Part 16, Kisah Sinetron

1.2K 62 0
                                    


"WHHAATTT?" Seru Dafi membuat ke empat sahabatnya sontak menutup telinga. Entah darimana dia mendapati sikap drama nya itu.

"Segampang itu lo ngerebut hatinya kak Senja?" Tanya nya kemudian.

Rena, Tia dan Syelon diam seakan juga menyetujui pertanyaan Dafi. Karena dari desas desus yang beredar, Senja bukanlah pria yang mudah di curi harinya. Banyak wanita yang dekat dengan nya dan berakhir hanya dengan kata friendzone.

"Enggak usah lebay. Kan tadi gue udah ceritain." Jawab Jingga acuh.

"Iya tapi di bayangan gue kan lo susah payah setengah mati gitu narik perhatian dia sampe dia suka sama lo. Tapi cuma dengan beberapa hari kenal dan deket lo udah bisa nyandang predikat pacar dan cinta pertama nya Kak Senja. Sumpah gokil lu, Ngga." Ucap Dafi tak percaya.

Jingga hanya menghela nafas dan mendengkus kemudian.

Beberapa saat yang lalu setelah acara pensi selesai Senja kembali ke tenda nya dan datanglah keempat sahabatnya itu. Setelah sampai di dalam tenda dan mereka sempat mengobrol ngalor ngidul akhirnya Jingga memberitahukan tentang kejadian 'tembak menembak' di depan tenda nya tadi. Sontak reaksi mereka sangat berlebihan karena mereka tau Jingga dan Senja belum lama dekat, di tambah lagi mereka sama-sama tahu bahwa dua sejoli itu sebelumnya belum pernah sekalipun berpacaran. Maka saat mereka memaksa Jingga menceritakan bagaimana kedekatan nya dengan Senja dan berujung dengan kata PACAR terjadi, seperti tadi lah reaksi mereka walau hanya kelihatan Dafi yang paling heboh.

"Beruntung banget lo, Ngga. Tipe cowok kayak Kak Senja itu tipe cowok setia." Ujar Rena.

"Iya bener banget tuh. Setau gue ada beberapa senior yang juga suka sama dia tapi Kak Senja nganggep nya cuma temen doang. Emang sih, Kak Senja itu engga tampan tapi lebih ke manis dan masculin. Tipe yang mengayomi banget kaya di sinetron-sinetron." Ucap Syelon menimpali dan di hadiahi anggukan dari yang lain nya.

Jingga mengernyit geli. Ini teman-temannya kesambet setan apa kok jadi pada lebay gini, ya?

"Kok kayak nya berlebihan banget ya gue denger, ya walaupun emang bener sih. Di bandingin sama Kak Fajar, Kak Senja jelas kalah. Tapi dia manis, apalagi kalau senyum. Dan selama gue deket sama dia, dia dewasa banget. Perlakuan nya ke gue tuh enggak terkesan berlebihan." Jingga tersenyum senang mendeskripsikan tentang pacar baru nya.

"Duh iya deh yang baru jadian. Itu senyum lo muncrat kemana mana." Goda Tia dengan nada jenaka.

Yang di goda justru merona dan tersenyum malu-malu.

"Yaudah senengnya di lanjut besok ya, sekarang tidur aja. Pagi-pagi kan musti balik ke sekolah." Saran Rena dan di setujui oleh yang lain nya.

Merekapun mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur.

Sedangkan di lain tempat, Senja berbaring membelakangi teman-teman nya. Tujuan nya tentu saja untuk menyembunyikan bibir nya yang sedari tadi tidak bisa berhenti untuk tersenyum.

Bayangan Jingga yang tersipu malu selalu terputar di otak nya, membuatnya mau tidak mau selalu tersenyum geli.

Dia tidur belum ya, Tanya nya dalam hati.

Dia masih tidak menyangka bahwa pada akhirnya pertahanan nya luruh hanya karena gadis yang beberapa hari ini dekat dengan nya. Padahal sebelumnya mereka tidak saling tau. Dia tidak pernah menduga bahwa jatuh cinta bisa semenyenangkan ini, kalau dia tau kenapa tidak dari dulu saja dia jatuh cinta, pikir nya.

Tapi yang di inginkan kan dia untuk di jatuhi dengan cinta nya hanyalah Jingga. Gadis jutek yang entah kenapa justru selalu bersikap manis di hadapan nya.

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang