..Happy Reading..
"Setidaknya menunggumu itu bagaikan pelangi Indah nya sesaat selebihnya Rindu"
Keramaian kota tidak membuat lautan manusia menghentikan langkah mereka menuju tempat tujuan mereka masing-masing. Sama halnya denganku yang menjadi satu dari ratusan lautan manusia tersebut yang tengah menghiasi jalan sepanjang trotoar untuk melakukan aktivitas di pagi hari hingga menjelang malam hari. Inilah aktivitasku semenjak menempuh pendidikanku di jenjang perkuliahan. Suasana berbeda dan orang-orang yang berbeda pula, kadang aku merindukan Negara asalku yang keramaiannya mungkin tidak akan separah saat ini paling tidak hanya kemacetan transportasi besi yang memonopoli.
Udara pagi ini sangat segar meski cuacanya sedikit bersalju tapi aku menikmatinya setelah tinggal kurang lebih selama 3 tahun di negeri orang, membuatku menjadi terbiasa. Sangat nyaman rasanya menghitup udara pagi meski tubuh sedikit menggigil, saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju salah satu universitas tertua dan populer di negara ini sebagai tempatku mengais ilmu di jenjang yang baru tentunya. Apartemen yang aku tinggali sedikit jauh dari kampus yang aku tempati sehingga aku harus menjadi satu dari sekian manusia yang berbondong-bondong menjadi penumpang kereta agar bisa sampai di tempat tujuan. Aku bisa saja mengendarai kendaraan mewah seperti mobil jika aku mau, karna aku lebih dari mampu untuk membeli sebuah mobil porsche sekalipun, tapi aku hanya ingin merasakan bagaimana menjadi orang biasa saja, dalam artian hidup sederhana meskipun aku tinggal disebuah apartemen mewah.
Terkadang jika tidak sempat menaiki kereta, aku biasanya berangkat menggunakan bus. Hidupku serba dinamis sma halnya saat sampai di stasiun hanya perlu check-in dan setelah itu menunggu beberapa menit hingga kereta datang dan berangkat. Setelah menunggu beberapa menit, aku segera memasuki kereta dan duduk di salah satu kursi yang telah tersedia.
Sudah 3 tahun dan itu terasa waktu yang singkat, padahal aku berpikir bahwa baru saja merasakan bagaimana masa SMA dulu dimana aku harus bertindak bodoh dan berakhir menjadi bahan perbincangan. Aku tersenyum samar saat mengingat masa-masa itu, rasanya menyenangkan meskipun aku juga menyukai hidupku yang sekarang karna semuanya tampak biasa saja .
Ah!
Aku hampir lupa, hari ini aku ada janji temu dengan para pria-pria kurang kerjaan di sebuah cafe tak jauh dari kampusku berada. Sengaja memang karna aku tau mereka cukup sibuk, berhubung aku hanya punya satu mata kuliah jadi kemungkinan aku bisa cepat bergabung dengan pria-pria kurang kerjaan itu.
Sekitar 15 menit aku berada di kereta dan akhirnya aku sampai di stasiun berikutnya. Aku segera beranjak dari tempatku duduk untuk segera keluar dari kereta. Aku menghembuskan nafas tenang saat aku kini tengah berdiri memandangi bangunan kampusku setelah tadi berjalan meninggalkan stasiun yang cukup dekat.
Setelah bertemu teman-temanku, kami kemudian berjalan beriringan menuju kelas. Hingga perkuliahan berakhir dengan sangat membosankan disebabkan kami harus mengerjakan tugas dari dosen dan harus di kumpul besok. Luar biasa.
Melihat jam tanganku, yang menunjukkan 10.20, aku segera bergegas mengingat aku harus bertemu para pria-pria kurang kerjaan yang pasti sudah mati karna kebosanan yang melanda. Aku bergegas keluar kelas bahkan mengabaikan panggilan Emily dan Laurent, dalah satu teman dekatku di kampus.
Aku berjalan tergesa-gesa dan sedikit berlari memasuki sebuah cafe bernuansa klasik dengan banyak bingkai berisikan foto yang entah diambil pada tahun kapan karna foto tersebut belum berwarna seperti sekarang alias hitam putih. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru cafe hingga netraku menemukan sosok yang aku cari.
"LISA!!" ck seperti biasa panggilan cempreng itu tidak berubah sedangkan pria disampingnya masih duduk dengan wajah tenang seraya tersenyum manis, manis sekali sampai-sampai aku ingin muntah. Sok tampan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikelilingi 9 cogant
FanfictionKisahku tak akan lengkap tanpa pertemuan kita. Pertemuanku dengan 9 pria tampan yang memperlakukan aku yang bukan siapa-siapa bagaikan seorang Putri. Cinta, dendam, serta patah hati aku bersyukur melewatinya bersama kalian. Pria-pria tampanku DSC S1...