DSC S2-12

1K 31 4
                                    

..HAPPY READING..

Aku segera beranjak dari dudukku. Penasaran dengan tamu yang nggak tau siapa.

Jreng jreng...

Tamu tak diundang dong, dengan tidak tau diri langsung masuk ke apartemen orang nggak nyapa nggak negur atau gimana gitu. Nih bocah satu emang nggak tau diri banget deh.

Akupun mengikuti bocah tidak tau diri ini yang sekarang dengan santainya menyantap sarapan ku yang dibuat khusus oleh Chanyeol. Kesel banget.

Daripada berlama-lama melihat makhluk astral satu ini, akupun melangkah menuju kamar dan segera bersiap-siap untuk segera berangkat ke kampus. Berhubung ada banyak project Yang akan dikerjakan menjelang semester. Aku cukup dan lumayan sibuk dengan rutinitas ku sebagai mahasiswi.

Saat aku sudah siap dengan semuanya, kini aku melihat si bocah tidak tau diri sedang tiduran santai di sofa.

"Mau kemana Lis?"

"Mulung. Mau ikut nggak?" Ucapku jutek seraya menggeser posisinya agar bisa duduk di sofa tersebut seraya mengikat sepatu Kets ku.

"Malah bercanda. Tenyata Chanyeol udah balik ya? Tadi pagi dia nelfon katanya suruh jagain Lo selama gue masih disini." Aku menghentikan kegiatan ku sejenak. Menatap wajah sepupu pacarku ini, siapa tau dia sedang bercanda. Dia masih sibuk berbaring.

"Emangnya gue tahanan apa. Gue pergi ya."

"Sini gue anter." Aku menatap aneh kearah Sehun yang kini sudah beranjak dari sofa dan kini berdiri tepat dihadapan pintu.

"Sehat hun?" Aku hanya diacuhkan oleh Sehun dan kini aku hanya mengikut. Mungkin mood Sehun sedang buruk di ganggu oleh Chanyeol di pagi hari.

Saat sampai di parkiran terdapat mobil Mercedes Benz C-Class berwarna silver, sepertinya Sehun menyewa mobil. Aku segera menuju kursi disamping pengemudi hingga mobil berjalan Kondisi masih hening.

"Yakin mau ketemu Suho?" Aku menoleh kearah Sehun. Apa aku tidak salah dengar? Nama itu, aku menghela nafas sesaat setelah itu memutar badan sedikit mengarah kearah Sehun.

"Iya."

"Yakin?"

"Siapa yang kasi tau lo?"

"Chanyeol." Sudah kuduga. Chanyeol mana mungkin akan meninggalkan aku begitu saja meskipun aku sudah meyakinkan nya. Dia tau bahwa aku dan Sehun sangat dekat bahkan orang pertama yang tau hubungan kami dalam masalah adalah Sehun. Karna nasib aku dan Sehun sama pada saat itu.

"Jadi, ko jadi bodyguard gue ceritanya?" Godaku pada Sehun. Sebenarnya ingin mengalihkan pembicaraan tapi Sehun dan Chanyeol sangat tau bagaimana aku. Jadi, percuma saja tapi bodohnya aku selalu mencoba.

"Suho bakalan datang 5 hari lagi. Lo yakin? Chanyeol sampai datang ke apartemen gue jam 3 pagi cuman buat kasi tau masalah ini. Dia benar-benar khawatir kalau Lo bakalan lemah lagi." Aku mengerti, sangat-sangat mengerti bagaimana perasaan Chanyeol. Dia yang menyembuhkan luka ku maka dari itu dia sangat khawatir jika aku kembali lemah. Dengan orang yang sama, tapi aku harus bisa kembali bertemu dengan dia yang namanya tak boleh disebut.

"Gue mau lepasin rasa sakit hati ini hun, Lo tau kan nggak enak berada dalam hubungan dimana Lo masih nyimpan luka. Gue tau Chanyeol selama ini terlihat tidak masalah akan hal itu. Tapi gue tau dia juga kepikiran, apa hati gue udah sama dia atau masih sama dia. Gue pengen bahagia hun, gue nggak mau kalau gara-gara masa lalu gue bakalan kehilangan orang yang sekarang jadi pusat dunia gue. Cukup sekali gue ngerasain." Sehun tersenyum kearahku seraya menujuk kearah dashboard.

Akupun mengikuti arah yang Sehun tunjuk, disana ada handphone. Tunggu dulu sejak kapan ada handphone di dashboard?

Dengan gerakan bibir tanpa suara, Sehun menginstruksikan untuk mengambil handphone tersebut. Dan saat aku lihat ada sambungan telfon dari Chanyeol?

"Ini?" Sehun hanya mengangkat bahu kemudian aku kembali melihat kearah handphone tersebut dan mengarahkannya ke Indra pendengaran ku.

"Maaf dan makasih. Maaf karna masih menaruh curiga dan harus menggunakan cara kekanakan seperti ini. Tapi, aku nggak tau harus gimana agar bisa pergi dengan tenang ke Indonesia dan ninggalin kamu disini..."

"Kamu--"

"Dan makasih karna menjadikan ku sebagai pria paling bahagia dan juga pria paling beruntung karna telah berhasil menyimpan bagian dariku di hatimu. Terimakasih. Aku sayang banget sama kamu Lis. Aku berjanji setelah semua ini, jarak tidak akan jadi orang ketiga diantara kita lagi."

Tuuutt

Aku masih terdiam. Tadi itu? Bukannya Chanyeol sudah berangkat tadi? Lalu ini? Aku masih terdiam seraya menatap kosong kearah Sehun dengan handphone yang masih bertengger di Indra pendengaran ku.

"Woy! Kesambet Lo?" Sehun yang mungkin sedikit parno Karna Aku yang sedari tadi diam saja akhirnya memilih untuk mengguncang tubuhku dan itu berhasil. Aku tersadar dari keterkejutan ku tadi.

"Itu tadi Chanyeol?" Tanyaku dengan wajah yang pastinya terlihat bodoh.

'Sumpah aku tidak bisa menggambarkan apa yang aku rasakan saat ini.'

Sehun justru mendorong keningku dan kembali fokus menyetir setelah menggerutu atas tingkah anehku.

"Hun, kok bisa sih? Maksud gue. Tadi Chanyeol udah mau flight katanya nah kok dia. Gimana sih?"

"Bohong dia. Orang dia di bandara berangkat nya jam 12 siang kok. Tapi yah gitu sengaja biar dia bisa tau isi otak Lo. Lo pikir siapa yang bangunin gue pagi-pagi gini, yang nyuruh gue jadi supir Lo plus jadi bodyguard Lo sampai Lo ketemu sama si suho. Si onoh pelakunya. Bucin emang dia sama Lo."

"Sumpah malu banget. Lo kok nggak bilang sih. Mana kata-kata gue alay banget lagi tadi. Sehun mah pengen di suntik mati."

"Menjalankan perintah cuy. Lumayan transferan ngalir." Aku hanya memutar bola mataku malas mendengar ocehan Sehun.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya aku pun sampai di kampus tercinta. Hari yang sibuk.

"Eh jadi? Chanyeol masih di Paris dong?" Sebelum keluar aku teringat tadi Sehun mengatakan bahwa Chanyeol berangkat jam 12 siang dan sekarang masih pagi.

"Paling juga udah berangkat. Dia beli dua tiket penerbangan dengan waktu yang berbeda. Dia bilang kalau belum dengar curhatan Lo dia bakalan nungguin sampe gue berhasil buat Lo ngomong. Gila emang tuh anak satu. Untung sepupu gue." Aku hanya mengangguk dan memutuskan untuk segera turun dari mobil Sehun. Sedangkan Sehun sedang asik memainkan ponselnya mungkin dia sedang bertukar pesan dengan si Seo Jong seo Jong itu. Tau ah.

Sejak Chanyeol pulang dari Paris beberapa hari yang lalu. Aku dan dia jarang berkomunikasi Karna memang aku yang sedang sangat sibuk dengan beberapa hal mengenai tugas-tugas kuliah dan Chanyeol yang sedang ada di China untuk mengurus cabang perusahaan nya yang sedikit bermasalah. Intinya kami sama-sama sibuk hingga aku lupa bahwa besok sosok yang selama ini kuhindari akan mendarat di bandara dan itu artinya aku akan bertemu dengannya.

Sekarang sudah pukul sepuluh dan aku masih disini di ruang khusus untukku menuangkan ide-ide dalam berkarya. Aku melihat ke sudut ruangan yang terdapat sebuah lemari, aku pun berjalan kearah lemari tersebut, mengambil beberapa album foto. Di dalam sinilah semua kenangan ku tersimpan yang beberapa tahun hanya mendekam di lemari tanpa pernah tersentuh lagi. Masih belum menyangka bahwa semuanya berlalu dengan cepat.

Di lembar pertama fotoku bersama kedua sahabatku sedang berpose candid. Foto pertama saat kami sama-sama memakai pakaian putih abu-abu. Dimana kisahku dimulai.

TBC..
Hi..
Aku balik lagi hope you like it guys.
Ada nggak yang suka ngeliat album foto masa-masa sekolah dulu?

#FutureCY


Dikelilingi 9 cogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang