[47] : Standby 1

77 10 0
                                    

Radinka hendak turun dari motornya, namun tangannya ditahan oleh Raka yang ternyata berada di sampingnya, "Jangan jauh-jauh dari gue." Radinka pun mengangguk menandakan dia mengerti

Para prajurit pun turun dari motor mereka masing-masing, sebelum mereka ke dalam mereka diminta berkumpul oleh salah satu prajurit TNI senior.

"Kalian fokus evakuasi pasien, dokter dan lainnya, biar kami yang urus sisanya. Jika darurat kalian boleh menembak. Paham?" tanya prajurit tersebut, para prajurit Garda pun mengangguk

"Baik mari kita masuk!"

Mereka masuk dengan keadaan berpencar. Raka dan Radinka tetap bersama, mereka berlari ke arah lurus ke dalam.

Radinka memasukan beberapa peluru ke dalam senapannya, agar saat ada yang mencurigakan dia bisa langsung menembaknya.

"Arrrrrg toloong!" Raka dan Radinka mendengar teriakan dari arah ruang administrasi, mereka berdua pun langsung menuju ruangan tersebut

"Rad lo yang selamatin gue yang nembak," ujar Raka, Radinka mengangguk dengan cepat

Saat ruangan tersebut terbuka, mereka berdua melihat seorang petugas administrasi yang sedang didekati oleh zombi berpakaian pasien, sudah pasti itu adalah pasien yang terkena racun itu.

Dor! Dor!
Raka menembak zombie tersebut dengan dua kali tembakan, zombie tersebut tumbang. Entah sudah mati atau apa.

Dengan cepat Radinka berlari menyelamatkan petugas administrasi itu. "Ada yang sakit bu?" tanya Radinka pada petugas itu, petugas itu menggeleng dengan keadaan masih takut

"Terima kasih kalian sudah menyelematkan aku, jika tak ada kalian aku akan mati," jawab petugas tersebut, Raka dan Radinka mengangguk

Raka menyambungkan komunikasinya pada seluruh prajurit Garuda Pemula, "Dimanapun kalian, kalian yang sedang santai tolong ke ruang administrasi sekarang!" Namun tidak ada jawaban

Beberapa menit kemudian, "Ay kak maaf lama," ujar salah prajurit Garuda Pemula

"Satu korban, bawa keluar yaa," jawab Radinka, kedua prajurit itu mengangguk

Raka dan Radinka masuk lebih dalam ke rumah sakit itu, semakin lama suasana rumah sakit itu semakin mencekam. Raka dan Radinka menyiapkan senjata mereka.

Mereka melihat satu pintu yang tertutup, dengan cepat Raka menendang pintu tersebut dengan kakinya. Mereka berdua melihat zombie yang sedang menggit tangan dan kaki pasien itu. Sudah terlambat untuk diselamatkan, pasien tersebut juga sudah kejang-kejang dan bersiap berubah menjadi zombie.

Dor! Dor!

Dor! Dor!

Raka menembak zombie dan manusia yang akan berubah menjadi zombie tersebut.

"Lebih baik manusia itu mati dari pada zombie," ujar Raka, sedangkan Radinka masih diam di tempat

"Lo harus terbiasa melihat ini sekarang Rad. Lo kuat Rad. lo kuat," Raka mencium kening Radinka, Radinka masih tetap berdiam diri di tempat

Raka menarik tangan Radinka pergi dari ruangan tersebut, tak baik Radinka melihat seperti itu terus. Sampai saat ini, mentalnya masih belum terlalu kuat, Raka tau itu.

Mereka masih berlari terus ke dalam, menyelamatkan yang masih tersisa. Radinka ikut berlari bersama Raka, namun dia belum mengeluarkan suaranya.

Mereka lebih tepatnya Raka mendobrak pintu kamar perawatan itu, mereka melihat zombie itu berada di dekat pintu kamar perawatan.

Dor!
Radinka menembak zombie yang hampir mendekatinya dan Raka.

"Ayoo cepet kita cari tempat lain lagi, yang lain butuh diselamatin," ujar Radinka, lalu mereka berdua terus berlari ke dalam

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang