Part 11, Jingga Punya Siapa?

1.5K 80 1
                                    


Jingga duduk bersama teman-teman dewan Paskibra nya yang lain di tengah lapangan.

Acara malam ini adalah acara pembahasan poin poin penting selama perkemahan, acaranya di lakukan dengan santai dan beberapa kali di selipkan candaan yang membuat suasana jadi tidak membosankan.

Abi yang duduk tidak jauh dari Jingga, sesekali mencuri pandang ke arah nya. Ia melihat Jingga sesekali menguap, membuat Abi tersenyum kecil melihatnya.

Jingga menyadari itu tapi dia pura-pura tidak tahu, dia sendiri sebenarnya merasa sedikit beruntung mendapat perhatian lebih dari cowok seperti Abi. Semua orang tahu, Abi cowok yang ramah pada semua orang, sifatnya memang agak sedikit pendiam tapi justru itu yang membuat kharisma nya lebih terlihat. Tapi di sisi lain dia risih karena dia tau, ada hantu wanita yang terus membayangi Abi kemana mana, siapa lagi kalau bukan Aima.

Ponsel Jingga bergetar di tengah suara lantang dari Pak Diano yang sedang menjelaskan tentang jelajah malam.  Dia melihat sekilas siapa yang menelepon nya, Jemmy is calling.. Jingga pun langsung menggeser tombol hijau ke samping dan terhubung dengan orang di seberang sana

"Assalamualaikum kak." Jawab Jingga setengah berbisik

"Waalaikumsalam de, kamu kok engga bilang kalau pergi kemah?kaka panik pas baru pulang tapi kamu engga ada di rumah. Untung kaka liat surat pemberitahuan di atas meja."

Ya, yang menghubungi Jingga adalah kaka nya yang sekaligus satu-satunya keluarga yang Jingga punya, Jemmy Dendra Lasvenna.

"Maaf ya kak, abis kaka jarang pulang jadi aku juga males kasih tau nya." Jingga mencebikan mulutnya walau dia tau kakak nya tidak akan melihat wajah nya yg cemberut.

"hmm iya maafin kaka ya de, tapi alhamdulillah skripsi kaka udah selesai tinggal nunggu sidang. Jadi kaka akan di rumah nemenin kamu. Kamu disana baik-baik aja kan?"

"Aku baik-baik aja kak. Oya kak udah dulu ya, lanjut chat aja. Aku  engga enak ini lagi di tengah acara. Jingga sayang kak Jemmy. Assalamualaikum."

"Kaka juga sayang Jingga. Waalaikumsalam de. "

Tuut tuuutt

Sambungan terputus, Jingga sejenak tersenyum menatap layar ponsel nya.

Jingga sangat dekat dengan kakaknya, ya tentu karena dia tidak punya siapa-siapa lagi selain Jemmy. Jemmy juga sangat menyayangi dan menjaga adik satu-satunya itu, semenjak mama nya meninggal dan papa nya pergi begitu saja Jemmy mengambil alih peran orang tua untuk menjaga dan merawat Jingga. Untungnya seluruh aset mama nya jatuh pada mereka sehingga mereka masih hidup enak walau hanya berdua. Tapi akhir-akhir ini Jemmy jarang pulang karena dia di sibukan dengan skripsi nya sehingga mereka jarang bertemu, tapi hal itu tidak menghalangi komunikasi mereka walau hanya lewat sms atau telpon seperti tadi.

Jingga terlonjak kaget saat tangan besar dan kokoh menyentuh pundak nya. Lamunan nya langsung buyar begitu saja.

"Kok ngelamun?"

Jingga menoleh, Abi.

"Engga kok hehe" Jingga menjeda dan menoleh ke depan yang ternyata acara pembahasan nya sudah selesai dan cuma tinggal beberapa orang saja di lapangan termasuk dia dan Abi.

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang