[43] : Plan

77 5 2
                                    

Radinka memegang dagu Vlara, "Sorry gue udah sembuh," bisiknya

Radinka kembali ketempat duduknya, dan Vlara masih shock dengan kata-kata Radinka yang terkesan dingin dan menyeramkan.

Saat Radinka sudah kembali duduk di tempatnya, dia melihat ke arah depan, matanya bertemu dengan mata elang Raka. Raka mengunci pandangan Radinka, membuat Radinka serasa terhipnotis. Dan Raka pun tersenyum manis pada Radinka.

Gue butuh oksigen. Batin Radinka

🔫🔫🔫


Seorang perempuan sedang bercermin, dengan pakaian kaos putih, celana adidas panjang berwarna hitam. Dalam beberapa menit dia pun memakai jaket hodienya. Tak lupa sarung tangan hitamnya pun ia pakai.

Setelah selesai memakai sarung tangannya, dia pun memakai sandal gunung hitamnya. Malam ini dia dan teman-temannya benar-benar akan melaksanakan rencana yang tadi mereka susun itu.

Flashback On

Mereka baru saja selesai latihan dengan satuan mereka masing-masing. Kini dengan hari yang mulai sore ini, mereka akan menyusun rencana.

"Jadi apa yang bakal kita lakuin buat mengetahui kebeneran drone itu?" tanya Abbyan menatap serius teman-temannya

"Hari ini kan kita semua yang beda satuan piket di luar semua, kita bisa dapetin drone itu dari beberapa sisi juga kaan?" tanya Raka dengan senyum miringnya

"Karena menurut informasi drone yang ditemuin Paslangda itu bergerak tanpa hambatan. Gue pikir itu dikendaliin oleh program komputer," lanjut Radinka

"Untuk membuktikan itu drone kawan atau lawan kita harus bisa jatuhin drone itu dulu." Raka menatap mantap teman-temannya

"Jadi gue minta, kalo salah satu dari kalian liat tembak okee. Dengan itu kita bisa bongkar besok." Radinka menatap teman-temannya

"Kalo yang nemuin drone itu banyak dari kita gimana?" tanya Risa menaikan alisnya

"Gapapa, sebanyak-banyaknya," jawab Raka sambil mengangguk-angguk

"Ada yang ditanyain?" tanya Radinka menatap teman-temannya satu persatu, lalu serempak teman-temannya menggeleng

Flashback Off

"Kuy aah ke markas," ujar Chintya, lalu disusul teman-temannya

Saat Radinka membuka pintu kamar asramanya, dia melihat selembar kertas, dia pun mengambilnya, lalu membacanya.

KALIAN TAK AKAN PERNAH MENANG:)
JADI JANGANLAH BERMIMPI YAA:v

"Apa-apaan lagi inii?!" kesal Radinka sambil meremas kertas itu, mengapa sekarang surat-surat dikirim kepadanya

"Kenapa Din?" tanya Nindia, Chintya dan Nadine bersamaan

"Gue dapet surat lagi, tapi ini bukan peringatan," jawab Radinka memperlihatkan surat tersebut pada teman-temannya

"Wah ngajak ribut niih," kesal Nadine mengepalkan tangan kanannya

"Lo harus kasih tau ke yang lain Rad," kata Nindia memberi saran

Radinka pun mengangguk, "Iya nanti gue kasih tau yang lainnya."

"Yaudahlah yuu kita ke markas." Radinka pun berjalan di depan teman-temannya

🔫🔫🔫

"Bisa denger suara gue semuanya?" tanya Raka pada perekam eye one miliknya

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang