42- selalu ada

1.2K 72 0
                                    

HAPPY READING
----

Setelah berjalan-jalan disekitar rumah sakit, aku dan kak chanyeol kembali kekamar rawatku. Aku benar-benar beruntung karna selalu ada Dia yang Setia menjenguk diriku. Terhitung sudah 2 minggu setelah ia mengajakku berkeliling rumah sakit menghilangkan kebosananku dan terhitung sejak hari itu aku dan chanyeol semakin dekat. Setiap hari ia selalu datang menjenguk diriku walaupun hanya sekedar menayakan kabarku, bagaimana terapiku dan menghilangkan kebosananku. Aku merasa nyaman berada disamping nya, berada disampingnya membuatku merasa bahwa bahagia itu adalah hal yang paling sederhana namun kadang kala menjadi sedikit rumit. Misalnya saja jika bahagiamu bukan dengan orang yang kau harapkan berada disampingmu maka bahagia itu akan terasa rumit namun jika kau bersama dengan orang yang kau harapkan dapat dipastikan bahwa bahagia itu tampak sangat sederhana. Sama halnya denganku, awalnya aku hanya mengharapkan suho ada disampingku, menemaniku dan membuatku tertawa namun kenyataannya justru orang lainlah yang selalu ada namun sekarang aku merasa Tuhan punya rencana Indah dibalik penantianku yang sia-sia. Ia mengirimkan seorang Malaikat berwajah menyebalkan namun menggemaskan padaku membuat hidupku selama ini jauh lebih berwarna dengan celotehan tidak jelas darinya. Dan aku suka.

Hari ini adalah hari kepulanganku setelah berada dirumah sakit kurang lebih 1 setengah Bulan. Dan coba tebak, apa yang membuatku bahagia saat ini selain kedatangan keluarga dan teman-temanku. Yup, aku sudah bisa berjalan lagi meskipun masih seperti anak balita yang baru belajar berjalan. Maka dari itu, mama dan papa sepakat agar aku memakai kursi roda dahulu, agak berlebihan memang tapi aku tau itu adalah bukti dari rasa sayang mereka padaku.

Aku tersenyum sumringah menatap satu per satu orang yang ada dikamar ini. Dan saat mataku betemu pandang dengan suho ada rasa nyeri yang sedikit mengganjal dalam hatiku melihat ia tersenyum lembut padaku seraya berjalan mendekat kearahku yang sedang duduk di pinggir kasur rumah sakit. Senyuman itu, senyuman yang selama ini aku rindukan namun sayangnya tidak lagi semenarik dulu.

"Akhirnya caca sembuh juga ya." ucapnya dengan senyum simpul menghiasi bibirnya. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil. Ingin sekali aku mencaci dan memakinya menanyakan keberadaannya selama ini disaat aku benar-benar membutuhkannya. Namun kuurungkan, siapa aku?  Hingga aku merasa berhak diberi perhatian khusus olehnya aku hanyalah sahabat masa kecilnya, princess yang selalu ia jaga dan aku harus menyadari itu cepat atau lambat.

Aku berusaha sekuat tenaga agar aku tampak baik-baik saja didepannya dan tetap menjadi caca yang ia kenal. "Gimana persiapan ujian nasionalnya kak? Kakak udah nyari-nyari tempat bimbel buat nanti belum? ... Yah walaupun aku tau sih kakak walaupun nggak bimbel tetap aja pinter. Iya nggak." ucapku dengan seorang mungkin. Ia hanya terkekeh mendengar celotehan panjangku dengan mengusap-usap rambutku seperti biasanya. Sakit.

Selama suho bercerita aku sama sekali tak mendengarkan apa yang ia katakan. Aku tenggelam dalam pikiranku, memikirkan pria yang akhir-akhir ini mengisi hari-hariku. Chanyeol, pria itu tidak terlihat dan sungguh aku merindukan pria itu sangat. Aku telah menelusuri semua sudut ruangan serba putih ini namun nihil pria itu tak ada dimanapun.

*******

Sebenarnya, aku sangat ingin menanyakan keberadaan kak chanyeol saat ini. Namun, aku lebih memilih memendam semuanya dalam hati. Mungkin ia sibuk. Saat sampai dirumah aku dikejutkan dengan sosok yang aku rindukan tengah berdiri besama para squadnya dengan membawa balon bertuliskan selamat datang. Aku tak bisa untuk tidak menarik garis dibibirku, ini sungguh manis.

Setelah acara penyambutan yang sangat manis menurutku, suasana rumahku sangat ramai dengan canda tawa teman-temanku dan tentu saja squad kak suho. Saat ini aku sedang duduk di sofa di ruang tamuku dengan ditemani kak chan yang sibuk dengan ponselnya. Entah sibuk melakukan apa, aku memilih untuk memakan cemilan yang ada di pangkuanku.

Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang