[53] : He Is Raka's Brother?

74 5 0
                                    

Jakarta Pusat, 23 September 3024
@Asrama Putri
Pukul 05.45 WIB

Radinka dan teman temannya sedang bersiap di kamar asrama mereka, Radinka sedang sibuk memakai sepatunya dan yang lainnya juga sibuk dengan persiapan mereka.

Tok tok tok!
Pintu diketuk dari luar kamar.

"Radinkaa! Buka pintu sana," ujar Chintya yang sedang memakai kaus kakinya

"Lo gak liat gue lagi pake sepatu gini? Buka sendiri sanaa," jawab Radinka sambil memutar bola matanya malas

Tok tok tok!
Pintu kembali diketuk dari luar.

"Ayoo Radinkaa bukaa, itu orang udah nungguiin, kasianlah," Radinka dengan sedikit menyumpah serapah membuka pintu tersebut

Begitu Radinka membuka pintu tersebut, surat jatuh di depan Radinka. Radinka langsung mengakmbil surat tersebut dan memeriksa sekelilingnya. Dia juga menengok ke atas untuk memastikan, namun di atas tak ada apa-apa.

Gak ada apa-apa, terus nih surat dari mana coba? Batin Radinka mengerutkan keningnya

Dia pun segera kembali ke kamarnya, dalam hatinya Radinka terus memikirkan itu. "Siapa Rad?" tanya Chintya

"Gak ada siapa-siapa, cuma ada ini aja." Radinka memgangkat surat tersebut

"Ah itumah kelakuan fans lo Rad," ujar Nadine dengan mata berbinar, Radinka hanya mengidikan bahunya

Radinka pun membuka surat tersebut, surat tersebut.

Sampaikan ke Raka, gue baik-baik aja.

-A.M-

Kenapa orang ini tau Raka? Batin Radinka melebarkan matanya

🔫🔫🔫

"Rakaaa!" panggil Radinka begitu sampai di kelasnya, Raka yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya

"Kenapa Rad?" tanya Raka melihat Radinka yang terburu-buru duduk di bangkunya

"Gue dapet surat Kaa, tapi di surat itu. Udahlah lo baca aja sendiri." Radinka menyerahkan surat yang tadi pagi ia temukan di depan kamar asramanya

Raka pun membaca surat tersebut dengan seksama, seketika matanya membulat.

"Kenapa orang ini bisa tau gue?" tanya Raka menatap lurus kedepan

Dia melihat inisial terpajang dibawah kertas, "Rad ini inisial siapa?" tanyanya heran

"Orang yang ngirim surat inii," jawab Radinka sedikit ragu-ragu

"Lo kenal sama inisialnya?" tanya Radinka dengan hati-hati

"Arvin Mahardika, itu nama kakak gue," jawab Raka menatap Radinka dengan intens

Radinka bukan kaget lagi mendengar itu, terus pertanyaan mengalir di otaknya.

Berarti selama ini yang ngirim surat itu kakak Raka? Batin Radinka masih terkejut

"Berarti yang ngirim surat ke gue selama ini itu, kakak lo?" tanya Radinka masih tak percaya

"Itu bukan kakak gue, itu bisa aja orang yang nyamar jadi kakak gue," jawab Raka menatap tajam Radinka

"Gak mungkin ada yang nyamar Rakaa, lagi pula di situ dia bilang baik-baik aja. Berarti dia masih dalam keadaan baik kan," ujar Radinka meyakinkan Raka

"Lo gak tau apa-apa tentang gue, jadi jangan sok tahu lo!" Raka menatap Radinka tajam lalu pergi meninggalkan ruangan kelas

Kok gue berasa nyesek? Batin Radinka memegang dadanya

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang