Part 4, Pertemuan Berkesan

2K 91 1
                                    

Bel istirahat sontak membuat para siswa-siswi berhambur keluar kelas dan sebagian besar melangkahkan kaki nya menuju kantin, seperti itu sudah menjadi ritual wajib saat istirahat karena otak dan pikiran mereka butuh asupan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan lain setelah istirahat berlangsung.

Beda hal nya dengan Jingga yang berjalan sendirian menuju perpustakaan yang berada di ruangan paling pojok koridor yang sedang dia lewati sekarang. Di karenakan ada tugas yang harus di kerjakan, membuatnya harus rela melepaskan jam istirahat nya yang sangat berarti dan memilih mencari referensi untuk tugasnya.

Dan yang lebih mengesalkan adalah,ia terpaksa harus ke perpustakaan sendirian setelah Dafira langsung kabur dari kelas begitu bel istirahat berbunyi. Tentu saja Dafi meninggalkan Jingga untuk bertemu dengan pacar baru nya..

"Hah! " Jingga menghela nafas nya berat

"Tingkah nya kaya yang baru pacaran pertama kali aja, antusias banget langsung kabur ke ruang osis. Dasar cabe level." Gerutunya di tengah langkah saat teringat tingkah Dafi di kelas tadi.

"Hei!" teriak seseorang

Jingga refleks membalikan badan nya ke arah suara yang tadi dia dengar. Dahi nya berkerut mendapati sosok yang sekarang berlari kecil ke arah nya. Dan tepat berhenti di depan Jingga dengan nafas yang tersengal.

"Lo... yang tadi pagi gue tabrak kan ya? Bener engga?" Tanyanya masih ngos-ngosan.

Jingga terdiam. Jelas dia tahu siapa pria yang ada di hadapannya saat ini. Senja, Senja yang tadi pagi menabraknya karena kebelet. Haha mengingat itu membuat Jingga jadi ingin tertawa.

"heei.. Haaloo" Senja melambai lambaikan tangan nya di depan wajah Jingga karena mendapati Jingga tidak merespon ucapannya.

"Eh iya kenapa kak?"

"Kok malah bengong? Gue tanya lo yang gue tabrak tadi pagi kan?" Tanya ulang Senja.

"Iya kak itu saya. Ada apa ya kak?"

Senja tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

"Kenalin, Gue Senja. Lo siapa?"

Jingga balas tersenyum lalu menerima uluran tangan Senja.

"Saya Jingga kak, anak kelas 11" Jawabnya.

Senja sempat mengernyit, tapi lalu tersenyum kemudian.

"Sekali lagi maaf ya yang tadi pagi. Gue bener bener engga sengaja nabrak lo." Ucapnya tulus.

Jingga tersenyum lalu mengangguk.

"Iya engga apa-apa kok kak, lagian cuma jatuh ke lantai doang mah engga kenapa-kenapa saya nya juga." Ucapnya sedikit terkekeh.

Seperti menular, Senja pun ikut tertawa kecil. Yang sakit kalau jatuh cinta tapi cuma sebelah tangan ya, Sahut Senja dalam hati.

"Btw lo mau kemana?" Tanya Senja, seakan mereka adalah teman lama yang wajar menanyakan akan kemana dan mau apa.

"Mau ke kantin kak, kakak sendiri?" Jingga mengikuti topik pembicaraan Senja, sekedar agar tidak terlihat jutek seperti yang sering Dafira bilang.

Huh. Siapa bilang gue jutek, manis gini kok. Sanggah Jingga dalam hati.

"Oh gue mau ke OSIS. Sebenarnya pengen sih nraktir lo sebagai permintaan maaf gue, tapi lain kali aja engga apa-apa kan, Ngga?"

Jingga dengan cepat menggeleng dan menggoyang-goyangkan tangannya.

"Eh engga usah, engga apa-apa kok, Kak. lagian cuma jatuh gitu doang, kakak engga harus sampai pakai ucapan maaf segala." Kata Jingga menolak dengan halus.

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang