Zero-Lisa

7.2K 397 14
                                    


"Gimana rasanya jika bertemu dengan 9 pangeran tampan?  Apakah itu adalah masalah atau sebuah kebahagiaan? "

****

Hari ini adalah hari terakhir MOS berlangsung,  lisa yang notabenenya adalah siswi baru dengan santainya terlambat untuk kesekian kalinya. Bukan tanpa alasan Lalisa Manabon gadis yang tomboy namun disisi lain memiliki sifat manja yang luar biasa dan terkadang membuat kedua orangtuanya pusing tujuh turunan.

Dengan santainya ia berjalan menuju lapangan tempat dimana sahabat dan siswa-siswi baru lainnya berkumpul. Sambil mengendap-endap agar tak ketahuan oleh kakak kelas yang menurutnya tidak penting. Tapi, betapa kagetnya lisa saat sedang memantau keadaan sekitar ia dikejutkan dengan benda keras yang mengenai kepalanya, apakah dia terjatuh atau menabrak sesuatu? Pikirnya kacau

"Hai.. Lo siswa baru juga ya? Kok nggak pernah liat sebelumnya ya? Oh, mungkin karna gue-" Ucapan gue kegantung, sengaja karna saat ini gue menggeser badan gue sehingga lebih mepet dengan cowok depan gue.

"Selama ini, jujur saja gue selalu datang terlambat dan diam-diam nyelinap masuk di barisan.  Makanya yah gue nggak kenal sama siswa baru lainnya. Bahkan gue ya? Nggak ngenalin wajah-wajah senior kita.  Mereka nggak becus mengerjakan tugasnya.  Karna itu,  dia bahkan nggak sadar kalau ada siswa yang terlambat hehe". ucap gue setengah berbisik pada pria rapi, bersih dan putih didepan gue yang cuman diem dari tadi. 

Saat gue asyik -asyik nya ngalus sama nih cogant. Sih Duo J, jennie dan ji soo sahabat gue, malah narik gue. Yo'i dari tadi mereka berdua tuh ngelihat gue pas mau nyelip ke barisan. Gue sih biasa aja yah ditarik sama mereka, tapi lama-lama kesel juga sih karna nariknya nggak nyantai gitu. Malah narik nya kenceng amat lagi.

    
"Loh udah gila lisa?  Astaga gue nggak nyangka, ada orang bego macem loh.  OMG..  Loh tau? Loh bicara sama siapa?" Ucap jennie dengan penuh penekanan. Gue cuman geleng acuh, membuat kedua sahabat gue menghela nafas panjang. Ada apa sih sebenarnya? Pikir gue.

"Dia itu adalah ketua osis sekolah ini bego!" ucapan jennie membuat gue diam sejenak dan hanya mengerjapkan mata beberapa kali. Pikiran gue kosong seketika hingga gue nggak sadar saat ini jennie dengan tak berdosanya noyor kepala gue.

*****

"Hahahaha...  loh lihat nggak ekspresi ketos tadi? Dia cuma diam tapi tatapannya itu nyeremin banget sumpah". Ujar jennie dengan diiringi tawa jahilnya.

"Iya. Pasti dia itu marah banget deh tadi. Gue denger dari kakel cewek-cewek tukang gosip di toilet. Katanya dia itu sifatnya dingin banget, apalagi dia itu disiplinnya tingkat dewa dan lagi dia itu salah satu anggota geng cowok-cowok keren disekolah ini". Ni soo menjelaskan dengan sangat antusias dengan binar-binar diwajahnya.

"Kyaaa.. gue pikir loh bakalan dapet perhatian khusus deh lisa?" goda ji soo-lagi. Jisoo memiringkan kepalanya dengan nada bicara yang penuh ancaman tapi gue nggak ngerti maksud ucapannya.

"Maksud loh apaan sih?  Perhatian khusus?  memangnya siapa yang bakalan perhatiin gue. Lagian kita ini kan siswa baru disekolah, terlebih lagi? Gue udah buat kesalahan karna ngata-ngatain Osis kerjanya nggak becus. Hmm gue bisa gila....". -Teriak gue yang buat semua mata yang ada dikantin tertuju pada gue dan kawan-kawan. Seketika, gue nunduk dengan muka gue yang memerah karna malu.

"Gila! Berisik banget loh lisa. Lihat tuh udah jadi pusat perhatian kan kota? Waras dikit sih disekolah". Ucap jennie yang duduk disamping gue. Gue cuman nunduk sambil merutuki kebodohan gue yang nggak bisa liat tempat.

"Hahaha... Itu yah adik kelas yang udah nginjek -nginjek harga diri bebeb suho?" Ucap seorang gadis cantik dengan gigi kelinci yang Indah yang sedang berdiri tepat disamping meja gue dan sahabat gue duduk. Dengan wajah kesal dia natap gue dan mandangin gue dari ujung rambut sampai ujung kaki. Gue yang dipandang sedikit risih karna dia benar-benar seperti melucuti gue dengan tatapannya.

"Hmm! Dia sama sekali tidak level dengan bebeb suhoku yang tersayang. Bisa-bisanya dia ngomong asal jeplak aja didepan bebeb gue. Isss.." Ucap lagi salah seorang dari mereka seraya mengibaskan rambutnya.

"Udah sih! Dia itu cuman sebongkah upil yang bertebaran di bumi. Suho juga bukan orang yang mudah untuk emosi. Dia itu malaikat yang tak bersayap."-Ujar gadis tinggi dengan rambut panjang hitam yang lurus. Setelah mereka memandang gue dengan tatapan penuh hinanya,  akhirnya mereka bertiga pergi dengan penuh keangkuhan.

********

Semoga enjoy yah bacanya.
Masih berantakan tapi bakalan berusaha to be best okk.

**

Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang