50-END

1.2K 52 22
                                    

..HAPPY READING..

Setelah chanyeol hilang dari pandangan lisa dan baekhyun, keduanya kini memilih untuk mampir di sebuah cafe untuk mengisi perut mereka.

"Suho hari ini balik kan?" Tanya baekhyun setelah pramusaji mencatat pesanan mereka. Lisa yang awalnya menatap kearah jendela beralih menatap baekhyun dengan wajah yang sangat polos.

1 detik

2 detik

3 detik...

"AKU LUPA!!" teriak lisa membuat beberapa pengunjung menatap kearah lisa, heran. Baekhyun sendiri takjub mendengar teriakan lisa untung saja baekhyun terbiasa mendengar suara teriakan.

"Balik yuk. Aku mau jemput kak suho di bandara." Setelah menormalkan keterkejutan nya, lisa kemudian memberikan barang-barang nya yang ia keluarkan dari sling bag nya.

"Suho udah ada di Mansion nya. Kita langsung kesana aja. Tapi.. kita makan dulu  gue lapar." lisa mencebik, menghempaskan bokongnya kembali ke kursi.

"Lo belum dihubungi sama suho emang?" tanya baekhyun yang matanya hanya fijus pada spageti di hadapan nya. Lisa hanya diam. Lisa saja masih heran, kenapa suho tidak menghubungi nya ya? Kenapa selalu saja kabar suho ia dengar dari para sahabat nya. Katanya pacar tapi kok berasa bukan siapa-siapa.

Setelah menghabiskan sepiring spageti dan cupcake, lisa dan baekhyun segera menuju ke kediaman suho yang ternyata disana telah ramai oleh anak-anak Exotic.

"Hellowww baekhyun disini." orang-orang yang ada di ruang keluarga kompak menengok, mencari asal dari kegaduhan suara cempreng luar biasa.

"Berisik lo baekh!" sarkas chen yang tersedak minumannya saat baekhyun berteriak.

"Selow dong." bukannya merasa bersalah baekhyun justru lebih nyolot. Gini nih kalau kurang rasa tau diri.

"Suho mana?" tanya baekhyun untuk kesekian kalinya. Kyungsoo menunjuk kearah garden room. Baekhyun juga baru sadar jika sedari tadi ia berjalan sendirian tanpa lisa yang mengekor dibelakang nya. Alih-alih bingung mencari keberadaan lisa, baekhyun memilih untuk duduk di single sofa, toh lisa udah remaja nggak mungkin hilang.

Lisa kini sedang berjalan menuju garden room, entah mengapa hatinya menuntunnya ke tempat penuh kenangan itu. Wajahnya menunduk hingga tak terasa langkahnya terhenti melihat sepasang sepatu tepat dihadapan nya. Nafasnya tercekat, ia menatap pemilik sekarang sepatu tersebut dan betapa terkejutnya saat wajah yang ada dihadapan nya tersenyum sendu padanya, hatinya menghangat rasanya ada ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan di dalam perutnya. Tak terasa air mata mengalir membasahi pipinya, ia begitu rindu.

"Maaf. Kak. " gumam lisa pelan namun setelah itu ia menutup wajahnya menahan tangis. Rasanya hangat. Rupanya suho memeluk lisa, pelukannya sangat erat seolah-olah jika ia melepaskan pelukannya lisa tak dapat menapaki bumi lagi.

"Aku kangen sama kamu lisa. Aku kangen. Maaf." bisiknya membuat lisa semakin mengencangkan tangisnya.

Cukup lama mereka dalam posisi nayaman tersebut hingga suho melepaskan pelukannya, sedikit menunduk menatap wajah yang selama ini ia rindukan.

"Jangan nangis. Wajah kamu jadi jelek." kekeh suho pelan seraya menghapus tetes air mata lisa menggunakan ibu jarinya. Pipi lisa bersemu merah, agar menghindari dari tatapan suho ia membenamkan wajahnya di dada bidang suho.

Hangat.

Hening. Kini sepasang kekasih itu tengah terdiam. Sama-sama memikirkan apa yang akan mereka ungkapan selama pertengkaran mereka beberapa waktu lalu.

Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang