.. HAPPY READING..
Sepanjang kami duduk bersama dimeja makan, Chanyeol tidak lagi membuka suara. Dia lebih fokus memakan makanannya dan mau tak mau aku harus ikut terdiam. Aku masih kepikiran dengan apa yang akan Chanyeol katakan tadi.
'Bisa mati penasaran aku lama-lama'
Karna aku tiba-tiba tidak mood untuk makan lagi, mau tak mau aku membawa makanan ku ke wastafel untuk aku buang. Tapi, sebelum aku mencapai wastafel suara Chanyeol menginterupsi ku.
"Kenapa makanannya nggak abis?" Aku hanya diam. Ingin rasanya langsung melongos menuju wastafel tapi itu adalah hal yang kurang sopan.
"Duduk lagi yuk makan. Nanti maag kamu kambuh." Dengan sangat terpaksa aku harus duduk. Benar juga, aku punya riwayat maag meski jarang muncul tapi sekalinya muncul aku bisa dirawat berhari-hari di RS, sangat menakutkan.
Chanyeol mengambil alih piringku, piring nya sudah tandas ternyata.
"Kenapa tidak dihabiskan?" Tanya Chanyeol setelah menyuapkan sesuap nasi dan lauk untukku.
"Kamu bikin aku takut." Chanyeol mengernyit lalu sesaat kemudian dia menghela nafas pelan.
"Masalah aku yang mau ngomong sesuatu sama kamu?" Aku hanya mengangguk. Dia lagi-lagi menyuapkan makanan ke mulutku dan tanpa sadar nasi yang tadinya masih banyak kini tinggal beberapa suap.
"Aku tuh cuma mau ngomong hal biasa kok. Tenang aja." Dia tiba-tiba tersenyum lembut kearahku seraya masih membantuku memakan makanan ku.
"Makanya, makan yang cepa biar nggak penasaran." Aku hanya mengangguk sambil terus mengunyah dan simsalabim nasi dan lauk telah habis.
Hebat
"Aku cuci piring dulu kalau gitu, trus kita ngobrol." Makin sayang aku tuh sama dia. Bukannya aku malas atau gimana ya, ini tuh bentuk permintaan maaf Chanyeol melalui tindakan. Dia tuh bakalan ngelakuin hal baik gitu setelah buat salah meskipun dia itu nggak benar-benar bersalah dalam artian hal yang besar tapi karna ini menyangkut aku, maka dari itu dia akan lebih perhatian.
Sebaik itu dia sama aku. Aku pun menurut dan segera melangkah ke arah ruang santai. Aku sibuk menggonta-ganti channel TV entah pergantian keberapa Chanyeol pun duduk di sampingku. Aku yang merasakan kehadirannya bergeser serikiyagar ia dapat duduk di sampingku.
"Jadi?" Aku begitu penasaran jadi tanpa perlu berbasa-basi lagi menanyakan apa yang sebenarnya akan dia katakan tadi.
"Serius banget sih? Gimana kalau aku cuma bercanda tadi?" Aku menatap dia datar. Lalu ia menghela nafas pelan seraya menangkup kedua sisi wajahku agar melihat kearahnya sepenuhnya.
"Tarik nafas lalu buang" aku mengikuti instruksi dari dia, melakukan itu beberapa saat. Setelha itu Chanyeol membawa kepalaku bersandar di dada nya.
"Dia yang namanya belum bisa kamu sebutkan, akan datang ke Paris untuk bertemu dengan kamu." Aku kaget. Aku ingin bangkit dari sandaranku tapi dia menahanku agar tetap bersandar padanya. Bahkan menengadah ke arahnya saja aku tidak bisa. Dia benar-benar menggunakan tenaganya kali ini.
"RAMBO! LEPASIN!" Dia kekeh tangannya masih mendekap aku kuat hingga aku rasakan elusan pelan di kepala dengan gumaman lirih dari nya.
"Aku cemburu. Aku marah. Aku khawatir. Aku takut. Aku takut rain.. aku takut kamu akan kembali dengannya, kamu akan goyah saat menatapnya. Aku takut. Aku tidak meragukan perasaan mu tapi aku hanya ragu tidak bisa menerima kenyataan jika dia akan menumbuhkan bunga yang sudah layu di hatimu. Aku takut." Suaranya lirih, seperti bisikan tanpa tenaga. Aku bisa merasakan keputusasaan nya. Dia sama seperti ku, sama tidak senangnya lalu untuk apa dia dengan santainya mengatakan hal ini. Seolah-olah itu bukan masalah untuk kita berdua.
"Aku takut, khawatir dan berbagai pikiran negatif lainnya. Tapi, aku adalah petarung dan aku akan menaruhkan segala perasaan aku untuk buat kamu tetap disisiku. Bahkan saat kamu tidak ingin bertahan aku akan tetap memaksa."
"Tapi, dia juga sahabat aku. Kita sedekat itu dulu, dan aku sadar kalian pernah punya hubungan. Tapi, sekarang kamu menaruh hatimu padaku maka dari itu aku bisa sedikit percaya diri untuk memberi kalian ruang untuk bertemu."
"Chanyeol..."
"Dengar Lisa. Cerita kalian sudah aku simpan sebagai cerita yang tidak akan aku buka lagi bukunya. Aku selama beberapa tahun ini mencoba merakit cerita baru untuk kamu. Dan aku tidak ingin itu sia-sia."
"Jadi, aku mohon apapun yang terjadi tetaplah denganku. Aku ingin hatimu seutuhnya tanpa ada rasa sesal atau rasa kesal karna masa lalu dengan si dia lagi. Agar aku bisa dengan percaya diri mengatakan pada orang-orang bahwa aku bukan pengganti ataupun selingan atau.....
"CHANYEOL!" Akhirnya Chanyeol terdiam. Aku menarik nafas panjang sebelum melanjutkan ucapanku.
"Kamu bukan selingan, pengganti ataupun penghibur dan segala macamnya. Kamu laki-laki yang aku cintai. Kamu harus yakin. Perasaanku padanya itu sudah hilang. Aku hanya merasa masih belum bisa memaafkan kejahatannya padaku. Bukan perasaan menyesalkan kejadian di masa lalu. Bukan, Chan. Aku murni masih merasa sakit hati diperlakukan seperti itu. Aku nggak ada rasa sama dia meskipun dia hadir lagi dalam hidupku."
Aku dan Chanyeol masih saling berpandangan satu sama lain. Aku merasa bahwa sekarang Chanyeol menatap ku penuh dengan binar kebahagiaan. Akhirnya dia mengungkapkan ketakutan nya selama ini. Ternyata dia masih khawatir dengan perasaan ku. Tapi itu hal wajar dikarenakan aku yang selama ini selalu menghindari topik tentang dia.
"Makasih." Aku tersenyum kearahnya, rasanya hubungan kami semakin lengket saja. Bukannya saling mementingkan ego masing-masing.
"Aku akan ketemu sama dia. Aku akan menyelesaikan semuanya saat dia datang ke Paris nanti." Chanyeol tertegun, aku tau ini akan membuat nya sedikit kaget. Tapi, aku hanya ingin membuktikan kepada Chanyeol betapa dia telah merubah ku sedemikian rupa, betapa dia telah mengisi relung hatiku dan betapa dia telah membuang bunga layu dihatinu dan menggantinya dengan bunga yang baru.
"Kamu nggak masalah?" Aku mengangguk yakin seraya kembali menenggelamkan wajahku di dada nya.
Tak ada lagi percakapan selanjutnya diantara kami. Hanya ada hening, bukan karna kami masih dalam kekesalan atau segala macam. Hanya saja kami sedang menikmati keheningan diantara kita berdua. Biar hati yang saling bersahutan.
"Dia nelfon aku, minta izin ketemu kamu. Aku belum mengiyakan ataupun menolak. Tapi, karna kamu sudah yakin, aku akan menelfonnya ketika ke bandara besok." Aku hanya berdehem sebagai jawaban 'iya'
💤💤
7.30
'Aku ke bandara sendiri. Aku nggak mau ngelihat kamu saat aku pergi. Takut nggak yakin mau ninggalin kamu buat balik ke Indonesia. Tunggu aku ya..'
Aku tersenyum melihat sticky note yang Chanyeol tempel di meja makan di samping sepiring nasi goreng udang dan jus alpukat.
"Manis sekali dia."
Rambo ❤️ :
Aku udah mau berangkat. Hati-hati My rain.Me :
Hati-hati juga Rambo.Ting nong
Aku menghentikan kunyahanku saat mendengar suara bel berbunyi. Siapa kira-kira yang datang se-pagi ini?
TBC..
Hola...
Aku balik lagi nih ada yang penasaran nggak dengan hubungan Suho dan Lisa dulu? Atau sama Exotic lainnya?Enjoyyyy
#FutureCY
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikelilingi 9 cogant
FanfictionKisahku tak akan lengkap tanpa pertemuan kita. Pertemuanku dengan 9 pria tampan yang memperlakukan aku yang bukan siapa-siapa bagaikan seorang Putri. Cinta, dendam, serta patah hati aku bersyukur melewatinya bersama kalian. Pria-pria tampanku DSC S1...