[16] : Those Words

110 13 0
                                    

Suara pecahan mulai terdengar, bukannya semakin menipis botol yang telah mereka tembak, kini muncul lebih banyak botol dari langit. Para prajurit yang berada di sebrang Radinka dan kawan-kawan, mulai bersiap untuk menembak botol-botol itu.

Prang!

Prang!

Prang!

Prang!

Prang!

Botol-botol kaca itu semakin menipis, dan perlahan-lahan mulai hilang, oleh tembakan seluruh prajurit garuda muda.

Radinka dan Raka mengeluarkan sebuah peluru yang dinamakan last bullet, dimana saat peluru tersebut tepat sasaran, peluru tersebut akan berubah menjadi asap berwarna merah.

Last bullet adalah peluru dimana jika para tentara menembak dengan peluru itu, maka itu adalah peluru pengakhiran.

Mata Radinka menunduk melihat tanah dibawah mereka, terdapat banyak sekali kertas yang sengaja digulung.

"Itu kertas apa?"Radinka pun menuruni tanggal balkon, lalu memungut satu kertas

Di kertas itu tertulis.

"Enjoy it before you can not enjoy it anymore."

"What the hell?"Tanya Radinka terkejut dengan apa yang ia baca

"Apa maksudnya coba?"Tanya Chintya dengan wajahnya yang memerah

"Apa pelakunya masih sama kaya waktu kejadian di istana presiden?"Tanya Nadine

"Gue rasa pelakunya masih sama,"Jawab Raka menatap kawan-kawannya yang sedang membaca tulisan dikertas itu

"Kita harus lapor komandan kalo gitu,"Ujar Azka

"Ada apa ini? Kenapa berantakan sekali?"Tanya komandan pasukan garuda muda yang baru saja datang bersama prajurit garuda muda lainnya

"Serangan udara lagi, komandan,"Jawab Radinka hati-hati

"Lagi?"Tanya komandan pasukan garuda muda terkejut, para prajurit garuda muda mengangguk

"Apa kalian melihat siapa pelakunya?"Tanya komandan lagi

"Saya dan Radin hanya melihat, mereka memakai helikopter saja pak."Raka menjawah dengan tegas

"Bagaimana kejadiannya?"Tanya komandan ingin tahu

"Mereka melempar botol botol kaca dari helikopter komandan,"Jawab Radinka

Komandan pasukan garuda muda pun memungut kertas gulung yang berada di tanah dan membacanya, "Ini semacam teror, saya harus melaporkan ini ke yang lainnya."

"Oke latihan tembak kali ini cukup sampai di sini, kalian ganti baju, sholat. Lalu kembali ke markas jam 15.20,"Perintah sang komandan, seluruh prajurit pun mengangguk

Prajurit garuda muda pun kembali ke kamar asrama mereka masing masing untuk bersiap-siap.

Pukul 15.00 WIB.
Para prajurit siap dengan pakaian silat atau pakaian pangsi mereka ditambah dengan ikat kepala.

Setelah beberapa menit mereka menunggu waktu ashar, tibalah waktunya mereka sholat ashar. Akhirnya prajurit garuda muda pun menunaikan ibadah sholat ashar.

Pukul 15.20 WIB
Setelah mereka menunaikan ibadah sholat ashar, mereka pun kembali ke markas pasukan garuda muda.

"Putri berapa lagi yang belum hadir rad?"Tanya Raka

"Empat,"Jawab Radinka sibuk mengabsen prajurit putri

"Eh salah-salah, enam maksudnya,"Lanjut Radinka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang