Part 5, Conversation

2K 93 3
                                    


Drrtt drrttt

Denting di sertai getar ponselnya menarik perhatian Jingga yang sedang merebahkan tubuh di atas kasur sambil mengetik tugas di laptopnya.

Sejenak dia terlihat berpikir mendapati nomer asing yang mengirim pesan ke aplikasi watsapp nya.

+6289532****** "Jingga?"

Jingga mengerutkan keningnya. Terdiam sebentar untuk memutuskan membalas atau tidak. Lalu sedetik kemudian jarinya bergerak untuk membalas pesan itu.

JinggaLasvenna "Iya? Siapa ya?"

Tringgg triingg triiingg

Handphone di tangan Jingga mengedipkan lampu kecil yang ada di atasnya, menunjukan kalau ada panggilan masuk. Nomor yang sama dengan yang tadi mengirimi nya pesan. Hampir saja Jingga melempar ponsel nya tadi karena terkejut, tidak menyangka si pemilik nomer langsung menelponnya seperti itu.

Jingga menekan bulatan hijau dan langsung terhubung dengan orang di seberang sana.

"Assalamualaikum.. Hallo " Ucap Jingga mengawali percakapan.

"Waalaikumsalam Jingga, ini gue Senja. Inget kan? Yang tadi siang ngobrol sama lo."

Hah??

Seperkian detik Jingga tidak dapat membuka mulutnya. Terlalu kaget mengetahui siapa yang menelponnya saat ini. Senja? Darimana pria itu mendapatkan nomor ponselnya?

"Hallo Jingga? Lo masih disana? "

Jingga kembali ke alam sadarnya, mengerjap dan berdehem pelan.

"i-iya kak.. Maaf tadi habis matiin laptop dulu." Alibinya. Toh orang di seberang sana tidak akan tau, pikirnya.

"Ada apa ya kak? Dan tau nomer aku darimana?" Tanya Jingga langsung.

Dia merasa kalau mereka tidak seakrab itu untuk saling melemparkan basa basi.

"Oh engga apa-apa sih tadi cuma mau mastiin aja ini bener nomer lo. Tadi siang gue dapet nomer lo dari pacarnya Fajar, katanya dia temen sekelas lo. Gue ganggu kah?"

'Hmm..  Dafi ngasih nomer gue ke orang tanpa ijin dulu." Gerutu Jingga dalam hati

"Engga ganggu kok kak, tadi lagi bikin presentasi aja, tapi masih buat Senin depan kok." Jawab Jingga sesopan mungkin. Bagaimana pun pria yang sedang bicara lewat telepon dengannya ini adalah Kakak kelasnya.

"Syukurlah kalau gitu, sory gue nelpon soalnya engga biasa kalau chat. Oiya, tadi siang kan gue engga jadi nebus salah gue karena harus ke ruang osis, jadi kalau lo bisa besok mau engga ke kedai ice cream yang deket sekolah itu bareng gue?"

SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang