Part 29, Liontin Bintang

925 53 2
                                    

Di dedikasihkan untuk readers setia Senja Dan Jingga,  devirramadhani dan DeviPutriAmanda terimakasih sudah setia 😍😍😍😍😍

***

Hari ini Jingga sudah tampak lebih baik dari sebelumnya. Dia tidak lagi memusingkan tentang bagaimana nasib percintaan nya yang terpaksa di kandaskan karena sikap Senja yang sudah di luar batas, setidaknya itu bagi Jingga. Juga dengan kedatangan Papa nya yang tiba-tiba dan memenuhi daftar sakit hati Jingga dalam periode bulan ini, dia tidak lagi memikirkan keduanya. Life must go on, itulah yang Jingga tanamkan dengan keras di dalam kepalanya.

Akhir pekan ini, Jingga tengah duduk manis di sofa dengan setoples kacang bawang yang dia letakan di tengah kakinya. Matanya fokus mengikuti jalan cerita yang sedang dia tonton sekarang. Tidak ada niatan baginya untuk pergi jalan-jalan walaupun keempat sahabatnya sudah mengajak nya untuk memutari mal tadi, tapi Jingga menolak nya mentah-mentah. Dia hanya ingin quality time dengan dirinya sendiri.

Keseriusan nya menonton terpecah saat bel rumah nya di tekan berkali-kali. Jingga terdiam, dia sangsi untuk membuka pintu. Takut-takut yang datang justru papanya lagi. Dia tidak ingin itu.

Tapi keraguan nya dia tepis jauh-jauh karena orang yang berada di depan sana tampaknya sangat gigih, dilihat dari betapa rajinnya dia menekan bel sedari tadi tanpa henti.

Jingga melangkah malas ke arah pintu dan memutar handle nya. Sedikit terkejut karena dia tidak menyangka bahwa orang ini lah yang bertamu ke rumah di akhir pekan.

"Kak Bintang?" Tanya Jingga tak percaya.

Dia memandangi Bintang yang tengah tersenyum sangat manis di depannya. Bintang tidak menggunakan kursi roda nya, melainkan mengganti nya dengan tongkat yang dia apit di setiap ketiaknya.

"Hai Jingga.. Apa aku mengganggu?"

Jingga menggeleng, "Engga kok, yuk masuk."

Jingga membiarkan Bintang masuk lebih dulu dan dia mengikuti nya dari belakang.

"Duduk kak. Mau minum apa?" Tanya Jingga.

"Apa aja, terserah kamu asal jangan yang ribet. Nanti kamu repot." Jawab Bintang dengan senyum kecil di wajahnya.

Jingga balas tersenyum lalu bergegas ke dapur untuk mengambil minuman untuk Bintang.

Dia kembali dengan dua gelas sirup leci untuk dirinya dan Bintang.

"Nih kak, cuma ada ini soalnya aku belum belanja lagi. Di minum ya"

"Aku di kasih air putih aja juga engga apa-apa kok Ngga kalau itu dari kamu." Bintang tersenyum genit ke arah Jingga.

Jingga justru mendengkus kecil dan tertawa. Bintang masih bisa bersikap begitu baik padanya padahal Jingga jelas sudah menyakitinya. Lelaki baik yang di tolaknya demi lelaki brengsek yang berani mencium gadis lain di depan matanya. Ah sial, Jingga teringat lagi tentang itu.

"Oya, aku mau kasih sesuatu ke kamu." Kata Bintang sambil mengambil sesuatu dari ransel nya.

Terlihat sebuah kotak kecil berwarna Navy di tangan Bintang, lalu ia sodorkan untuk berpindah ke tangan Jingga.

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang