Epilog

1.2K 65 7
                                    


Acara akad nikah sudah selesai, sedangkan resepsi pernikahan akan di lakukan ke esokan harinya.

Saat ini semua orang terdekat Senja dan Jingga tengah berkumpul di ruang tamu rumah Jingga yang baru saja di bereskan dari pernak-pernik yang di gunakan saat akad nikah tadi.

Jingga duduk berdampingan dengan Senja, sedari tadi Jingga bersikap seperti anak kecil. Tatapannya selalu ke arah Senja dan tangannya bertaut dengan tangan Senja. Dia hanya memastikan bahwa yang baru saja dia alami bukanlah hanya mimpi. Saat ini dia benar-benar menjadi istri sah dari pria yang paling dicintai dan diharapkannya.

"Jadi Nak Senja, bagaimana ceritanya kamu bisa selamat dari kebakaran besar itu? Dan jenazah siapa yang di duga bahwa itu adalah kamu karena memakai gelang pemberian Bintang?" Tanya Aryo memulai pembicaraan.

Senja yang tadinya sibuk memperhatikan tingkah Jingga, mulai menoleh ke arah orang-orang.

Dia terdiam sesaat, tampak berpikir. Lalu berdehem pelan dan menjawab,

"Jadi waktu itu saya baru saja selesai berkomunikasi dengan Jingga, kebetulan hari itu saya memutuskan untuk tidak kuliah karena tidak enak badan..."

Flashback On

Senja tersenyum, dia baru saja menghubungi Jingga -nya. Jingga nya masih tetap sama, gadis yang baik dan manis. Lucu, menggemaskan dan membuat rindu.

Senja menaruh laptopnya di atas nakas lalu berbaring di kasur. Kepalanya terasa pusing sekali, jadi dia memutuskan untuk tidur.

Tapi, Baru saja dia hendak menutup mata, suara decitan pintu kamarnya terdengar.

Terlihat Wilson-teman satu kamarnya- masuk dengan tampang lusuh dan lelah.

"Apa yang terjadi?" Tanya Senja mengurungkan niatnya untuk tidur.

Terdengar helaan nafas kasar dari Wilson.

"Entahlah, kekasihku meninggalkan ku demi pria yang lebih kaya." Jawabnya terdengar putus asa.

Senja hanya tersenyum lalu beralih posisi menjadi duduk.

"Maka biarkan dia pergi. Wanita seperti itu tidak pantas kau pertahankan."

Wilson hanya mengedikan bahu lalu berbaring di kasurnya.

"Jangan bangunkan aku, aku lelah." Katanya lalu menutup mata.

Senja tidak menjawab, dia juga berbaring kembali di kasurnya. Tapi sedetik kemudian dia baru ingat jika dia harus mengambil baju-bajunya di laundry yang ada di lantai dasar karena besok pakaiannya itu akan ia kenakan kembali untuk kuliah. Dengan malas Senja memutuskan untuk bangun dan bergegas turun ke lantai dasar.

Senja baru saja selesai mengambil pakaiannya saat sebuah ledakan besar terdengar, Senja melihat orang-orang yang ada di lantai atas tampak panik dan ada kepulan asap tebal yang muncul dari sana. Senja ikut panik, dia ingat bahwa Wilson sedang tidur di kamar. Dengan tanpa pikir panjang Senja justru berlari ke atas melawan arus dan banyaknya orang yang justru berlari turun.

"Apa yang kau lakukan? Cepat berbalik arah!" Teriak seorang pria kepada Senja.

"Teman ku masih di atas." Jawab Senja dan langsung berlari lagi ke atas.

Semakin ke atas pandangan mata Senja semakin mengabur karena asap yang semakin tebal. Senja masih berusaha menerobos asap dan berlari ke arah kamarnya, tapi langkahnya terhenti saat sebuah ledakan kembali terdengar. Dan bersamaan dengan ledakan itu, Senja melihat kamarnya sudah penuh dengan api.

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang