Upacara pembukaan perkemahan terpadu sudah selesai di laksanakan 10 menit yang lalu.
Dan saat ini adalah free time sebelum memasuki waktu sholat maghrib berjamaah.
Senja bersandar di pohon besar dekat tenda nya sambil bermain game di ponsel nya, sedangkan teman-temannya yang lain sibuk menebar modus pada adik kelas yang sedang butuh perlindungan dari keganasan para kaka dewan.
Sesekali matanya beralih menoleh ke arah Fajar yang sedang mengunjungi Tenda Dafira yang juga adalah tenda Jingga. Matanya yang jahil terus menerus memandangi gadis itu yang sedang serius membaca sebuah buku di tangannya. Senyum Senja beberapa kali tersungging saat melihat berbagai ekspresi yang Jingga tunjukkan tanpa dia sadari.
Timbul pikiran untuk menggoda gadis itu seperti yang dia lakukan tadi siang. Dia pun berdiri dan hendak mengahampiri Jingga, tapi langkah nya terhenti saat melihat seorang perempuan lebih dulu menghampiri Jingga dan terlihat berkata sesuatu sebelum kemudian Jingga dan perempuan itu berjalan menjauh dari area tenda.
Senja hanya ngernyitkan dahi, bingung. Tapi dia berpikir mungkin saja hanya teman satu ekskul Jingga dan ingin membicarakan tentang acara yang akan dilakukan pada adik-adik kelasnya selama acara.
Sedangkan di sisi lain, Jingga terus mengekori gadis yang mengajak nya bicara, yang ternyata adalah Aima, si Bulu Paskibra.
"Mau ngomong apa? Kok engga ngomong disana aja malah ngajak gue kesini?" Tanya Jingga santai ketika mereka sudah berhenti di tempat yang agak jauh dari tenda
"Oke to the point aja ya Jingga, tadi gue engga sengaja ngeliat abi nyamperin lo. Dia ngomong apa aja? Ngomongin soal Paskibra atau yang lain?"
Jingga mengernyitkan dahi, merasa aneh dengan pertanyaan yang di ajukan Aima.
"Kok gue ngerasa di introgasi ya" Ucap Jingga sekenanya
"Ya terserah sih lo mau ngerasa gimana, yang jelas gue mau tau Abi ngomong apa aja sama lo?"
"Lo pacaran sama Abi?" Tanya Jingga tanpa mengindahkan pertanyaan Aima sebelumnya
"Belum buat saat ini, tapi akan!" Jawab Aima dengan rasa percaya diri penuh
Sedangkan Jingga hanya ber oh ria.
"Lo dari tadi belum jawab pertanyaan gue, Abi ngomong apa aja sama lo?"
"Engga ngomong apa-apa kok dia. Cuma ngobrol biasa aja. Lo cuma mau tanya itu doang kan?kalau iya, gue mau balik ke tenda soalnya gue belum mandi." Ucap Jingga santai sambil berlalu tanpa menunggu jawaban apapun dari Aima yang menatap nya kesal.
"Awas aja lo kalau berani gangguin cowok gue." Gumam Aima sinis
Sedangkan Jingga tidak merasakan efek apapun setelah ngobrol dengan Aima, baginya itu tidaklah aneh karena semua orang tau Aima dari dulu memamg menyukai Abi dan pertanyaan nya tadi membuktikan bahwa Aima terganggu saat melihat Abi berbicara pada gadis selain dirinya. Tapi Jingga tidak peduli tentang itu, toh dia tidak ada hubungan apapun dengan Abi, pikirnya.
Jingga masuk kedalam tenda dan mengambil peralatan mandi nya, di tenda nya sudah tidak ada siapa-siapa karena mungkin teman-teman nya sudah lebih dulu ke kamar mandi.
Jingga pun bergegas turun karena kamar mandi yang di sediakan khusus untuk peserta kemah ada di area bawah. Jalan nya sedikit di percepat karena jam sudah menunjukan pukul 5.20 yang berarti adzan maghrib hanya tinggal beberapa menit lagi.
Sesampainya di toilet umum, Jingga langsung masuk ke bilik yang kosong di paling ujung.
Tidak butuh waktu lama, Jingga kemudian keluar lagi dengan pakaian yang sudah berganti menjadi kemeja kotak-kotak dan rok hitam selutut, itu adalah pakaian wajib yang di gunakan untuk acara malam dalam organisasi Paskibra.
![](https://img.wattpad.com/cover/130247822-288-k651123.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)
Teen FictionJika jatuh cinta adalah sebuah pilihan, maka Jingga memutuskan untuk memilih jatuh kepada Senja. Karena dia yakin Senja akan menangkapnya, tidak akan membiarkan dia terjatuh sendirian. Semburat orange yang muncul di penghujung sore, datang sekilas n...