"Prajurit garuda muda Raka dan Radinka izin memeriksa rumah."
"Diizinkan."
"Kak boleh kami berdua ikut?" tanya salah satu prajurit garuda pemula putra
"Silahkan, setidaknya kami tidak berdua." Radinka tersenyum tipis
Radinka memunculkan scanner hologram, dan melihat nama dari kedua prajurit tersebut.
Nama : Aditya Firmansyah
Satuan : Pasukan Garuda pPemulaNama : Napuja Reinata
Satuan : Pasukan Garuda PemulaRadinka pun tersenyum. Mereka berempat memasuki rumah tersebut, lalu memarkirkan motor mereka. Radinka melihat jejak kaki berwarna merah, dan dia sangat yakin itu adalah jejak zombie.
Raka menyiapkan senjatanya, "Selalu stay dibelakang gue Rad!" Radinka pun mengangguk
Mereka mulai masuk ke dalam rumah dengan keadaan senjata di genggam mereka erat-erat. Keadaan rumah tersebut berantakan, sangat berantakan. Rumah tersebut gelap gulita.
"Gelap banget anjiiir," ujar Radinka melihat keadaan sekitarnya
"Apa kita gak nyalain senter kak?" tanya seorang prajurit garuda pemula yang bernama Napuja
"Kalo kita nyalain senter, mereka malah nyamperin. Napuja," jawab Radinka memutar bola matanya malas
Mereka pun memeriksa ruangan sekitar, jantung Radinka sudah berdetak degan kencang. Dengan keadaan gelap seperti ini, mereka bisa saja muncul dari mana saja.
"Penglihatan inframerah aktifin," ujar Raka memerintah ketiga prajurit yang sedang bersamanya itu, dengan segera ketiga prajurit itu mengaktifkan penglihatan inframerah mereka
Raka mengaktifkan fitur pendengaran tajamnya, dia harus bisa menemukan zombie itu dengan cepat.
"Rrrgggg." Suara erangan terdengar dari kedua telinganya
Dari mana asal suaranya. Batin Raka bersiap menembak apa yang akan ia temukan itu
Radinka dan kedua prajurit lainnya mengikuti di belakang Raka. Mereka juga menyiapkan senjata mereka.
"Waspada gengs, gue ngedenger erangan," ujar Raka pada rekan-rekannya
Raka melihat pintu yang terbuka, dia meyakini bahwa ruangan tersebut adalah kamar tidur. Raka melihat dua zombie berada di kamar tersebut, Raka duga dua zombi tersebut akan keluar kamar.
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Dua tembakan refleks dari Radinka, sedangkan Raka memang sudah sedari tadi siap untuk menembak.
Salah satu zombie mengacungkan tangan kanannya, namun dengan cepat Raka menarik kembali pelatuknya dan menembaknya lagi, satu kali.
Dengan segera mereka keluar dari kamar tidur itu, kecuali Radinka dan Raka yang masih berada dalam kamar tersebut. Radinka memandangi wajah zombie tersebut yang perlahan mulai rusak. "Keluar kuy."
"Bentar." Radinka mulai mengikuti Raka keluar dari kamar tidur tersebut
Mereka pun memeriksa keadaan sekitar, namun pandangan Radinka jatuh pada sebuah figura foto keluarga.
Ini cowo yang zombie tadi, berarti dia adalah kepala keluarga. Masih ada ibu dan anak ini. Batin Radinka sambil terus berfikir, lalu seketika matanya membulat
"Kita harus periksa lantai dua!" teriak Radinka kepada rekan-rekannya, dia pun berlari menuju lantai dua dan kemudian disusul oleh rekan-rekannya
"Radin! Tunggu! Gue yang di depan!" teriak Raka mengejar Radinka, namun Radinka tak mau berhenti daj terus berlari mengikuti jejak darah yang dia temukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit! [END]
Science Fiction─────── Part 1 - Tomorrow Never Dies Part 2 - Legends Never Die ─────── Menyerahkah kamu? Menyerahkah kamu pada situasi ini? Masa yang kian berubah Masa yang terus berkembang Kian canggih akan teknologi Yang mungkin akan menjadi penghancur Ayah. Ib...