[56] : Messed Up

62 4 0
                                    

Part sebelumnya

"Kak Arviin." Raka terkejut, sudah tak usah dipertanyakan lagi. Orang itu benar-benar Arvin, laki-laki yang tumbuh dengan tinggi, dengan wajah yang cerah dan bersih.

Radinka melebarkan matanya, saat mendengar kata-kata Raka. Pantas, dia merasa dia pernah melihat baju yang dipakai oleh lelaki tersebut.

"Maaf gue baru bisa nunjukkin diri gue ke kalian sekarang."

"Terlalu sulit buat melarikan diri dari sana."  Raka dan Radinka hanya mengerjapkan matanya, mereka berdua sama sekali tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Arvin

"Bisa jelasin semuanya ke gue?" tanya Raka sambil menyipitkan matanya

"Gue belum bisa lepas dari sana, di dalam tubuh gue ada chip. Beruntung Sera bisa nonaktifin beberapa jam." Radinka semakin melebarkan matanya

"Ini beneran kak Arvin kan?" Arvin tertawa melihat tingkah Radinka, lalu dia pun mengangguk

"Banyak banget yang harus gue ceritain ke kalian semua, tapi gak sekarang. Gue kesini, cuma mau mgasih tau adik gue. Kalo gue, kakaknya, masih hidup," jelas Arvin

"Setelah gue dan temen-temen gue lepas dari chip. Kita bakal balik lagi ke sini." Raka dan Radinka masih belum mengerti, Raka sejujurnya belum percaya bahwa itu adalah kakaknya

"Kakak beneran kak Arviin kan? Kalian semua kesini bukan buat ngejebak gue sama Raka kan?" tanya Radinka memastikan

"Engga, kita gak ngejebak kalian. Ini kewargaan kita, harus kalian tau kita coba ribuan kali buat keluar dari tempat terkutuk itu." Seorang perempuan bernama Sera memjelaskan

"Tempat terkutuk?" tanya Raka dan Radinka bersamaan

"Pukul 17.00 WIB tepat. Kalian harus balik ke dinding."

"Terus gimana sama kalian?"

"Kita bakal kembali adik-adik tenang aja." Arvin melambaikan tangan kepada Raka dan Radinka yang sejujurnya masih terkejut

◾️◾️◾️

Setelah kejadian tadi, Radinka dan Raka kembali ke area IOG. Tak ada percakapan yang mereka berdua lakukan, mereka sibuk dengan pikiran mereka.

Radinka sendiri masih tak menyangka sudah bertemu dengan kakak dari Raka. Dialah yang sebenernya membantu Radinka dibalik penutup wajahnya itu.

"Balik ke asrama sana, mau magrib." Perkataan Raka sontak mengembalikan Radinka dari lamunannya

"Gue emang mau balik ke asrama." Radinka berjalan menuju lift menuju asrama putri

Radinka duduk di tempat tidurnya, dengan pikiran yang mengarah pada kejadian tadi.

Apa yang dimaksud kak Arvin, dan sebenernya apa yang dimaksud dengan tempat terkutuk. Batin Radinka

"Woy Radinkaa!" Radinka tak menyahut dan melanjutkan lamunannya

"Woy Radinka! Wudhuu woy!" teriak Nindia di depan wajah Radinka, membuat Radinka terkejut dan memundurkan wajahnya

"Anjiiirr kageet gue," jawab Radinka menatap Nindia tajam

"Lo kenapa siih Din? Dipanggil dari tadi, wudhu woy!" ujar Chintya menatap Radinka bingung

"Gapapa kok gue." Radinka langsung bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi yang terbuka

🔫🔫🔫

Jakarta, 26 September 3024
At Kantin Asrama Indonesian Of Garuda
Pukul 06.10 WIB.

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang