47-Between them

805 41 4
                                    

.. HAPPY READING..

Drrt drrt

Lisa melirik ponsel baekhyun sekilas kemudian kembali melanjutkan memejamkan matanya. Mungkin lelah kini menggelayuti raganya serta bayinya setelah ber-drama ria.

"Halo"

"Lo dimana?"

"Di jalan."

"Lisa mana?"

"Lagi tidur disamping gue nih." Balas baekhyun seraya melirik lisa yang tengah menuju alam mimpi.

Suara helaan nafas di seberang sana terdengar sangat jelas. Setelah mengatakan tujuannya, si penelpon mematikan sambungannya. Baekhyun menatap wajah terlelap lisa sekilas lalu menarik nafas panjang.

"Dasar bego!" umpat baekhyun pelan. Sepertinya akan ada sesuatu yang besar akan terjadi.

Setelah menempuh perjalanan hampir sejam karna macet yang melanda, akhirnya baekhyun menghentikan mesin mobilnya di sebuah mansion cukup megah berwarna gading. Sengaja memang baekhyun membawa lisa pulang karna percuma saja mereka kembali ke sekolah saat jam sudah menunjukkan 11.00 bisa-bisa mereka berdua hanya akan mendapatkan hukuman sepa jang jam pelajaran.

"Lis, udah sampai nih." lisa menggeliat dalam tidurnya, posisinya benar-benar nyaman matanya terasa berat untuk melihat dunia saat ini. Mungkin mimpi dalam tidurnya jauh lebih Indah dari kenyataan.

"Lisa. Woyyy!" lisa dengan gestur ogah-ogahan membuka sedikit demi sedikit matanya, menengok ke segala arah yang pasti bukan ke wajah baekhyun.

"Kok nggak di sekolah?" gumam lisa pelan yang masih bisa terdengar oleh baekhyun. Baekhyun hanya memutar mata malas, sekolah di jam segini itu cari mati. Dumalnya dalam hati.

"Ini udah jam 11.00 lisa, bisa-bisa bukan ilmu yang kita dapat tapi hukuman sepanjang jalan kenangan."

"Kakak ngelawak?" tanya lisa acuh dan beranjak melepaskan seatbelt yang mengekangnya. Tak lama suara pintu mobil terdengar

BLAM

"Pelan-pelan elah!" gerutu baekhyun seraya menyusul lisa yang sudah melesak masuk ke dalam mansion tersebut yang tak lain adalah kediamannya.

Lisa yang masih setengah sadar, kembali menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Rasanya ia hanya butuh untuk tidur berkualitas saat ini, sedangkan baekhyun memilih untuk mencari cemilan atau apapun yang bisa dimakan. Dasar tidak tau malu.

**

Bungkus makanan berserakan di atas meja serta remahan keripik menghiasi karpet berbulu pada ruang keluarga tersebut, sedangkan disana ada dua jenis manusia berbeda kelamin sedang melakukan aktifitas mereka masing-masing, yang satu memainkan ponselnya seraya memakan cemilan dan yang satunya masih sibuk pada mimpi indahnya.

"Yuhui!" suara berisik dari arah pintu utama tidak membuat dua manusia yang sedang bermalas-malasan ria terganggu.

Tidak mendapat tanggapan, sang pembuat gaduh menendang betis baekhyun pelan namun dampaknya membuat baektsedikit meringis.

"Sakit. Bego! " gerutu baekhyun kemudian membenahi posisi duduknya. Sedangkan yang berbuat hanya mengangkat bahu acuh seolah-olah tidak melakukan apapun.
Lama sama-sama terdiam, baekhyun melirik orang yang tadi menendang nya dengan tatapan heran. Sebuah piring yang isinya nasi beserta berbagai macam lauk pauk telah menghiasi piring tersebut.

"Kok lo ada disini? Inikan masih ada sejam bel pulang?" orang tersebut menghentikan acara makannya, menatap sang pemberi pertanyaan sejenak.

"Gue bolos. Males pelajarannya pak seungmin." Ada-ada saja memang, padahal pak seungmin kan baik hanya saja selalu menjadi menyebalkan saat sudah mengajar. Sering menunjuk siapapun dan yanh tidak bisa melakukan apa yang ia minta akan disuruh menulis permintaan maaf satu buku. Gila memang.

Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang