Sweet(2) - Nineteen

2.1K 119 2
                                    

HAPPY READING
-------------------

"Yah. Ice creamnya udah cair kak. Hahah kelamaan baper-baperan kita. " gerutu lisa saat melihat ice cream yang di berikan oleh suho mencair.

"Kamu sih nangis mulu jadinya kan nggak kemakan tuh. Tenang aja nanti aku gantiin deh ice creamnya. "

Mereka berbincang cukup lama dengan suasana romantis yang menemani mereka. Waktu menujukkan pukul 10 malam. Namun, mereka masih asyik dalam obrolan- obrolan yang sama sekali tidak berfaedah. Gelak tawa keduanya menghiasi Taman yang menjadi tempat mereka menyelesaikan kesalahpahaman yang bisa dibilang hal kecil namun menjadi sebuah drama. Ya wajar saja, lisa gadis tomboy tapi bisa berubah manja dan super sensitif jika bersama dengan suho.

Mereka tak henti-hentinya tertawa saat mengarah pada pembicaraan yang lucu. Hingga mereka sama-sama menatap langit dalam diam. Bintang yang berkelap-kelip menarik perhatian dua orang yang sedang di selimuti kebahagiaan-kebahagiaan kecil namun cukup berarti. Semenariknya kerlap-kerlip Bintang dilangit malam tetap saja mata pemuda itu terpaku pada sosok gadis yang begitu ia kagumi. Susunan wajahnya tertata rapi tanpa celah sedikitpun. Menatapnya sedekat ini terasa begitu menenangkan. Hanya itu yang ia pikirkan saat ini. Hingga mereka hanyut kembali pada Bintang dilangit. Hembusan angin dan cahaya Bintang membuat malam ini begitu sempurna.

"Kedalam yuk. Udah malem nggak baik lama-lama diluar. Walaupun menyenangkan lama-lama karna kamu bersama dengan orang tampan seperti ku. " ucap suho tanpa menatap lawan bicaranya itu dengan senyum yang terangkat. Namun, dibalas tatapan tajam dari lisa.

"Siapa yang mengatakan kau tampan? Cih, percaya diri sekali anda tuan suho kim. " ujar lisa dengan decakan kesal. Suho hanya terkekeh mendengar kalimat mengejek dari lisa.

"Iya-iya aku ini tampan sudah tidak usah dipikirkan euh! " suho mentap lisa kemudian menarik hidungnya. Kebiasaan yang masih saja belum hilang.

"Ishh sakit tau nggak sih. Rese! " ucap lisa dengan menepis tangan suho yang masih menarik hidungnya dengan gemas. Tanpa peduli pada lisa yang masih kesal padanya ia beranjak dari duduknya kemudian berlalu meninggalkan lisa.

"Apa kau akan tetap disitu cica? " teriak suho saat berjalan beberapa langkah. Lisa hanya berdecak kemudian melangkah menghampiri suho yang berjalan didepan tak jauh darinya.

Lisa mengikuti setiap langkah dari suho yang terus menatap punggung pria dihadapan nya. Hingga pria itu menghentikan langkahnya membuat kepala lisa terbentur pada punggung pria itu. Ia hanya meringis kesakitan memegang kepalanya yang terbentur sedangkan sang penyebab hanya terkekeh kecil melihatnya.

"Kalau ngerem bilang-bilang dong! Sakit nih. " ujar lisa dengan nada kesal yang masih mengusap kepalanya. Suho yang melihat wajah kesal lisa mensejajarkan tinggi nya membuat jarak yang begitu dekat hingga bisa merasakan deru nafas masing-masing. Jarak keduanya membuat lisa hanya mampu menelan salivanya seraya menatap pria dihadapannya. Sepersekian detik pandangan mereka bertemu kemudian suho memajukan wajah nya semakin dekat dan.....




































































"Aww. " suho menjitak dahi lisa yang berhasil membuat lisa meringis membuat suho tertawa puas. Hampir saja jantung lisa meledak karna jarak mereka tadi tapi ia sedikit lega karna pikirannya yang sudah melayang menembus lautan hanya perkiraannya saja. Suho hanya ingin mengerjainya. Namun, ia semakin kesal karna rasa sakit yang tadi belum hilang ditambah suho yang menjitak nya tadi.

Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang