jawab Raka mengacak rambut Radinka dengan tertawa kecil

Raka gini yaaa bikin baper, kurang ajar emang. Batin Radinka membeku sesaat

"Lah bocah malah diem, ayoo buru ngantuk nih gue," ujar Raka menarik tangan Radinka menuju apotik rumah sakit

🔫🔫🔫

3 Hari Kemudian  . . .
21 Agustus 3024.

Semenjak kejadian perang beberapa hari yang lalu, NKRI damai sentosa. Para tentara remaja bisa melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Pengungsian para warga pun lama-lama di bubarkan.

Namun tetap beberapa hari ini, rapat masih dilaksanakan dan piket malam tentara remaja juga berjalan seperti biasa.

Sudah dua hari ini juga Radinka sering sekali melamun, jarang pergi ke kantin dan memilih untuk menyendiri di perpustakaan, entah apa yang dia lakukan.

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang