[62] : Back Home

74 5 0
                                    

Saat mereka kembali menaiki helikopternya, mata Arvin tak sengaja bertatapan dengan prajurit putri yang berbincang dengan Raka tadi. Tatapan Arvin sendu, seolah mengatakan bahwa dia terpaksa. Arvin dan yang lainnya pun kembali masuk ke dalam helikopter.

Fisik dan jiwa para para remaja yang dipaksa menjadi prajurit muda Dangerious Fire benar-benar terguncang, beberapa jam kebelakang, mereka telah menyerang dan berperang melawan saudara mereka sendiri, mereka telah berperang melawan negara mereka sendiri.

Dan kini, bertambahlah sandraan warga NKRI di tangan Dangerious Fire. Para prajurit muda Dangerious Fire kini berada di kamar mereka masing-masing. Sedari tadi, Arvin tak pernah berhenti memperhatikan tangannya semdiri. Tangan inilah yang tadi mengenggam senjata yang menyerang TNI.

Arvin merasa takut, dia takut jika yang dia serang tadi adalah adiknya sendiri. Para TNI memakai seragam dan penutup wajah berwarna gelap. Arvin sama sekali tak dapat melihat adiknya.

Mata Arvin bergerak ke arah sekitar, teman-temannya pun sama sepertinya. Perasaan mereka pun terguncang. Apalagi Acacia, pasalnya ayahnya pun berada pada jajaran prajurit TNI Angkatan Darat.




Hari-hari berikutnya, semangat Arvin kembali bangkit. Dia mengambil beberapa pelacak milik dangerious fire. Dan mengontrolnya untuk mencari dimana asrama para prajurit tentara remaja NKRI. Dia bertekad untuk menghubungi adiknya lewat temannya. Prajurit putri yang bersama adiknya itu.

Hari demi hari dia mengintai kehidupan sang adik, dan kini Arvin mengetahui nama prajurit putri yang sering bersama adik. Namanya Radinka. Sesuatu hal yang sangat membuat Arvin senang adalah sangat mengetahui bahwa sang adik adalah seorang Ketua Pasukan Garuda Muda TNI Angkatan Darat Remaja.

Namun ada hal yang sangat-sangat membuat Arvin sesalkan dan tak sempat dia tahan. Penyebaran virus yang dapat membuat manusia bermutasi atau berevolusi. Hal yang membuat perasaan arvin tak enak beberapa waktu itu menjadi kenyataan.

Cairan yang beberapa waktu lalu dibuat di Secret Lab Dangerious Fire ternyata betul-betul cairan yang berbahaya dan mematikan. Kini cairan itu disebar di beberapa daerah di Indonesia, disebar melalui minuman, makanan, dan gas udara yang dapat hirup.





Arvin mencoba berani mengirim surat kepada Radinka, dan mengirimkannya lewat robot kecil.

Sampaikan ke Raka, gue baik-baik aja.

-A.M

Lalu hari-hari berikutnya dia membantu membunuh para zombie bersama teman-temannya. Seragam tempurnya pun dia pakai dam tentu saja lambang DF yang ada pada seragam tempur itu dia copot dengan paksa.

Untuk tak dapat terlacak keberadaannya Arvin dan teman-temannya mengandalkan Sara untuk menonaktifkan chip itu untuk beberapa saat.

Ketika menembakki zombie, Arvin berdiri di samping Radinka, "Gimana lo udah kasih tau Raka, kalo gue baik-baik aja?" tanya Arvin, Arvin sadar kalo perempuan di sampingnya ini terkejut akan kehadirannya

"Kakak, Kak Arvin?" Radinka langsung bertanya to the point pada Arvin

"Lo jagain Raka yaa Radin, Raka sayang banget sama lo," kata Arvin tanpa menjawab pertanyaan Radinka

"Bilangin ke Raka, bentar lagi yaa, tungguin aja," lanjut Arvin penuh teka teki

Arvin tahu banyak hal yang akan Radinka tanyakan padanya, tapi waktunya sudah habis. Dia langsung saja meninggalkan Radinka.

Hari berikut Arvin kembali mengirim surat lewat robot kecil, dia mengirimkan surat itu ke kelas Arvin.

Raka gue baik-baik aja:)

Bangkit! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang